Showing posts with label adi hidayat. Show all posts
Showing posts with label adi hidayat. Show all posts

Monday, September 19, 2022

Hadits hadits dan Riwayat riwayat Palsu Tentang Wali Allah Ta'ala


Semoga Video Ini Bermanfaat, Silahkan Share jika dirasa bermanfaat dan semoga mendapatkan pahala jariyahnya. Masukan dan Saran Serta Kritik Membangun sangat diharapkan ke email : tujuanmucom@gmail.com Simak Juga Artikel Kami Lainnya di Channel Youtube : Play List Kajian Sunnah di Youtube : https://www.youtube.com/playlist?list=PLIJQYJ-Cz_XkX6L_nhAGqOAX9FX9MDKQQ
Tag :
wali allah,ustadz adi hidayat,ayat alquran tentang wali allah,ceramah ustadz adi hidayat,ust adi hidayat,terbaru ust adi hidayat,adi hidayat,adi hidayat akhyar tv,kajian ust adi hidayat,adi hidayat terbaru,shalawat ust adi hidayat,adi hidayat official,cara mengetahui wali allah,ciri ciri wali allah dalam al quran,ciri wali allah,tanda tanda wali allah,tanda wali allah,wali allah adalah,wali allah dalam al quran,ciri ciri wali allah,allah

Thursday, December 26, 2019

TOLERANSI YANG SESUNGGUHNYA

Bismillah.

Seorang Muslim itu hendaklah tegas dalam hal wala (loyalitas) Wal Bara' (tidak loyal) terhadap orang Kafir. 

Tidak boleh bersikap abu abu seolah-olah ia menjadi manusia paling bijaksana dimuka bumi ini. 
Sehingga ia merasa kebijaksanaan Ulama Ulama terdahulu kalah oleh dirinya.

Seorang Muslim juga harus bisa membedakan perkara muamalah dunia dengan akhirat, terkait interaksi dirinya dengan orang non Muslim.

Dahulu Buya Hamka Rahimahullah, dipaksa mengucapkan selama NATAL, karena ia ketua MUI. Namun ia menolak, dan akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.

Masa sekarang, ada Ustadz zaman nows, yang katanya Hapal hadits, hingga pojok kanan atas kiri bawah, baris ke 5 halaman 455. Yang Ia pernah berakata "Allah tidak kuasa pada makhluk" yakni tersingkapnya ia berpaham Qadariyah, sebuah sekte sesat di masa Imam Ahmad Bin Hanbal Rahimahullah. Yang berkata Allah tidak berkuasa pada takdir makhluk.

Pada tanggal 25 Desember kemarin, ia meminta maaf kepada orang Kafir alias kristen karena tak bisa mengucapkan selamat natal.

Dimata orang awam ini seolah-olah bijaksana dan sangat toleransi, tidak radikal. Tetapi dimata orang yang sudah ngaji MANHAJ, ini adalah sebuah kebodohan dan kesalahan fatal. 


Mengapa demikian..?

Dahulu para Ulama Salaf, Ulama Madzhab, Ulama Hadits semuanya menyusun dan Ijma' (Sepakat) tentang bahwasanya kepada non Muslim kita harus al Bara' (alias tidak loyal).

Pembahasan Al Wala Wal Bara' ini paling bagus ada pada Kitab "Al Istishan" Karya Al Imam Asy Syathibi Rahimahullah dan Al Iqtidha As Shirathal Mustaqim, Karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah at Tamimi Rahimahullah.


Dalam hal apa kita boleh Wala' kepada Orang Kafir.

1. Dalam persaudaraan atas dasar kemanusiaan, seperti tolong menolong dalam urusan dunia

2. Perdagangan yang halal

3. Muamalah bertetangga

4. Jenguk menjenguk saat ada musibah

5. Menghadiri undangan pernikahan.


Perkara perkara ini dibolehkan oleh Para Ulama. Karena termasuk menunjukkan tingginya adab kaum Muslimin dihadapan non Muslim. 
Menghormati hak mereka dengan tidak menghancurkan gereja, dan tidak membunuh mereka, menjenguk mereka saat sakit.

Namun semua Ulama dari zaman sahabat, Tabi'in, Ulama Hadits, Ulama Fiqih dll. Semuanya Ijma' (sepakat). 
Tidak boleh berwala' terhadap agama mereka.

Disini jelas perbedaannya bukan. 
Tidak boleh menunjukkan kita ridho pada agama mereka dan hari rayanya. 
Dan dalam perkara ini harga mati yang tak bisa ditawar.

Dan anehnya "Ustadz" Adi Hidayat, dengan bangganya meminta maaf didepan umum kepada non muslim karena tidak bisa mengucapkan selamat natal.

Ini musibah, seorang da'i yang harusnya menunjukkan tingginya Islam, namun ia merendahkannya dengan menundukkan kepalanya lalu minta maaf karena tidak bisa mengucapkan selamat natal.

