Saturday, June 11, 2022

AL-QUR'AN ADALAH PERINGATAN UNTUK SELURUH MANUSIA || QS. AL FURQAN

Kekuasaan Allah SWT dan keharmonisan ciptaannya Ayat 1-3

1 Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-Furqan (al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, 2 yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. 3 Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya (untuk disembah), yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan pun dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.

Tuduhan-tuduhan palsu dari orang-orang kafir terhadap al-Quran Ayat 4-6

4 Dan orang-orang kafir berkata, "al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar. 5 Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." 6 Katakanlah, "al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Keheranan orang kafir tentang diutusnya rasul dari manusia biasa Ayat 7-16

7 Dan mereka berkata, "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?, 8 atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil) nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata, "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir." 9 Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). 10 Maha Suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (yaitu) surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikan-Nya (pula) untukmu istana-istana. 11 Bahkan mereka mendustakan hari kiamat. Dan Kami menyediakan neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari kiamat. 12 neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya. 13 Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan. 14 (Akan dikatakan kepada mereka), "Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak. 15 Katakanlah, "Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?" Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?" 16 Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).

Soal jawab antara Allah SWT dengan sembahan-sembahan orang-orang kafir di hari kiamat Ayat 17-19

17 Dan (ingatlah) suatu hari (ketika) Allah menghimpunkan mereka beserta apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata (kepada yang disembah), "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?" 18 Mereka (yang disembah itu) menjawab, "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagi kami mengambil selain Engkau (untuk jadi) pelindung, akan tetapi Engkau telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup, sampai mereka lupa mengingati (Engkau); dan mereka adalah kaum yang binasa." 19 Maka sesungguhnya mereka (yang disembah itu) telah mendustakan kamu tentang apa yang kamu katakan maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu yang berbuat lalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar.

Para rasul diutus dari manusia biasa Ayat 20

20 Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.

Keadaan manusia yang tidak membenarkan al-Quran pada hari kiamat Ayat 21-34

21 Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan Kami, "Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?" Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kelaliman. 22 Pada hari mereka melihat malaikat di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, "Hijraan mahjuuraa." 23 Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. 24 Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya. 25 Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. 26 Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir. 27 Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." 28 Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). 29 Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an ketika al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia. 30 Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan." 31 Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong. 32 Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar). 33 Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. 34 Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahanam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.


SUMBER : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/Al-Furqan

HUKUM-HUKUM PERZINAAN DAN HUKUM-HUKUM PERGAULAN || QS. AN NUR

Ayat 1-64

Hukum perzinaan Ayat 1-3

1 (Ini adalah) satu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. 2 (Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. 3 (Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.

Hukum menuduh wanita yang baik-baik berzina Ayat 4-5

4 (Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. 5 (kecuali orang-orang yang bertobat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hukum Li'an Ayat 6-10

6 (Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. 7 (Dan (sumpah) yang kelima, bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. 8 (Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, 9 (dan (sumpah) yang kelima, bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. 10 (Dan andai kata tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andai kata) Allah bukan Penerima Tobat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).

Tuduhan yang bohong terhadap Aisyah Ummul Mu'minin Ayat 11-26

11 (Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. 12 (Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." 13 (Mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta. 14 (Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu. 15 ((Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. 16 (Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu, "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." 17 (Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman, 18 (dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 19 (Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui. 20 (Dan sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar). 21 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 22 (Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 23 (Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, 24 (pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. 25 (Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). 26 (Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).

Pedoman-pedoman untuk memasuki rumah orang lain Ayat 27-29

27 (Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. 28 (Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, "Kembali (saja) lah", maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 29 (Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.

Pedoman pergaulan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram Ayat 30-31

30 (Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." 31 (Katakanlah kepada wanita yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Anjuran berkawin Ayat 32-33

32 (Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. 33 (Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu).

Pencerminan ayat-ayat al-Qur'an sebagai nur Ilahi pada langit dan bumi Ayat 34-35

34 (Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. 35 (Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Mereka yang mendapat pancaran nur Ilahi Ayat 36-38

36 (Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang, 37 (laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. 38 ((Mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

Mereka yang tidak mendapatkan pancaran nur Ilahi Ayat 39-40

39 (Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. Dan di dapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya. 40 (Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun.

