Skip to main content

Posts

BERPUASA KHUSUS DI BULAN RAJAB ???

APA YANG DILAKUKAN ABU BAKAR DAN UMAR KETIKA MELIHAT ORANG YANG BERPUASA KHUSUS DI BULAN RAJAB  ✍Al Allamah Al Faqih Muhammad Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkisah, هناك من يخص رجب بالصيام فيصوم رجب كله ، وهذا بدعة وليس بسنة ، حتى إن أبا بكر الصديق – رضي الله عنه – دخل على أهله فوجدهم قد جمعوا كيزاناً للماء مستعدين للصيام في رجب فكسر الكيزان وقال : أتريدون أن تشبهوا رجب برمضان ، وكان عمر بن الخطاب – رضي الله عنه – يضرب الناس إذا رآهم صائمين حتى يضع أيديهم في الطعام في رجب ، فليس للصوم في رجب فضيلة بل هو كسائر الشهور ، من كان يعتاد أن يصوم الاثنين والخميس استمر ، ومن كان يعتاد أن يصوم الأيام البيض استمر ، وليس له صيام مخصوص . 👇Disini, ada orang yang mengkhususkan bulan Rajab dengan puasa.  Iapun berpuasa sebulan penuh.  Perbuatan ini termasuk bid’ah bukan sunnah. ✅Sampai-sampai suatu ketika Abu Bakar As Shiddiq rahiyallahu’anhu masuk menemui keluarganya. Beliau mendapati mereka mengumpulkan cangkir-cangkir besar untuk menyimpan air.  Merek...

MENGENAL ALLÂH SUBHANAHU WA TA’ALA

*MENGENAL ALLÂH SUBHANAHU WA TA’ALA* Oleh Ustadz Abu Ismail Muslim Al-Atsari Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada perkara yang dipelajari dalam ilmu tersebut. Karena tidak ada yang lebih mulia daripada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, maka ilmu mengenal Allâh merupakan ilmu yang paling mulia. Cara mengenal Allâh itu bisa dilakukan melalui : • Ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda keagungan Allâh pada alam semesta atau seluruh makhlukNya), dan • Ayat-ayat syar’iyah (tanda-tanda keagungan Allâh, pada syari’at atau agama-Nya). Mengenal Allâh Azza wa Jalla mencakup 4 bagian yaitu : 1. Mengenal keberadaan Allâh. 2. Mengenal keesaan rububiyah Allâh. 3. Mengenal keesaan uluhiyah Allâh (hak Allâh untuk diibadahi) 4. Mengenal nama-nama dan sifat-sifat Allâh Azza wa Jalla Keempat bagian ini merupakan satu kesatuan, tidak boleh dipisah-pisahkan. Berikut ini penjelasan singkat tentang empat perkara di atas. 1. MENGENAL ADANYA ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA Kita wajib meyakini bahwa Allâh Pencip...

ADAB-ADAB TA’ZIYAH (BELA SUNGKAWA), SHALAT JENAZAH DAN TATA CARA PENGUBURANNYA

*ADAB-ADAB TA’ZIYAH (BELA SUNGKAWA), SHALAT JENAZAH DAN TATA CARA PENGUBURANNYA* Oleh Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani 1. Dianjurkan untuk ta’ziyah[1] (belasungkawa)[2] terhadap keluarga yang tertimpa musibah (kematian). Lafazh ta’ziyah yang paling utama yang berasal dari Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: اِصْبِرْ وَاحْتَسِبْ فَإِنَّ ِللهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلَّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مَسَمًّى. Bersabarlah dan berharaplah pahala dari Allah, sesungguhnya adalah hak Allah mengambil dan memberikan sesuatu, segala sesuatu di sisi-Nya ada batas waktu yang telah ditentukan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim][3] 2. Tidak selayaknya berta’ziyah dengan ucapan turut berduka cita di koran, surat kabar, majalah dan media informasi lainnya. Hal itu tidak pantas karena termasuk pemberitahuan kematian yang dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena maksud dari ta’ziyah tersebut untuk menyebarkan, mempublikasikan dan mengum...

Berobat dengan Air Hujan

Benarkah minum air hujan untuk obat? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, Dalam al-Quran, Allah menyebut hujan sebagai sesuatu yang diberkahi, وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ Kami turunkan dari langit air yang berkah (banyak manfaatnya) lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam. (QS. Qaf: 9) Allah juga menyebut hujan sebagai rahmat, وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِن بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji (QS. as-Syura: 28) Karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang soleh masa silam, sangat gembira dengan turunnya hujan. Sehingga mereka mengambil berkah dengan air hujan. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Kami...

Cara Bayar Hutang Jika Tidak Tahu Di Mana Orangnya

1) Bersungguh-sungguh mencari alamat orang tersebut, dan tidak terburu-buru menyerah 2) Jika tidak ketemu, maka bersedekah senilai hutang tersebut atas namanya untuk kepentingan kaum muslimin 3) Jika suatu saat bertemu, maka dijelaskan tentang sedekah itu, jika dia ridha maka hutang terbebas dan jika tidak maka tetap wajib membayar hutang tersebut dan sedekah tadi menjadi pahala yang berhutang tadi 4) Jika orangnya sudah meninggal maka berusaha mencari ahli warisnya, jika tidak ketemu maka sedekahkan Telah kita bahas bahwa hutang adalah darurat dan tidak boleh [1] serta bahaya bermudah-mudah berhutang [2] Sehingga seorang muslim harus bersegera mungkin membayar hutangnya Akan tetapi ada kalanya orang yang kita pinjam uangnya tidak ketemu dan tidak tahu tempatnya, solusinya sebagaimana dijelaskan dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah berikut, فعليك أن تسأل وتحرص، حتى تعرف أماكنهم وعناوينهم، ثم ترسل لهم حقوقهم، ولا تعجل..، فإن أيست من ذلك، فتصدق بها عنهم بالنية عن ...

Berilmu Sebelum Berdagang

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 31, 2010 Setiap orang menganggap mudah menjadi pedagang atau pebisnis. Yang dibutuhkan di awal-awal adalah memiliki modal, memahami produksi dan memahami pemasaran. Namun selaku seorang muslim yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, ada satu bekal juga yang mesti dipahami sebelum bekal-bekal tadi, yaitu memahami hukum syari’at yang berkaitan dengan perdagangan. Akan tetapi, di akhir-akhir zaman sekarang ini, kebanyakan orang memang tidak peduli lagi dengan syariat, tidak peduli lagi manakah yang halal dan yang haram. Pokoknya segala macam cara ditempuh asalkan bisa menjalani hidup. Benarlah sabda Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau yang haram.”[1] Ilmu Sebelum ...