Skip to main content

EMPAT MACAM HIDAYAH KEPADA HAMBA

 بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Bila kita telaah isi kandungan surat al-Fatihah maka akan kita dapati tentang permohonan agar diberikan petunjuk hidayah ke jalan yang lurus, yaitu jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang telah diberikan kenikmatan oleh Allah baik para Nabi dan Rasul, syuhada, dan orang-orang shaleh. 

Apa sih hakikatnya hidayah itu?

Menurut Ibnu Asyur dalam Tafsirnya At-Tahrir wa At-Tanwir menjelaskan bahwa hidayah adalah petunjuk yang diridhai oleh Allah dalam melakukan kebaikan. 

Ragib al-Asfihani dalam Al-Mufradat di Gharib al-Qur’an menjelaskan bahwa Hidayah Allah kepada hamba-hamba-Nya ada empat macam:

1️⃣Pertama, 

Hidayah yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia melalui akal, kecerdasan dan ilmu pengetahuan.

Hal ini sesuai dengan Surat Thaha ayat 50 yang berbunyi:

قَا لَ رَبُّنَا الَّذِيْۤ اَعْطٰـى كُلَّ شَيْءٍ 

خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى

​"Dia (Musa) menjawab, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk"."

(QS. Ta-Ha 20: Ayat 50)

2️⃣Kedua, 

hidayah yang diberikan Allah melalui lisan para Nabi dan Wahyu.

Hal ini sesuai dengan surat al-Sajdah ayat 24 yang berbunyi:

وَ جَعَلْنَا مِنْهُمْ اَئِمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَ مْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْا ۗ وَكَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ

​"Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami."

(QS. As-Sajdah 32: Ayat 24)

3️⃣Ketiga, 

Taufik atau pertolongan bagi orang yang mendapatkan petunjuk.

Hal ini sesuai dengan surat all-Ankabut ayat 69 yang berbunyi:

وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik."

(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 69)

4️⃣Keempat, 

hidayah supaya masuk surga di akhirat.

Hal ini sesuai dengan surat Muhammad ayat 5 yang berbunyi:

سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَا لَهُمْ

"Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,"

(QS. Muhammad [47]: Ayat 5)

​Keempat macam Hidayah ini saling berurutan,

▫️bila seseorang tak mendapatkan hidayah yang pertama, maka tak mendapatkan hidayah yang kedua dan seterusnya. 

Jadi, seseorang sudah mendapatkan hidayah yang keempat pasti ia sudah melewati hidayah sebelumnya. 

Dan pada hakikatnya manusia tak mampu menunjukkan hidayah kepada seseorang kecuali hanya berdoa dan menjelaskan caranya saja.​​

والله تعالى أعلمُ بالـصـواب

🔰IslamAdalahSunnah

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.