Friday, June 10, 2022

TUGAS RASUL ADALAH MEMBERI PERINGATAN

QS. Al Hajj Ayat 49-57

49 Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu." 50 Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. 51 Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. 52 Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, 53 agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, 54 dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya al-Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. 55 Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap al-Qur'an, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat. 56 Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan. 57 Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka bagi mereka azab yang menghinakan.


Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj

AYAT-AYAT ALLAH SEBAGAI PENAWAR HATI NABI MUHAMMAD

QS. Al Hajj Ayat 42-48

42 Dan jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan kamu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, Ad dan Tsamud. 43 dan kaum Ibrahim dan kaum Luth, 44 dan penduduk Madyan, dan telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan (azab-Ku) untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka (lihatlah) bagaimana besarnya kebencian-Ku (kepada mereka itu). 45 Berapa banyak kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan lalim, maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi, 46 maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. 47 Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu. 48 Dan berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat lalim, kemudian Aku azab mereka, dan hanya kepada-Ku lah kembalinya (segala sesuatu).


Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj

IZIN BERPERANG BAGI ORANG-ORANG MUKMIN


QS Al Hajj Ayat 38-41

38 Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. 39 Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. 40 (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, "Tuhan kami hanyalah Allah." Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. 41 (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. 

Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj

HAJI, MANASIKNYA DAN SYI'ARNYA

QS. Al Hajj Ayat 26-37

26 Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang rukuk dan sujud. 27 Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, 28 supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. 29 Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). 30 Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta. 31 dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. 32 Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. 33 Bagi kamu pada binatang-binatang hadyu, itu ada beberapa manfaat, sampai kepada waktu yang ditentukan, kemudian tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq (Baitullah). 34 Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), 35 (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan shalat dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. 36 Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. 37 Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.


Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj

KEHIDUPAN DI HARI KEMUDIAN

QS. Al Hajj Ayat 1-25

Kedahsyatan hari kiamat Ayat 1-2

1 Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). 2 (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.

Celaan terhadap orang-orang yang membantah Tuhan Ayat 3-4

3 Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat, 4 yang telah ditetapkan terhadap setan itu, bahwa barang siapa yang berkawan dengan dia, tentu dia akan menyesatkannya, dan membawanya ke azab neraka.

Proses kejadian manusia dan tumbuh-tumbuhan, adalah bukti yang nyata tentang kebenaran hari berbangkit Ayat 5-7

5 Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. 6 Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu, 7 dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur

Celaan terhadap orang yang membantah Tuhan karena kesombongan dan untuk menyesatkan orang lain Ayat 8-10

8 Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya, 9 dengan memalingkan lambungnya untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Ia mendapat kehinaan di dunia dan di hari kiamat Kami merasakan kepadanya azab neraka yang membakar. 10 (Akan dikatakan kepadanya), "Yang demikian itu, adalah disebabkan perbuatan yang dikerjakan oleh kedua tangan kamu dahulu dan sesungguhnya Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya."

Celaan terhadap orang-orang yang tidak berpendirian Ayat 11-13

11 Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. 12 Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudarat dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. 13 Ia menyeru sesuatu yang sebenarnya mudaratnya lebih dekat dari manfaatnya. Sesungguhnya yang diserunya itu adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan.

Balasan terhadap orang yang beriman dan beramal saleh Ayat 14

14 Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Pertolongan Allah SWT pasti datang Ayat 15-18

15 Barangsiapa yang menyangka bahwa Allah sekali-kali tiada menolongnya (Muhammad) di dunia dan akhirat, maka hendaklah ia merentangkan tali ke langit, kemudian hendaklah ia melaluinya, kemudian hendaklah ia pikirkan apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya. 16 Dan demikianlah Kami telah menurunkan al-Qur'an yang merupakan ayat-ayat yang nyata; dan bahwasanya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. 17 Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Sabi'in, orang-orang Nasrani, orang-orang Majusi dan orang-orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu. 18 Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barang siapa yang dihinakan Allah maka tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

Keadaan orang-orang kafir di dalam neraka dan balasan terhadap orang-orang yang beriman Ayat 19-25

19 Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. 20 Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). 21 Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. 22 Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini." 23 Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera. 24 Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. 25 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara lalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.


Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Hajj

ISTIQAMAHLAH DI KALA SENDIRIAN MAUPUN BERSAMA TEMAN !


Al Allamah asy Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ditanya,

▪️Soal:

Aku mendapatkan keistiqomahan -Alhamdulillah- sejak kurang lebih satu bulan, dan aku merasakan kekokohan bila aku berkumpul bersama sebagian teman-teman yang shalih. Namun ketika aku berpisah dengan mereka karena sebab kesibukanku dan pekerjaanku, aku mendapati kekurangan/penurunan pada imanku, apa yang anda nasehatkan kepadaku?

▪️Jawab:

Kami wasiatkan kepadamu agar istiqomah dalam berteman dengan orang-orang baik, dan bila engkau berpisah dengan mereka karena sebab kesibukanmu maka bertaqwalah kepada Allah dan engkau selalu ingat bahwa Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa mengawasimu, dan pengawasan-NYA lebih besar dibanding teman-temanmu tersebut.

Allah berfirman,

{ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا }

"Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu". (An Nisa':1).

Dan Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman,

{ ٱلَّذِی یَرَىٰكَ حِینَ تَقُومُ (218)وَتَقَلُّبَكَ فِی ٱلسَّـٰجِدِینَ }

"Yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk shalat),dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud"._ (Asy Syu'ara:218-219).

Dan Allah ta'ala juga berfirman,

{ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ  }

“Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (Surat At-Taubah:40).

Allah senantiasa mengawasimu, maka bertaqwalah kepada Allah. Dan engkau selalu ingat bahwa engkau berada di hadapan-NYA, dan bahwa Ia menyaksikanmu di atas ketaatan ataupun di atas kemaksiatan. Maka waspadalah terhadap hukuman Allah, waspadalah engkau untuk melakukan apa yang akan membuat-NYA murka.

Allah jalla wa 'ala berfirman,

{ وَیُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُۥۗ  }

" Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya".

(Ali 'Imran:28).

Dan Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman,

{ وَإِیَّـٰیَ فَٱرۡهَبُونِ }

"dan takutlah kepada-Ku saja". (Al Baqarah:40).

Hendaklah engkau jujur kepada Allah, dan istiqomah di atas agama Allah baik saat engkau sendiri ataupun saat bersama teman-temanmu dan di semua tempat. Engkau senantiasa berada dalam pendengaran dan penglihatan Allah, Ia mendengar ucapanmu dan melihat perbuatanmu, maka hendaklah engkau malu kepada Allah melebihi rasa malumu terhadap keluargamu dan selain keluargamu.

🍃Sumber ||

https://binbaz.org.sa/fatwas/2339/%D9%86

س: استقمت بحمد الله على دين الله منذ شهر تقريبًا، وأشعر بالثبات إذا كنت مع بعض الإخوة الصالحين، وعندما أفارقهم بسبب انشغالي وأعمالي أجد نقصًا في الإيمان، بماذا تنصحوني؟

ج: نوصيك بالاستقامة على صحبة الأخيار، وإذا فارقتهم لبعض أشغالك فاتق الله وتذكر أنه سبحانه رقيب عليك وهو أعظم منهم، قال تعالى: إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا [النساء: 1] وقال سبحانه: الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ [الشعراء: 218 - 219] وقال تعالى: لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا [التوبة: 40].

فالله مراقبك فاتق الله، وتذكر أنك بين يديه وأنه يراك على الطاعة والمعصية جميعًا، فاحذر عقاب الله، واحذر أن تعمل ما يغضبه سبحانه، وقال جل وعلا: وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ [آل عمران: 28] وقال سبحانه: وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ [البقرة: 40].

