Thursday, January 26, 2023

KARENA APA ENGKAU MENANGIS ?

 Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Menangis adalah bukti yang menunjukkan ketakwaan hati, ketinggian jiwa dan kesucian sanubari serta kelembutan perasaan...

Menangis karena Allah itu terjadi manakala hamba itu melihat kelalaian pada dirinya atau takut akan kesudahannya yang buruk...

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :

ثَلَاثَةٌ لاَ تَرَى أَعْيُنُهُمُ النَّارَ: عَيْنٌ حَرَسَتْ فِي سَبِيلِ اللهِ، عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَعَيْنٌ غَضَّتْ عَنْ مَحَارِمِ اللهِ

"Tiga golongan yang mata mereka tidak akan melihat Neraka, mata yang berjaga-jaga pada jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang menundukkan pandangannya dari apapun yang diharamkan oleh Allah" (HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 1231)

Pernahkah air mata menetes karena takut dan harap kepada Allah, atau karena sangat rindu ingin bertemu dengan Rasulullah ﷺ…!?

Pernahkah air mata menetes karena maksiat yang telah dilakukan, atau karena takut orang tua nantinya di adzab Allah…!?

Pernahkah air mata ini menetes karena takut akan su’ul khatimah, atau karena memikirkan siksa kubur yang menakutkan…!?

Pernahkah air mata ini menetes memikirkan Surga dan Neraka Allah, atau karena banyak waktu yang terbuang sia-sia…!?

Pernahkah air mata menetes karena banyak ilmu yang belum diketahui, atau banyaknya ilmu yang belum diamalkan…!?

Pernahkah air mata menetes karena jarang harta dikeluarkan untuk sedekah, atau karena jarangnya hadir di majelis taklim…!?

Pernahkah air mata ini menetes karena lalai hingga terlewat shalat tahajjud pada malam hari, atau karena kehilangan pada shalat dua raka’at sebelum shubuh…!?

Pernahkah air mata ini menetes karena lalai terlewatkan shalat berjamaah di masjid atau karena melihat penderitaan kaum muslimin yang berada di tempat lain…!?

Wahai saudaraku, menangislah sebelum kita menyesal, sebab perjalanan sangatlah jauh dan bekal hanya sedikit...

Datangi terus majelis tangis, yaitu majelis yang senantiasa mengingatkan akan negeri akhirat, yang menyuburkan iman dan takwa, yang di dalamnya akan dibacakan ayat-ayat Allah, yang dibacakan sabda Rasulullah ﷺ, yang semua itu menyebabkan air matamu berlinang dan hati ini pun tunduk, bergetar serta takut kepada Allah 'Azza wa Jalla...

Muthi'ah al-Abidah رحمها الله berkata :

لا ازال أبكى حتى أعلم على أى الحالين أنا عند الله ؟

"Aku akan terus-menerus menangis hingga aku pun mengetahui di posisi manakah nanti aku berada di hadapan Allah di antara dua posisi (Surga atau Neraka) ?" (lihat Shifatus Shafwah II/253)

Ustadz Najmi Umar Bakkar

BERAGAMA SESUAI AL-QURAN DAN ASSUNNAH

📡https://t.me/menebar_cahayasunnah

Seorang muslim sudah seharusnya beragama sesuai dari sumber Al-Quran dan As-Sunnah, juga selalu diiringi dengan pemahaman para salafus shalih, Allah ta’ala berfirman:

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’aam: 153)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ أُمَّتي يَدْخُلُونَ الجَنَّةَ إِلَّا مَن أَبَى، قالوا: يا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَن يَأْبَى؟ قالَ: مَن أَطَاعَنِي دَخَلَ الجَنَّةَ، وَمَن عَصَانِي فقَدْ أَبَى.

 Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, “Setiap umatku akan masuk Surga, kecuali yang enggan.” Mereka (para shahabat) bertanya: “Siapa yang enggan itu?” Jawab beliau: “Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk Surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan.” (HR. Al-Bukhari no. 7280) 

Beragama mengikuti dalil merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, hal ini juga yang akan membentengi kita dari segala perkara yang sia-sia, segala hal yang seharusnya ringan dan mudah ketika dikerjakan namun menjadi berat karena tidak mengikuti petunjuk yang ada.

