Monday, May 16, 2022

Jangan Alergi Dengan Bahasan Bid'ah

 🔅♥️🔅


Banyak kaum muslimin yang masih meremehkan masalah bidah. Hal itu bisa jadi karena minimnya pengetahuan mereka tentang hadis bid'ah dan dalil-dalil syar’i yang membahasnya, juga karena amalan bid'ah yang mereka lakukan dipelopori oleh orang yang dianggap saleh dengan dalil mempertahankan ajaran nenek moyang. Bahkan orang yang menasihati mereka, dianggap sebagai pemecah belah umat Islam dan pembawa ajaran sesat.

Padahal andaikan mereka mengetahui betapa banyak hadis Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang membicarakan dan mencela bid'ah, mereka akan menyadari betapa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sangat sering membahasnya dan sangat mewanti-wanti umat beliau agar tidak terjerumus pada bid'ah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.”_ [HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718]C

Coba perhatikan hadits di atas. Dari sana kita bisa tahu bahwa syarat diterimanya amalan itu ada dua, yaitu ikhlas dan ittiba’ (mengikuti tuntunan).

Dari dalil tersebut juga dapat disimpulkan bahwa semua bid'ah itu madzmumah (tercela), tidak diterima di sisi Allah. Sehingga pembagian bid'ah menjadi bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah atau membaginya menjadi lima sesuai dengan hukum taklif (wajib, sunnah, haram, makruh, dan mubah) tidaklah tepat. Ditambah lagi dalam hadis disebutkan celaan pada setiap macam bid'ah di mana disebut “kullu bid’atin dholalah”, setiap bid'ah itu sesat. Kata “kullu” di sini maknanya umum, artinya semua bid'ah itu tercela.

Setelah mengetahui bahaya bid'ah, semoga kita bisa benar-benar menjauhinya dan terus memperdalam ilmu agama agar kita tidak terjerumus ke dalam lubang kesesatan, Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

Rumaysho.com

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.