Yang artinya jika fatwa Haram mengucapkan selamat natal itu tak ada dia akan mengucapkannya, jika ia mengucapkannya tandanya ia Ridho kepada agama mereka. 
Dan tandanya ia Ridho Allah punya anak.

Na'dzubillahi Min Dzalik.

Tidak pantas seorang yang mengaku ahli hadits melakukan hal seperti ini.

Padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam itu bersabda

Al Islami ya'lu walaa Yu'la.

(Islam itu tinggi dan tidak ada yang menandinginya).

Islam itu mulia tanpa harus Adi Hidayat meminta maaf kepada Umat Kristen. 
Islam itu toleransi tanpa harus berwala'pada agama mereka.

Umar Bin Khattab Radhiyallahu'anhu telah mencontohkan bagaimana itu toleransi.

Ketika penaklukan Palestina. Umar hadir kesana untuk menerima kunci kota Palestina dari Orang Romawi.

Lalu orang Romawi merasa cemas Gereja mereka akan dihancurkan.

Uskup mereka berkata

"Jika kalian mau umat muslim boleh menggunakan gereja untuk sholat"

Umar Bin Khattab Radhiyallahu'anhu menolaknya dan memilih membangun masjid baru.


Apa alasannya

1. Umar menghargai umat Kristen dan mendengarkan ucapan nabi saat menyuruh Usamah berangkat perang.

"Ya Usamah, janganlah membunuh anak kecil dan wanita serta orang tua, jangan menebang pohon, jangan MENGHANCURKAN GEREJA....dst"

2. Umar menjaga agar umat tidak terfitnah dikemudian hari.


Jika Umar menerima tawaran tersebut, takutnya sepeninggal ia, Umat Muslim menjarah gereja dan menjadikannya masjid, dengan alasan Umar melakukan hal tersebut, ada contohnya dari Khulafaur Rasyidin. Ini Sunnah.

Umar Bin Khattab Radhiyallahu'anhu mencontohkan bagaimana itu toleransi tanpa harus merendahkan diri dan agama Islam. 
Tanpa harus senang dan mengucapkan selamat pada hari raya mereka.

Apakah Adi Hidayat ini sebijaksana Amirul Mukminin Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu?

Padahal Umar disebutkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam

"diantara umatku ada orang yang memiliki KEBIJAKSANAAN seperti para Nabi, Yakni Umar-lah Orangnya"

Dalam riwayat lain disebutkan kebijaksanaan yang mendekati para Nabi Shallallahuc'alaihi wa sallam.

Apakah Adi hidayat ini mau membatalkan Ijma' Para Ulama terdahulu?

Maka saya sebut ia lancang..

Maka benarlah perkataan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Ilmu itu diambil dari orang yang tua".

Artinya dari Ulama terdahulu yang sedikit salahnya, ketimbang Ustadz jadi jadian, demi meraih simpati Umat, agar kajiannya banyak pengunjung ia berperan seolah-olah ia bijaksana mewakili wajah Islam yang arif.

Sebagai mana firman Allah Azza Wajalla didalam Surah Al Munafiqun ayat 4.

Orang Munafik seperti ini, seperti kayu yang bersandar. Ucapannya bagus, mimik wajahnya disukai, tetapi ia merusak dan tak memberi manfaat. seperti kayu yang bersandar. (Lihat Al Munafiqun ayat 4).

Tidak ada di tengah Umat ini yang memiliki kebijaksanaan melebihi Umar Bin Khattab Radhiyallahu'anhu, maka jangan menjadi sok paling bijaksana lalu merendahkan agama anda sendiri.

Tidak perlu minta maaf, toleransi cukup dengan menghargai dan membiarkan mereka ibadah dengan tenang.

Natal itu sudah ada pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak ada satupun riwayat dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, manusia yang paling luas ilmu dan paling baik akhlaknya kepada manusia baik Muslim dan non Muslim. Yang dimana ia mengucapkan selamat natal. Atau meminta maaf kepada Umat Kristen karena gak bisa mengucapkan selamat natal.

Untuk para pembaca, Umar Bin Khattab Radhiyallahu'anhu punya sebuah kata mutiara yang indah, dan kata kata ini seharusnya bisa menjadi ibrah buat kita untuk mengetahui dimana letak penyimpangan Adi Hidayat.

Umar bin Khattab Radhiyallahu'anhu berkata

"ORANG YANG BANYAK BICARA AKAN BANYAK SALAHNYA".

Terbukti bukan, terlalu banyak bicara seolah paling hapal hadits. 
Allah buat lidahnya terpeleset dan dari setiap ucapannya banyak kesalahan fatal dalam agama ini dan bahayanya merusak pemahaman umat yang kadung ngefans dengan Adi Hidayat.

Semakin banyak ia bicara, semakin Allah buka hakikat penyimpangan pemahaman agamanya.

Allahul Musta'an

Baarakallahu Fiikum

✒ Written By

Efendi Abu Khadijah.


***