Skip to main content

AJARAN SIAPA YANG ANDA IKUTI

 Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Tidakkah anda takut, ketika anda beramal, beramal dan beramal. Dan anda merasa amalan anda sudah segunung, namun ketika kelak dihadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau berkata :

" Tak satupun Amalan itu yang aku ajarkan..!!!"

Tahukah anda, ketika anda melakukan perkara Bid'ah.

Syari'at siapa yang adan tentang?

Syari'at siapa yg anda lawan?

Yang anda lawan bukan syari'at ustadz, bukan syari'at kyai atau ulama.

Tapi yang anda lawan dan selisihi syari'at Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: 

"Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"

(QS Al Furqan : 27)

"Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)".

(QS. Al furqan : 28)

Apakah anda berhak berbuat apa yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak kerjakan dan tidak perbuat? dalam urusan agama .

Lalu mengapa amalan amalan yang anda kerjakan bukan amalan yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam? Dalam urusan agama 


Fikirkanlah ???


Mengapa Rasul tidak mengerjakan tapi saya kerjakan?

Masih kurangkah apa yang dicontohkan Rasul?

Belum sempurnakah apa yang diajarkan Rasul?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : 

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” 

(QS. Al Maa-idah : 3)

Maka Berpikirlah wahai para pelaku Bid'ah..

Bidah itu menghancurkan dan memecah belah

Kebenaran pasti membawa anda tenang dalam beribadah.

Dan kebenaran hanya bisa anda dapatkan dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah Dan Rasul-Nya.

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...