Saturday, December 25, 2021

Tanya Jawab Islam

Tanya Jawab Berikut :

1. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh..

Ijin tanya Ustad,apakah azab kubur itu berlaku untuk seterusnya sampai hari kiamat atau gimana...Mohon pencerahannya🙏🏿

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته 

Sependek pengetahuan kami, ada dua macam azab kubur, yaitu azab kubur yang terus menerus dan azab kubur yang sementara. 

Bagi orang kafir, maka azab kubur itu berlaku terus sampai hari kiamat, kecuali beristirahat pada saat tiupan sangkakala pertama yg mematikan semua makhluq, kecuali yang dikehendaki Allah. Wallahu a'lam. 

Adapun bagi orang yang beriman, ada yang mengalami azab kubur sampai kiamat, seperti orang kafir karena dosa besarnya, dan ada yg hanya sementara mungkin karena ada doa dari anaknya yg sholeh, termasuk karena sedekah anak atas nama orang yg sedang diazab kubur. Wallahu a'lam 

Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman:

فَوَقٰٮهُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِ مَا مَكَرُوْا وَحَا قَ بِاٰ لِ فِرْعَوْنَ سُوْٓءُ الْعَذَا بِ ۚ 

"Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, sedangkan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sangat buruk."

اَلنَّا رُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّا عَةُ ۗ اَدْخِلُوْۤا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَا بِ

"Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu kepada malaikat diperintahkan), Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!"

(QS. Ghafir/Al mukmin :  45-46)

Dari Abu Hurairah ra, Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Ketika seorang lelaki berjalan dengan menggunakan jubahnya, dan berjalan dengan rasa SOMBONG dengan rambutnya yang disisir, lalu ia ditelan (oleh bumi), dan ia akan tetap berguncang-guncang (di dalam perut bumi) hingga datang hari kiamat.” 

(HR. Al Bukhari)

Dari Ibnu ‘Abbas ra, dia menceritakan:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua makam, kemudian berkata:

"Sesungguhnya mereka sedang diadzab. Tidaklah mereka diadzab karena perkara yang besar. Adapun salah satunya, dia tidak melindungi diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dia suka berbuat namimah (adu domba)."

Kemudian beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya  dan menancapkan setiap belahan ke masing-masing makam. 

Para sahabat berkata:

"Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini?"

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Semoga mereka diringankan adzabnya, selama (pelepah kurma ini) belum mengering." 

(Muttafaq ‘alaih).

Wallahu a'lam. Barokallahu fiikum

2. Nanya kawan2 boleh ga sih suami mandikan jenazah istrinya, mohon jawabannya ya terima kasih sobat 

Ya tentu saja boleh. Kami belum menemukan hadist dloif apalagi shohih tentang larangan hal itu 

Dari 'Aisyah ra, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pulang ke rumahku setelah beliau kembali dari mengubur mayat, dan waktu itu kepalaku terasa pusing, dan saya berkata kepada beliau :

"Aduh, Kepalaku."

Kemudian beliau bersabda :

"Bahkan aku juga, aduh kepalaku. Takkan membahayakan engkau andaikan engkau mati sebelum aku, lalu aku yang akan memandikan engkau, mengkafani lalu menshalati dan menguburkan." 

(HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ibnu Hibban, Daruquthni

 dan Al-Baihaqi).

Dari Aisyah ra, dia berkata:

“Seandainya aku tahu apa yang terjadi kemudian , maka tidak akan memandikan Rasulullah kecuali istri-istrinya.”

 (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi) 

Dalam Al Muwatho juga diriwayatkan bahwa Abu Bakar Shiddiq pernah berwasiat agar dimandikan oleh istrinya, Asma’ binti `Umais ra, sehingga istrinya melaksanakan wasiat ini. Ali bin Abi Thalib ra juga memandikan jenazah isterinya Fatimah putri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Wallahu a'lam. Barokallahu fiikum 

3. Ada org bilang, kita kan bukan nabi wajar lah jika masih dendam. Kita kan manusia biasa? 

Benar. Kita manusia biasa. Tapi salahkah jika kita belajar menjadi manusia luar biasa. Yang tidak lagi menyimpan DENDAM tetapi MEMAAFKAN. Bukankah Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlaq. Lalu untuk apa beliau diutus kepada kita, jika kita sendiri malas memperbaiki diri DENGAN ALASAN KITA HANYA MANUSIA BIASA? 

Begitulah umumnya kita yang selalu memandang ke bawah dalam urusan akhirat TETAPI MELIHAT KE ATAS BILA URUSAN DUNIA. Merasa panas hati bila ada yang memiliki harta berlebih tetapi tidak merasa gelisah ketika melihat saudaranya yang lebih giat menuntut ilmu agama atau lebih pandai agama. Semangat dalam urusan duniawi tetapi MALAS DALAM URUSAN UKHROWI. Bukankah akhirat itu lebih kekal dibandingkan dunia? Mari introspeksi bersama. 

Wallahu a'lam. Barokallahu fiikum 

Akhirnya apabila ada yang tak sependapat dengan uraian kami, tentu sangat kami hargai sebagai dinamika kehidupan. Dan jalan yg terbaik adalah berdiam diri dari perdebatan. 

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله إلا انت استغفرك واتوب اليك. 

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Hikmah Berqurban