Skip to main content

Kursus Bahasa Arab Program 1 Tahun

Sudah sering menghafal mufrodat bahasa Arab tapi tak kunjung hafal?

Sudah pernah belajar Nahwu dan Shorof namun pusing saat menerapkannya?

Sudah belajar bahasa Arab lama namun kesulitan saat diajak berkomunikasi?

Kalau jawabannya adalah Ya, bisa jadi Anda belum menempuh metode yang tepat dalam belajar Bahasa Arab.

Rumah Belajar Mafaza menyelenggarakan Kursus Bahasa Arab Program 1 Tahun. Menggunakan buku panduan Al-Arabiyyah Baina Yadaik yang sudah banyak teruji. Ditunjang dengan pengajar yang berkompeten di bidangnya. InsyaAllah dapat mengantarkan pelajar menguasai kompetensi Bahasa Arab dari dasar.

 

Pilihan Kelas:
- Kelas Tamhidi (Pemula)
 

Fasilitas:
- Ruang kelas yang nyaman
- Pengajar Berbahasa Arab aktif
- Pelajaran tambahan (Adab Penuntut Ilmu)
 

Pengajar:
Ust Djati Purnomo Sidhi, S.H
- Alumni Ponpes Tunas Ilmu Purbalingga
- Alumni kampus berbahasa Arab STDI Imam Syafi'i
- Mahasiswa Kelas Bahasa Arab Magister HES Univ. Muhammadiyah Surakarta
 

Syarat Mendaftar:
1. Laki-laki muslim minimal 15 tahun.
2. Bisa membaca Al-Qur'an
3. Memiliki semangat belajar agama
 

Buku Panduan:
- Al-Arabiyyah Baina Yadaik jilid 1A & 1B
- Matan Khulashoh Ta'dzimul Ilmi
(Peserta mengusahakan sendiri buku panduan)
 

Pendaftaran:
Dibuka pada tanggal  28 November 2021 - 1 Januari 2022.
Pendaftar mengisi data diri melalui link berikut ini: bit.ly/kba-mafaza

*Apabila pendaftar melebihi 12 peserta, akan diadakan tes masuk pada Ahad, 2 Januari 2022 Pkl. 09.00 WIB

Awal masuk belajar Jum'at,  7 Januari 2022 M.
Biaya Belajar:
- Pendaftaran 10rb
- Bulanan 30rb
Waktu Belajar:
Kegiatan Belajar Mengajar dilaksanakan setiap hari Selasa & Jum'at Pkl. 16.00 - 17.30 WIB
 

Tempat:
Rumah Belajar "MAFAZA"
Jl. Manggungan, Ds. Kecila RT 06 RW 01 Kec Kemranjen Banyumas.
https://maps.app.goo.gl/855r3okFccg29sK6A

📞 Narahubung:
Admin 082325662662 (WA only)

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...