Bismillah
Terkadang ketika berada di suatu tempat atau jalan kemudian melihat wanita memakai hijab yang besar, muncul sebuah rasa penasaran untuk melihatnya secara seksama. Rasa heran sekaligus pertanyaan pun muncul dalam diri,
“Aliran apakah wanita tersebut?”
Padahal dengan tegas Allah telah berfirman :
“Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain tudung (khimar) ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka.."
(An Nur 31)
Dan firman-Nya:
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Al-Ahzab 59)
Allah tidak semata-mata menurunkan perintah jilbab tanpa ada hikmah dibalik semuanya.
Allah telah mensyari’atkan jilbab atas kaum wanita, karena Allah Yang Maha Mengetahui menginginkan supaya kaum wanita mendapatkan kemuliaan dan kesucian di segala aspek kehidupan, baik dia adalah seorang anak, seorang ibu, seorang saudari, seorang bibi, atau pun sebagai seorang individu yang menjadi bagian dari masyarakat.
"Allah menjadikan jilbab sebagai perangkat untuk melindungi wanita dari berbagai “virus” ganas yang merajalela di luar sana. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Abul Qasim Muhammad bin ‘Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya,
“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi (no. 1173), Ibnu Khuzaimah (III/95) dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir (no. 10115), dari Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma)
Saudariku, berjilbab bukan hanya sebuah identitas bagimu untuk menunjukkan bahwa engkau adalah seorang muslimah. Tetapi jilbab adalah suatu bentuk ketaatanmu kepada Allah Ta’ala, selain shalat, puasa, dan ibadah lain yang telah engkau kerjakan.
Jilbab juga merupakan konsekuensi nyata dari seorang wanita yang menyatakan bahwa dia telah beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain itu, jilbab juga merupakan lambang kehormatan, kesucian, rasa malu, dan kecemburuan.
Dan semua itu Allah jadikan baik untukmu. Tidakkah hatimu terketuk dengan kasih sayang Rabb kita yang tiada duanya ini?
Karenanya dibandingkan menggunjingkan atau membicarakan hal yang sudah Allah tetapkan dalam firmanNya, maka jauh lebih baik belajar dengan tekun mengenai ajaran agama islam dengan benar.
Di sana kita dapat menemukan bahwa ternyata hijab mampu mencegah seseorang ataupun orang lain dari perzinahan seperti pandangan mata yang terjadi karena ketidakmampuan menundukkan pandangan.
Ketidakmampuan ini juga dikarenakan wanita yang enggan menutup aurat dan suka memamerkannya agar mendapat pujian.
Banyak wanita yang mengaku beragama islam namun enggan mengenakan hijab. Maka jika sudah seperti itu, termasuk islam apakah wanita tersebut?
Apakah mereka Islamnya hanya terlabel di KTP saja yang hanya ingin mendapatkan status beragama namun enggan menjalankan syariat- Nya?
Sungguh sangat aneh dan disayangkan melihat wanita muslim menganggap pakaian yang mampu menghindarkannya dari pandangan jahat laki-laki dikatakan sebagai pakaian yang tertuju pada aliran tertentu.
Sangatlah benar sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang bersabda, “Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR Muslim).
Distributed by HIJRAH SALAF
Click to join, follow and share at:
https://linktr.ee/Hijrahsalafusshalih
📎Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.