Pencerminan kekuasaan Allah SWT Ayat 41-46

41 (Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. 42 (Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). 43 (Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. 44 (Allah mempergantikan malam dan siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan. 45 (Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 46 (Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

Perbedaan sikap orang-orang munafik dan orang-orang yang mukmin dalam bertahkim kepada rasul Ayat 47-53

47 (Dan mereka berkata, "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya)." Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. 48 (Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. 49 (Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada rasul dengan patuh. 50 (Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan rasul-Nya berlaku lalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang lalim. 51 (Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. 52 (Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. 53 (Dan mereka bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah, jika kamu suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi. Katakanlah, "Janganlah kamu bersumpah, (karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Kekuasaan yang dijanjikan Allah kepada orang yang taat dan mengerjakan amal saleh Ayat 54-57

54 (Katakanlah, "Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang." 55 (Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. 56 (Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat. 57 (Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan (Allah dari mengazab mereka) di bumi ini, sedang tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. Dan sungguh amat jeleklah tempat kembali itu.

Pedoman pergaulan dalam rumah tangga Ayat 58-61

58 (Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu, sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 59 (Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 60 (Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 61 (Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.

Adab pergaulan orang-orang yang mukmin terhadap Rasul SAW Ayat 62-64

62 (Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 63 (Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. 64 (Ketahuilah sesungguhnya kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia mengetahui keadaan yang kamu berada di dalamnya (sekarang). Dan (mengetahui pula) hari (manusia) dikembalikan kepada-Nya, lalu diterangkan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.


Sumber : https://id.wikisource.org/wiki/Al-Qur%27an/An-Nur

Ustadz-Ustadz Sunnah

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Ustadz-ustadz sunnah yang bisa dijadikan rujukan dalam beragama, silahkan ambil ilmu dari mereka-mereka hafidzhahumullahu ta’ala ini.

Ustadz ini adalah sebagian (masih banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu ) 

Selama Ustadz itu menyampaikan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam dengan mengikuti pemahaman para sahabat nabi itu wajib kita ambil ilmunya bukan yang selalu bermain retorika bahasa, tegas dalam menyampaikan dakwahnya.

Perselisihan yang terjadi di antara mereka adalah hal yang lumrah terjadi sebagaimana para ulama juga ada yang berselisih, akan tetapi dalam hal furu'iyyah saja.

Mereka tidaklah di danai oleh Amerika ataupun ISIS, mereka bukanlah teroris. Hanya Mereka dibenci Ahlu bid'ah dan Syiah selalu difitnah dengan Julukan Wahabbi, karena mereka mengajarkan kemurnian ajaran islam,  ingin mengajarkan agama dan kebaikan di tanah air kita tercinta ini. 

Mereka berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala hal baik aqidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah.

Mereka menfokuskan dakwahnya sebagaimana dakwahnya para Nabi yaitu mengajak kepada TAUHID yang murni dan membantah segala bentuk KESYIRIKAN.

Mereka mengajak untuk kembali kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah menurut pemahaman salaf dalam segala hal, terutama di kala berbeda pendapat.

Mereka tidak mengajak kepada golongan, kelompok, ormas, person/figur. Namun hanya mengajak untuk mengikuti Nabi yang mulia.

Mereka senantiasa berdalil dan tidak keluar dari firman Allah dan sabda Rasulullah serta aqwal (ucapan) para ulama salaf.

Mereka mengajak untuk menghormati dan memuliakan para sahabat, tabi'in dan ulama tabi'ut tabi'in, termasuk para imam madzhab yang empat. Namun mereka tidak fanatik dengan salah satu dari mereka.

Mereka tidak mengajak untuk melakukan pencelaan terhadap penguasa kaum muslimin, Mereka tidak menghujat, tidak mendiskreditkan dan tidak melepaskan ketaatan kepada penguasa kaum muslimin dalam hal yang ma'ruf.

Mereka tidak mudah menvonis kafir, bid'ah dan sesat kepada person tertentu secara spesifik. Karena salafi berhati-hati di dalam memvonis dan menghukumi seseorang, yaitu harus dengan ilmu, iqomaul hujjah (menegakkan hujjah dahulu) dan izalatul mawani' (menyingkirkan penghalang2 terlebih dahulu).

Dalam hal ibadah dan fiqih lebih berpegang dengan hadits Nabi yang shahih dibandingkan pendapat ulama yang menyelisihi hadits yang shahih. Serta mereka  menjauhi bid'ah dan perkara2 baru yang di ada2kan di dalam urusan agama.

