Pada Nyamuk
Adalah Fase Seksual terjadi pada lambung nyamuk. Segera setelah nyamuk Anopheles betina menghisap darah penderita malaria, gametosit jantan akan mengeluarkan 4-8 flagel. Dengan flagel, gametosit jantan bergerak menuju ke gametosit betina dan membuahinya. Hasil fertilisasi bergerak menembus dinding lambung dan membentuk kista sepanjang dinding lambung nyamuk. Bila kista pecah akan keluar sporozoit yang akan masuk ke kelenjar liur nyamuk dan siap menginfeksi manusia. Rentang waktu antara masuknya gametosit sampai terbentuknya sporozoit adalah 1-2 minggu, tergantung spesies dan suhu sekitarnya.
Pada Manusia
a. Fase Hati Bila nyamuk Anopheles betina yang infektif menggigit manusia, maka parasit malaria akan ditularkan ke orang tersebut. Parasit mengikuti sirkulasi darah dan masuk ke dalam sel hati. Jarak waktu dari mulai masuknya sporozoit sampai ke sel hati adalah 30 menit. Dalam waktu 7-21 hari parasit akan tumbuh dan berkembang biak, sehingga memenuhi seluruh sel hati. Selanjutnya sel hati pecah dan parasit masuk ke aliran darah, menginfeksi sel darah merah. Hal ini berlaku untuk infeksi P. Falciparum dan P. Malariae. Pada infeksi P. Vivax dan P. Ovale, sejumlah parasit tetap berada dalam hati dan tidak berkembang biak (dorman). Parasit yang dorman ini dapat menyebabkan kekambuhan pada pasien dengan infeksi P. Vivax dan P. Ovale.
b. Fase Sel Darah Merah Fase ini merupakan fase aseksual. Pada saat merozoit dalam sel hati pecah, maka akan membebaskan tropozoit yang selanjutnya menginfeksi sel darah merah. Tropozoit akan terus mengalami perkembangan menjadi skizon. Skizon akan berkembang menjadi merozoit dan pecah membebaskan tropozoit. Siklus ini akan berlanjut sampai 3 kali. Kemudian sebagian Merozoit akan berkembang menjadi bentuk gametosit dan bila terhisap oleh nyamuk Anopheles sp betina siap melakukan perkembangbiakan seksual di dalam tubuh nyamuk.
GEJALA KLINIS MALARIA
Pada penderita malaria dapat ditemukan satu atau lebih gejala-gejala klinis sebagai berikut : a. Demam tinggi. b. Sakit kepala. c. Menggigil. d. Nyeri di seluruh tubuh. Pada beberapa kasus dapat disertai gejala lainnya berupa mual, muntah dan diare. Gejala tersebut diatas hampir menyerupai dengan gejala-gejala penyakit lainnya, sehingga diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mendapatkan diagnosa yang pasti. Tidak mudah dalam menentukan diagnosa malaria pada orang yang pernah terkena serangan sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tubuh penderita sudah menyesuaikan dengan penyakit sehingga gejala klinisnya tidak selalu dapat terlihat. Kondisi demikian dapat juga terjadi pada penderita yang sebelumnya sudah mengobati dirinya sendiri. Keluhan yang dirasakan mungkin hanya berupa sedikit demam dan sakit kepala ringan.
DIAGNOSA MALARIA
Banyak orang tidak mengetahui bahwa penyebab malaria adalah adanya parasit malaria yang masuk ke dalam darah. Ukuran parasit tersebut sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan bantuan mikroskop. Untuk dapat melihat adanya parasit di dalam darah penderita, perlu dibuat sediaan darah malaria (SD). Selanjutnya diwarnai dengan pewarnaan giemsa. SD ditetesi minyak imersi dan diperiksa di bawah mikroskop menggunakan lensa objektif 100x. Jika ditemukan parasit pada pemeriksaan, penderita dinyatakan positif malaria. Bagaimanapun juga perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan diagnosa pasti malaria adalah dengan melakukan pemeriksaan SD dengan menggunakan mikroskop. Diperlukan keterampilan yang baik dari petugas dalam memeriksa SD malaria. Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan dapat membantu memperoleh keterampilan tersebut.
Untuk Lebih Lengkapnya silahkan Unduh File PDF "PEDOMAN TEKNISPEMERIKSAAN PARASIT MALARIA" Atau Klik Disini
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.