Saturday, March 12, 2022

JAMINAN AMPUNAN DI BULAN SYA'BAN, KECUALI BAGI DUA ORANG


https://t.me/dakwahtauhid_dan_sunnah

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

إن الله ليطلع في ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن.

_"Sesungguhnya Allah ﷻ turun (ke langit dunia) pada malam nisyfu Sya'ban, maka Allah ﷻ akan mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali orang-orang yang berbuat kesyirikan dan orang-orang yang bermusuhan"._

(HR. Ibnu Majah No. 1390).

Kami (Abu Abd Rahman) katakan, 

"Kesyirikan adalah sebab terhalangnya seorang hamba dari ampunan dan rahmat Allah ﷻ, dan juga menghalangi seorang hamba dari surga-Nya.

Karena kesyirikan adalah pelanggaran terhadap hak Allah ﷻ sebagai Rabb yang berhak diibadahi".

Terkait permusuhan, kita serahkan kepada Imam Ibnu Rajab rahimahullahu ta'ala untuk menjelaskan. 

Beliau rahimahullahu ta'ala berkata,

_"Termasuk dosa yang menghalangi datangnya ampunan adalah permusuhan._

Yakni kedengkian seorang Muslim kepada saudaranya".

(Lathaifu Ma'arif / 265).

Beliau rahimahullahu ta'ala melanjutkan,

_"Imam Al Auzai rahimahullahu ta'ala berkata,_"

Maksud dari permusuhan yang menghalangi ampunan Allah ﷻ adalah:

Memendam kebencian terhadap para Shahabat radhiyallahu 'anhum".

Tidak diragukan lagi permusuhan terhadap para Shahabat radhiyallahu 'anhum adalah lebih besar dosanya dari sekadar permusuhan terhadap kaum Muslimin.

Al Musyahin مشاحن  adalah ahlul bid'ah yang ia memisahkan diri dari Ummatnya Rasulullah ﷺ (Shahabat radhiyallahu 'anhum), 

Hal serupa diucapkan oleh Imam Ibnu Tsauban radhiyallahu 'anhu,

"Al Musyahin adalah orang yang meninggalkan Sunnah Nabi ﷺ, mencela Shahabat Beliau ﷺ dan memerangi kaum Muslimin".

Al Musyahin ini adalah permusuhan yang termasuk kategori bid'ah yang dapat menyeret seorang untuk mencaci jama'ah kaum Muslimin, menghalalkan darah dan kehormatan kaum Muslimin seperti bid'ah khawarij, rafidhah (Syi'ah), dan semisalnya.

Imam Ibnu Rajab radhiyallahu 'anhu berkata,

"Jadi sebaik-baiknya amalan hati adalah selamatnya ia dari segala jenis kebencian".

Baik kebencian ahlu bid'ah yang menyebabkan mereka mencaci maki generasi terdahulu (Shahabat radhiyallahu 'anhum).

Demikian juga mencaci maki generasi salaf terdahulu, menganggap mereka kafir, atau menyesatkan mereka.

Juga setelah itu, selamatnya hati seorang Muslim dari permusuhan dan kebencian terhadap kaum Muslimin lainnya (dalam urusan duniawi).

Hal ini (mencintai kaum Muslimin) diwujudkan dengan hati yang menginginkan kebaikan untuk mereka, menasihati mereka, dan menyukai untuk mereka apa yang disukai untuk dirinya sendiri.

Sebagaimana ditanyakan kepada Rasulullah ﷺ,

"Siapakah orang yang paling utama itu wahai Rasulullah ﷺ ?"

Beliau menjawab,

كل مخموم القلب صدوق اللسان

"Setiap orang yang yang hatinya bersih, dan jujur lisannya".

Beliau melanjutkan,

هو التقي النقي لا اثم فيه و لا بغي و لا غل و لا حسد.

"Mereka adalah orang yang bertaqwa, bersih, tidak ada keburukan, tidak ada kezhaliman, kebencian dan dengki"._

📘 *(HR. Ibnu Majah 4216).*

📘 *(Kitab Lathaifu Ma'arif/ 265).*

Oleh yang butuh dan mengharapkan ampunan Rabb-nya.

✍🏻  *Ustadz Abu Abd Rahman bin Muhammad Suud Al Atsary  _حفظه الله تعالى._*


No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.