Mereka Tegas dalam menyampaikan ilmu, Jika Haram jelaskan Haram, jika Halal Jelaskan Halal yakni berdasarkan Hadist Nabi bukan dengan perasaan bukan menurut pendapatnya sendiri 

dan masih banyak lagi prinsip2 lainnya...

Muhammad biin Sirin – ulama tabi’in muridnya Anas bin Malik – mengingatkan,

Ilmu adalah bagian dari agama, karena itu perhatikan, dari mana kalian mengambil agama kalian. (Siyar A’lam an-Nubala’, 4/606)

Pelajarannya yang bisa diambil :

Jangan sampai salah pilih guru dalam belajar agama ⛔️

Jangan mudah terpesona dengan kecerdasan, hafalan, ilmu dan segala macamnya sampai ia benar-benar terbukti berada di atas Aqidah dan manhaj yg benar. 

Ustadz fulan hafal kitab ini dan itu, tahu nomer urut hadits dan sebagainya..Itu Bukan jaminan.

Yang wajib diperhatikan bukanlah hanya hebatnya hafalan, tapi perhatikan juga pemahamannya, apakah sesuai dengan pemahaman para shahabat, tabi'in dan para ulama setelahnya atau tidak.

Semoga kita senantiasa menuntut ilmu dari ustadz terpercaya yang beraqidah lurus dan mumpuni keilmuannya yang membimbing kita di atas jalan kebenaran.

Ini hanyalah sebagian dari  ustadz2 yang ber- manhaj salaf dan masih banyak ustadz2 lainnya yang bisa kita ambil ilmunya,👇1. Ustadz DR. Khalid Basalamah, MA

2. Ustadz DR. Syafiq Basalamah, MA

3. Ustadz Subhan Bawazier

4. Ustadz DR. Firanda Andirja, MA

5. Ustadz Abdullah Taslim, MA

6. Ustadz Abdurrahman Thoyyib, LC

7. Ustadz Zainal Abidin , LC

8. Ustadz Mizan Qudsiyah, Lc

9. Ustadz Nuzul Dzikry, Lc

10. Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas

11. Ustadz Abdul Hakim Amir Abdat

12. Ustadz Farhan Abu Furaihan

13. Ustadz Maududi Abdullah.

14. Ustadz Dr. Sofyan Baswedan, MA.

15. Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi.

16. Ustadz Harist Abu Naufal.

17. Ustadz Abdullah Zaen, MA.

18. Ustadz Abu Haidar As Sundawy

19. Ustadz Abu Zubair Hawaary, Lc

20. Ustadz Ahmad Zainuddin Al-Banjary.

21. Ustadz Dr. Erwandi Tarmidz

22. Ustadz Ammi Nur Baits

23. Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.

24. Dan Masih Banyak Lagi Ustadz Bermanhaj salaf lainnya

Semoga Bermanfaat.

Yuk di share ,tanpa merubah isi tulisan,

Semoga saudara² kita mendapatkan faidah dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Ilmu menjauhkan  manusia dari Kebodohan

Walllahu A'lam Bissawab 

TERUSLAH BERDAKWAH

https://t.me/menebar_cahayasunnah

▪Berkata Ibnu Hazm rahimahullah:

• لا تدَعوا الأمر بالمعروف، وإن قصَّرتم في بعضه 

• ولا تدَعوا النَّهي عن منكر، وإن كنتم تواقعون بعضه

• وعلِّموا الخير، وإن كنتم لا تأتونه كلَّه.

Jangan kalian tinggalkan  memerintahkan kepada kebaikan walaupun kalian menelantarkan sebagiannya,

Dan jangan kalian tinggalkan melarang dari kemungkaran walaupun kalian terjatuh dalam sebagiannya, 

Ajarkanlah kebaikan, walaupun kalian tidak melakukan seluruhnya.

Rasa_il Ibnu Hazm: 3/18.

Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy hafidzahullah

Silahkan disebarkan,tanpa merubah tulisan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕

Barakallah fiikum.  

MEMBONGKAR KEBURUKAN SEORANG DA'I YANG MENYIMPANG, BUKAN TERMASUK GHIBAH YANG DIHARAMKAN.

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

الإنسان لو اغتاب شخصا داعية سوء وعينه باسمه ليحذر الناس منه، فإن هذا لا بأس به، بل قد يكون واجبا عليه، لما في ذلك من إزالة الخطر على المسلمين، حيث لا يعلمون عن حاله شيئا.

