Skip to main content

Posts

Sudahkan Orang Tua Mendoakan Anaknya

M A R I B A R A J A .COM http://bit.ly/2IWH6X8 ┏━━━━━━━━━━━━━┓ *SUDAHKAH ORANG TUA MENDOAKAN ANAKNYA?* ┗━━━━━━━━━━━━━┛ Oleh : _Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc_ 🔗Orang tua harus berdoa untuk keshalihan anaknya, dan doa yang harus dibaca adalah doa yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bukan doa katanya orang atau katanya kita. Oleh karena itu, kita wajib mengetahui kemudian mengamalkan doa yang “ma’tsur” (ada asalnya dari syari’at). 🌙Orang tua yang ingin mendapatkan anak yang shalih dan shalihah harus sering membaca doa semisal Nabi Zakaria alaihissalam berikut : رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء _Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa._ (QS. Āli ‘Imrān: 38) 💡Atau semisal doa Nabi Ibrahim alaihissalam saat memohon kepada Allah agar dikaruniai anak yang shalih : رَبِّ هَبْ لِي مِنَ ا...

Jangan Malu Jadi "Anak Buah" Orang

Sekarang banyak orang yang lebih memilih untuk menjadi pengangguran daripada bekerja dengan orang lain menjadi _“anak buah.”_  Lantaran ia tidak mau diatur-atur dan disuruh-suruh.  Akhirnya karena tinggi hati dan egonya tadi ia biarkan anak istrinya terlunta-lunta, berhutang kesana kemari, kemudian dengan ringan ia berdalih _“belum bertemu pekerjaan yang cocok.”_ 👣Padahal, tidak ada salahnya menjadi anak buah orang.  Lihat para Nabi, mereka tidak malu bekerja pada orang lain.  Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun juga demikian, beliau pernah diupah untuk menggembalakan kambing orang-orang Makkah.  Beliau bersabda : مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلَّا رَعَى الْغَنَمَ فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لِأَهْلِ مَكَّةَ _“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan dia mengembalakan kambing”._ Para sahabat bertanya : _“Termasuk engkau juga?”_ Maka Beliau menjawab : _“Ya, aku pun mengembal...

Pulang Lah Nak, Berbakti pada Ibu-mu

Semua orang tua pasti ingin dekat dengan anak-anaknya, terutama di masa tua dan masa sepuh mereka. Setiap orang tua, terutama ibu pasti sangat ingin berada bersama anak-anak yang sangat ia cintai. Tidak jarang sang ibu meminta anaknya agar tidak tinggal jauh darinya atau agar tidak tinggal di luar kota, atau sang ibu meminta anaknya agar segera pulang ke kampung masa kecilnya untuk menemani orang tua dan ibunya. Kasih Sayang Ibu Tidak Lekang Oleh Jarak dan Waktu Sekiranya sang ibu mengatakan: “Ibu sih terserah kamu nak, jika di kota A kamu lebih sukses, ibu hanya bisa mendoakan kamu dari kampung masa kecilmu ini” Ketauhilah, ketika engkau memilih bertahan di kota A, hati ibumu sangat kecewa sekali tetapi ia berusaha menguatkan diri dan tersenyum di depan mu dan tentunya selalu mendoakanmu, buah hati tercinta. Saudaraku, meskipun kita sukses di kota A atau merasa sangat senang dan nyaman tinggal di kota A, jika engkau ada kesempatan tinggal bersama orang tua khususnya...

Qunut Witir Setelah Pertengahan Ramadhan

Oleh Muhammad:  Abduh Tuasikal, MSc -  August 4, 2012 Berkenaan dengan anjuran sebagian orang mengenai qunut witir setelah pertengahan Ramadhan, maka kami sengaja menghadirkan kapan waktu membaca qunut witir. Apakah boleh sepanjang tahun? Ataukah khusus hanya setelah pertengahan Ramadhan? Tentang masalah qunut witir ada beberapa pendapat di antara para ulama. Pertama: Hukum qunut witir itu makruh. Inilah pendapat ulama Malikiyah. Alasannya, tidak ada sunnah (tuntunan) dalam hal ini. Yang ada, qunut hanyalah pada shalat Shubuh saat nawazil. Kedua: Qunut witir disunnahkan ketika separuh akhir dari bulan Ramadhan saja. Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi’iyah dan ada perkataan dari Imam Ahmad mengenai hal ini. Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, “Apakah qunut itu sepanjang?” “Jika engkau mau.” Abu Daud bertanya lagi, “Apa pendapat yang engkau pilih?” Jawab Imam Ahmad, “Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan  Ramadhan. ...

BOLEHKAH MENGELUARKAN ZAKAT FITHRI DENGAN UANG

Oleh : Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Pertanyaan Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Apakah hukum menyerahkan uang senilai zakat fithri untuk dibelikan makanan dan diberikan kepada faqir miskin di negeri lain .? Jawaban Alahmdulillah wahdahu Ashalaatu was salama ‘ala Rasulillah Nabiyina Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam wa ‘ala alihi washahbihi wa ba’du. Allah berfirman : وَمَآءاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”. [Al-Hasyr/59 : 7] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa yang mengada-adakan perkara dalam urusan agama kami ini apa yang tidak ada dasar syari’atnya maka perbuatan tersebut tertolak”. [Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim] Sesunguhnya ada sebagian orang pada zaman ini yang berusaha untuk mer...