فعليك بالصدق مع الله، والاستقامة على دين الله سبحانه في خلوتك ومع أصحابك وفي كل مكان فأنت في مسمع من الله ومرأى، يسمع كلامك ويرى فعالك، فعليك أن تستحي من الله جل وعلا أعظم من حيائك من أهلك ومن غير أهلك[1].

📲 Ayo Join_Share_Save ||

📡 https://t.me/nasehatilmiah

Thursday, June 9, 2022

NABI PERNAH BERQURBAN SATU SAPI UNTUK SATU KELUARGA

SERI MUTIARA HADIT

Bimbingan Ikhwan Shalih~Bimbingan Mar'ah Shalihah

HADITS HADITS TENTANG QURBAN

NABI PERNAH BERQURBAN SATU SAPI UNTUK SATU KELUARGA

*HADITS JABIR BIN ABDULLOH*

عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: "ذَبَحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ عَائِشَةَ بَقَرَةً يَوْمَ النَّحْرِ" 

Dari Jabir bin Abdillah, dia berkata: 

“Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih satu ekor sapi untuk ‘Aisyah pada hari raya qurban”.

(HR. Muslim, no. 1319/356)

Di dalam riwayat lain dengan lafazh:

"نَحَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنْ نِسَائِهِ" 

“Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih qurban satu ekor sapi, untuk istri-istrinya pada hajinya”.

(HR. Muslim, no. 1319/357)

HADITS ‘AISYAH

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، 

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحَرَ عَنْ آلِ مُحَمَّدٍ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ بَقَرَةً وَاحِدَةً" 

Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih qurban satu ekor sapi, untuk keluarganya pada haji wada’”.

(HR. Abu Dawud, no. 1750; Ibnu Hibban, no. 3135. 

Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Sunan Abu Dawud)

FAWAID HADITS:

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits-hadits ini, antara lain:

1- Syari’at menyembelih qurban dari hewan ternak, yaitu onta, atau sapi, atau domba, atau kambing. (Lihat: QS. Al Hajj/22: 34) Dan tidak boleh menyembelih qurban dari hewan selainnya, seperti ayam, kelinci, burung, dan lainnya.

2- Menyembelih satu ekor sapi mencukupi sebagai qurban bagi seseorang dan keluarganya. Yaitu anggota keluarganya yang dia tanggung nafkahnya.

3- Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban dengan menyembelih satu ekor sapi untuk istri-istrinya pada hari raya qurban pada haji wada’ tahun 10 Hijriyah.

4- Berqurban sapi boleh sendirian untuk satu keluarga, dan boleh dengan rombongan maksimal tujuh orang.

5- Di antara metode memahami hadits adalah mengumpulkan hadits-hadits dalam satu bab, kemudian diperhatikan, karena hadits itu saling melengkapi dan saling menjelaskan satu sama lain. 

Sebagaimana hadits-hadits di atas, sebagian hadits meriwayatkan   Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban untuk ‘Aisyah, di dalam riwayat lain untuk istri-istrinya. Dan tidak ada kontradiksi di dalam hadits-hadits itu, sebab ‘Aisyah termasuk istri-istri Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam.

6- Berqurban dilakukan oleh muqim (orang yang berada di kotanya sendiri) dan oleh musafir (orang yang melakuka perjalanan di luar kota).

7- Setelah hijrah ke Madinah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan haji sekali, yaitu pada tahun 10 Hijriyah, dan dikenal dengan haji wada’ (haji pamitan), sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpamitan kepada umatnya. Beliau bersabda: “Ketahuilah, kemungkinan kamu tidak akan melihat-ku lagi setelah tahun kamu ini!” (HR. Ahmad, no. 22260. Dishohihkan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth)

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits-hadits yang agung ini. 

Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. 

Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan. 

Ditulis oleh Muslim Atsari, 

Sragen, Ahad, Dhuha, 06-Dzulqo’dah-1443 H / 05-Juni-2022

📢 *Published By:*

🌐 Group BIS & BMS - Dakwah Untuk Umat 💐

══════ ❁❁ ══════

Bab Was Was syaithon Bagian 2