Skip to main content

MADU MULTIFLORA

  

Deskripsi Produk

Madu Asli HPAI Multiflora merupakan madu alami tanpa tambahan bahan lain yang terjamin mutu dan keasliannya serta lebih terjaga keutuhan kandungan gizinya.
Madu Asli HPAI Multiflora dihasilkan dari lebah madu unggul “Apis Mellifera”, kaya akan vitamin, mineral, enzim, protein, hormon-hormon, serta zat antimikroba dan zat antibiotik.
Madu Asli HPAI Multiflora telah lulus kendali mutu yang ketat dan mempunyai kadar air yang rendah sehingga tidak terjadi proses fermentasi.
Lebah Madu Apis Mellifera atau yang dikenal dengan lebah Eropa merupakan jenis lebah yang utama dibudidayakan hampir di semua negara-negara di dunia, termasuk di Indonesia. Jenis lebah ini disebut juga dengan lebah hitam atau Lebah Coklat Eropa, Apis Mellifera Ligusta, Lebah Kuning Italia, Apis Mellifera Carnica, dan Lebah Kelabu Carniola. Lebah ini adalah lebah jinak yang dapat menghasilkan madu berkualitas.

MANFAAT & KEGUNAAN
Meningkatkan stamina dan vitalitas
Mempercepat pemulihan setelah sakit
Membantu mengeluarkan racun tubuh
Sumber vitamin dan mineral yang lengkap
Sangat baik untuk pencegahan penyakit
Sumber energi instan tanpa meningkatkan gula darah
Sebagai antibiotik alami & Mempercepat penyembuhan
Menghaluskan dan meremajakan kulit (sebagai masker)
Pengganti sirup, gula, dan MSG (penyedap rasa)

Kode : 100-80/25 

Info & Order Klik Disini

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.