Tuesday, February 21, 2023
SYA'BAN, BULAN DIANGKATNYA AMAL
Oleh :
Ustadz Ahmad Anshori, Lc
Bismillah walhamdulillah was sholaatu wassalam’ala Rasulillah wa ba’du.
Saat ini kita sedang berada di bulan Sya’ban, atau dalam istilah penanggalan Jawa disebut Ruwah. Satu bulan sebelum tiba bulan mulia yang dirindukan, yaitu bulan suci Ramadhan. Sya’ban, meski sering terabaikan karena diapit oleh dua bulan yang mulia yaitu Rojab,l yang menjadi sorotan, karena termasuk salahsatu dari empat bulan suci (bulan haram), dan Ramadhan, ternyata ada momentum luar biasa yang terjadi di bulan ini.
Dijelaskan dalam hadis dari sahabat Usamah bin Zaid, dia berkata, Aku bertanya kepada Nabi, Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau sering berpuasa dalam satu bulan kecuali di bulan Sya’ban?
Beliau menjawab,
ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم
Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Tuhan yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.
Inilah peristiwa agung yang terjadi di bulan Sya’ban, diangkatnya amal perbuatan kita oleh malaikat pencatat amal untuk dilaporkan kepada Allah ‘azza wa jalla. Nabi suka saat amalan diangkat kepada Allah di bulan ini, beliau dalam kondisi baik, yaitu mengisinya dengan puasa.
Para ulama menjelaskan, bahwa proses pelaporan amal kepada Allah ‘azza wa jalla terjadi tiga kali:
1. Harian
2. Pekanan
3. Tahunan
*● Pertama, pelaporan amal harian*
Yaitu terjadi dua kali dalam sehari : pagi saat sholat subuh, dan sore saat sholat asar.
Dalilnya, hadis dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِى صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِى فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّون
Para Malaikat dimalam dan siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian para malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit).
Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?
Mereka menjawab, Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat.” (HR. Ahmad 8341, Bukkhari 555, Muslim 1464 dan yang lainnya).
*Baca Selengkapnya :* https://konsultasisyariah.com/34699-syaban-bulan-diangkatnya-amal.html
*Barakallahu Fiikum*
TAK TERASA
Terkadang tak terasa bahwa sebagian hidayah telah Allah ambil dari kita..
Kekhusyu’an yang telah sirna..
Tilawah qur’an yang tak lagi dilantunkan..
Hati yang tak lagi merasa nikmat saat mengingat Allah..
Anehnya.. kita biasa biasa saja..
Tak sedih dan tidak juga merasa kehilangan..
Namun saat kehilangan sebagian dunia..
Kita stress, sedih dan galau..
Bahkan terkadang menyalahkan ketentuan sang pencipta..
Mungkin dunia lebih besar di hati kita..
Padahal ia tak lebih berharga dari bangkai anak kambing..
Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
من سرَّتْهُ حسنتُهُ وساءتْهُ سيِّئتُهُ فهو مؤمنٌ
“Siapa yang merasa gembira dengan amal kebaikannya dan merasa susah dengan amal keburukannya maka ia adalah mukmin..” (HR Ahmad dan Attirmidzi)


Barakallah fikum.

Ustadz. Abu Yahya Badrusalam, Lc. حفظه الله تعالى
Subscribe to:
Posts (Atom)
-
BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf a...
-
Telegram : https://t.me/menebar_cahayasunnah Pertanyaan: Izin bertanya ustadz, sebagian kawan kami membeli rumah dengan car...