Allahu ta’ala a’lam bisshowaab. 🌴

✍️Khalid basalamah official

TIDAK ADA DUKUN PUTIH

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Sebagian dukun menamai diri mereka dengan istilah “dukun putih”. Mereka menggunakan sihir, jampi-jampi, jimat, bantuan jin, dan praktek-praktek perdukunan lainnya, namun disebut “dukun putih” karena tidak menyantet orang dan yang mereka lakukan adalah membantu orang, menurut klaim mereka, semisal:

– “membantu” orang mendapatkan kekasih dengan ilmu pelet;

– “membantu” orang agar usaha laris;

– “membantu” orang agar baik jabatan;

– “membantu” menahan atau menurunkan hujan;

– “membantu” orang menangkal santet;

– meramal masa depan orang untuk membantu peruntungan.

Para pembaca yang budiman, jangan tertipu dengan kata-kata para dukun bahwa mereka “membantu” dan “menolong” orang lain. Karena dalam hadis, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan bahwa mereka tukang dusta,

فَتَقُرُّهَا فِى أُذُنِ الْكَاهِنِ ، كَمَا تُقَرُّ الْقَارُورَةُ ، فَيَزِيدُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذِبَةٍ

“… setan-setan itu pun membisikkannya kabar-kabar langit pada telinga para dukun. Seperti meniupkan angin ke botol-botol. Lalu setan-setan itu pun menambahkan kabar-kabar tersebut dengan 100 kedustaan” (HR. Bukhari no. 3288).

Mereka para dukun senantiasa dibisiki kedustaan oleh para setan. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk percaya kepada dukun.

Dan jangan tertipu dengan kata-kata “membantu”. Karena sejatinya mereka menjerumuskan manusia kepada jurang maksiat dan kesyirikan dengan iming-iming kenikmatan dan kemudahan dunia. Setan senantiasa membungkus kebatilan dengan kata-kata yang indah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (kalangan) jin. Sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)” (QS. An-An’am: 112).

Amalan-amalan yang mereka lakukan pun, tetap saja merupakan amalan-amalan maksiat dan kesyirikan walaupun mereka mengaku “dukun putih” dan mengaku “membantu”. Beberapa di antara perbuatan-perbuatan mereka akan kami jelaskan di bawah ini.

Pelet

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن الرقَى والتمائمَ والتولةَ شركٌ

“Sesungguhnya ruqyah (jampi-jampi), jimat dan pelet adalah kesyirikan” (HR. Abu Dawud no. 3883, disahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan,

التولة شيء يصنعونه يزعمون أنه يحبب المرأة إلى زوجها والزوج إلى امرأته

“Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat oleh dukun dan diklaim dapat membuat wanita cinta kepada suaminya atau membuat suami cinta kepada istrinya” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, rekaman no. 371).

Jimat penglaris usaha dan agar naik jabatan

Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ

“Barangsiapa yang memakai tamimah (jimat), ia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad no. 17422, disahihkan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 492).

Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi menjelaskan: “Memakai jimat, menggunakan pelet, tathayyur, semua ini adalah bentuk syirik asghar. Jika diyakini hal-hal tersebut sekedar wasilah (perantara) yang memberikan manfaat jika memakainya. Sebagaimana diyakini kebanyakan para pemakainya. Mereka masih meyakini bahwa yang menentukan adalah Allah Ta’ala. Namun jika pemakainya meyakini bahwa jimat kalung atau jimat gelang atau jimat yang digantung, ini semua memiliki kuasa dengan sendirinya, bisa memberikan manfaat dan menghindarkan mudarat dengan sendirinya, maka ini syirik akbar” (Durusun fil Aqidah, 11/6).

Baca Lengkapnya Di Sini : https://muslim.or.id/61568-tidak-ada-dukun-putih.html

📡 Silahkan Di Sebarkan

Tanpa  Merubah Tulisan & Tetap Menyertakan Link. Barakallah Fiikum.