"Seseorang seandainya dia mengghibahi seorang dai yang jahat (menyimpang) dan menyebutkan namanya agar orang lain mewaspadainya, maka sesungguhnya hal ini tidak mengapa, bahkan bisa menjadi wajib atasnya, karena pada perbuatan tersebut terdapat upaya melenyapkan bahaya yang mengancam kaum muslimin, karena mereka tidak mengetahui tentang keadaan dai yang jahat tersebut."

Nuurun Alad Darb, kaset no. 158 side A

Sumber : https://twitter.com/baghazal_ali/status/862196521483345920

BID'AH ADALAH PENYEBAB UTAMA PERPECAHAN UMAT

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

https://nasihatsahabat.com/bidah-adalah-penyebab-utama-perpecahan-umat/

Bidah adalah penyebab utama perpecahan umat dan permusuhan di tengah-tengah mereka. 

Allah ﷻ berfirman : 

153 وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِى مُسْتَقِيمًا فَٱتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِۦ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ 

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa [QS.Al-An’am: 153]

Mujahid menafsirkan “Jalan-jalan” dengan aneka macam bidah dan syubhat. [Jami’ul Bayan 5/88 Ibnu Jarir].

Mujahid adalah seorang pakar ilmu tafsir. Beliau belajar dan khatam Alquran beserta tafsirnya perayat kepada Ibnu Abbas sebanyak dua puluh sembilan kali. 

Sufyan Ats-Tsauri berkata: ”Apabila datang padamu tafsir dari Mujahid, maka cukuplah dengannya.” [Lihat Ma’rifah Qurra’ kibar 1/66-67 Adz-Dzahabi, Muqodimah Tafsir 94-95 Ibnu Taimiyyah]

Baca juga

https://nasihatsahabat.com/apakah-benar-ada-bidah-yang-terpuji-hasanah/

https://nasihatsahabat.com/ini-dalilnya-tidak-ada-bidah-hasanah/

Setelah menyebutkan beberapa dalil-dalil bahwa bidah adalah pemecah belah umat, Imam Asy Syatibi mengatakan: ”Semua bukti dan dalil ini menunjukkan, bahwa munculnya perpecahan dan permusuhan adalah ketika munculnya kebidahan” [Al-I’tishom 1/157]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:

”Bidah itu identik dengan perpecahan, sebagaimana sunnah identik dengan persatuan.” [Al Istiqomah 1/42]

Sumber: http: //abiubaidah.com/620-10-faedah-tentang-bidah.html

MERENDAHKAN ORANG LAIN

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إذا قال الرجل هلك الناس فهو أهلكهم

“Apabila seseorang berkata, ‘orang-orang telah rusak/binasa’ maka dia yang paling rusak..” (HR Muslim no 2623)

Imam An Nawawi rohimahullah berkata:

“Para ulama bersepakat bahwa maksud hadits ini adalah untuk orang yang mengatakan demikian karena meremehkan manusia dan menganggap dirinya lebih.

Adapun jika ia mengucapkan demikian karena sedih terhadap apa yang menimpa dirinya dan manusia berupa kekurangan dalam menjalankan agama, maka itu tidak mengapa..”

Al Khothobi berkata, “artinya senantiasa seseorang mencela manusia dan menyebutkan keburukan mereka dan menganggap bahwa manusia sudah rusak atau sejenisnya. Apabila ia melakukan itu maka ia yang paling rusak keadaannya akibat dosa dari memburuk-burukkan mereka. Bahkan bisa jadi ia merasa bangga dengan dirinya dan memandang bahwa dirinya lebih baik dari mereka..”

(Syarah Shahih Muslim 16/175)

Demikianlah..

Orang yang selalu memandang orang lain jelek..

Seakan tidak ada kebaikan pada mereka..

Ia tidak sadar bahwa sebetulnya dia yang paling jelek diantara mereka..

Kewajiban kita adalah untuk senantiasa mendoakan kebaikan dan hidayah..

Dan memandang sedikit amalan kita..

Mungkin mereka diberi taubat oleh Allah..

Mungkin mereka lebih takut kepada Allah..

Mungkin mereka lebih menyembunyikan amalan sholehnya..

Sementara kita, hanya sibuk memuji diri dan ingin diakui..

Allahul Musta’an..

Ditulis oleh,

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Lisan Salah Satu Pintu Setan