Sunday, July 2, 2023

Rukyah Dengan Memegang Anggota Tubuh yang Sakit

Seseorang melakukan ruqyah kepada orang yang datang kepadanya dengan ruqyah yang bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan yang ada dalam ‘Shahih al-Kalim ath-Thayyib’ karya Ibnu Taimiyah, dan ‘al-Wabil ash-Shayyib’ karya Ibnul Qayyim, dan sebagian orang datang kepadanya adalah karena menderita sakit organ tubuh seperti penyakit kanker, bernanah (memborok), dan penyakit lainnya, lalu ia membaca Alquran dan beberapa ruqyah yang diriwayatkan dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta beberapa ruqyah telah terbukti manjur serta terhindar dari unsur syirik. Setelah memastikan tempat yang sakit, ia membaca dan meludah (sedikit) atas tangannya yang kanan, lalu mengusap tempat yang sakit karena mengikuti perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau memohon perlindungan untuk sebagian keluarganya (istrinya), beliau mengusap dengan tangan kanannya dan berdoa,

Hilangkanlah penyakit, wahai Rabb manusia, sembuhkanlah, dan sesungguhnya Engkau yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit yang lain.”

Dan berdasarkan perintah beliau kepada Utsman bin Abi al-Ash radhiyallahu ‘anhu ketika ia mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya sejak masuk Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda keapdanya,

Letakkan tanganmu di atas tubuhmu yang terasa sakit dan bacalah: Dengan nama Allah (tiga kali), dan bacalah tujuh kali: Aku berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada kekuasaan-Nya dari kejahatan yang kudapatkan dan kutakutkan.”

Apakah boleh tindakannya ini, yaitu meletakkan tangan di atas yang terasa sakit? Apakah bisa dipahami ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seorang sahabat (letakkanlah tanganmu) bahwasanya meletakkan tangan termasuk penyebab kesembuhan, perlu diketahui bahwa hal itu sudah banyak terbukti manjur dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyembuhkan banyak orang, laki-laki maupun perempuan?

Jawaban:

Tidak mengapa melakukan ruqyah dengan cara ini, sesungguhnya Alquran adalah penawar (obat), sebagaimana digambarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Katakanlah, ‘Alquran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman’.” (QS. Fushshilat: 44)

Juga tidak dilarang meletakkan tangan di tempat yang sakit dan mengusapkannya setelah meludah sedikit di atasnya. Sebagaimana boleh membaca ruqyah, kemudian meludah sesudahnya ke semua tubuh dan di tempat yang terasa sakit berdasarkan hadits-hadits yang telah disebutkan. Al-masah adalah meludah sedikit di atas tubuh yang terasa sakit setelah berdoa atau membaca ruqyah, kemudian menjalankan tangannya di tempat itu beberapa kali. Tindakan yang demikian merupakan penawar dan memberikan pengaruh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang beliau tanda tangani


Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan IV

Artikel www.KonsultasiSyariah.com



Artikel Lainnya :

> Meninggalkan Sholat

> Memakan Harta Anak Yatim

> Durhaka Kepada Orang Tua







Doa Ruqyah Mengobati Anggota Tubuh yang Sakit

Ini adalah salah satu doa yang bisa diamalkan ketika anggota tubuh ada yang sakit. Ini termasuk bacaan ruqyah sederhana, bisa diamalkan oleh penderita sakit itu sendiri. Misal, sakit gigi, tangan keseleo, atau kaki yang keseleo.

Pegang bagian tubuh yang sakit lalu membaca ….

بِاسْمِ اللَّهِ (3×)

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7×)

“Bismillah (3 x)

A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7 x)”

[Dengan menyebut nama Allah, dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kuasa-Nya dari kejelekan yang aku dapatkan dan aku waspadai] (HR. Muslim no. 2202)

Cerita hadits di atas, pernah ‘Utsman bin Abu Al-Asy’ash Ats-Tsaqafi mengadukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ada sesuatu yang sakit di tubuhnya sejak dahulu ia masuk Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa di atas, sambil memerintah dengan meletakkan tangan di bagian yang sakit pada badannya.

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa disunnahkan meletakkan tangan di bagian yang sakit lalu membaca doa sebagaimana yang disebutkan. (Syarh Shahih Muslim, 14: 169)

Semoga mudah mengamalkannya. Wallahu waliyyut taufiq.



Artikel Lainnya :

> Meninggalkan Sholat

> Memakan Harta Anak Yatim

> Durhaka Kepada Orang Tua







Bagaimana Cara Meruqyah Diri Sendiri?

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ruqyah termasuk bagian dari doa. Hanya saja, umumnya dalam bentuk memohon perlindungan dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan. Baik penyakit batin atau fisik.

Ibnul Atsir mengatakan,

والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات

Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)

Karena itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.

al-Qarrafi mengatakan,

والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة

Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit, dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)

Karena itu, prinsip dari ruqyah adalah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik maupun non fisik. Di sinilah kita bisa membedakan antara ruqyah dengan membaca al-Quran biasa. Bacaan al-Quran bisa menjadi ruqyah, jika diniatkan untuk ruyah.

Dan kondisi hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal seseorang ketika meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh Allah. Karena itu, sebelum melakukan ruqyah, orang perlu menyiapkan suasana hati yang baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah, dan perbesar husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah akan menyembuhkannya.


Apa yang bisa dilakukan?

Ada beberapa adab yang bisa anda lakukan ketika hendak meruqyah,

[1] Berwudhu terlebih dahulu, karena ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.

[2] Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.

[3] Bisa juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[4] Bisa juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang bisa dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.

[5] Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas air bersih di mulut. Selesai baca, air diminum.

[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.


Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita baca ketika sakit. Diantaranya,


Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.

Caranya,

[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit

[2] Baca “bismillah” 3 kali

[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,

أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )

“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.”

Dalilnya:

Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam..  Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya,  “Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu,”  lalu beliau ajarkan doa di atas. (HR. Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)


Kedua, ruqyah sebelum tidur

Gabungkan dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, lalu tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.

Kemudian diulang sampai tiga kali.

Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).


Ketiga, ruqyah ketika terluka

Ambil ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah, selanjutnya letakkan campuran ludah dan tanah ini di bagian yang luka, sambil membaca,

بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)

“Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745 & Muslim 5848).


Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati

Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir, merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.

Banyak diantara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan sebab untuk mendapat penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.

Karena itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir,

Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan sore,

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).

Allah perintahkan Nabi Zakariya untuk rutin berdzikir setiap pagi dan sore,

وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap sore dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41).

Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).



Artikel Lainnya :

> Meninggalkan Sholat

> Memakan Harta Anak Yatim

> Durhaka Kepada Orang Tua