Menuntut ilmu merupakan kewajiban kita selaku umat Islam, sebagaimana diterangkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ على كل مُسْلِمٍ
Artinya : “Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.”(Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum. Lihat: Sahih al-jami: 3913)
Ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita, terutama ilmu agama. Dengan ilmu kita mengerti tentang bagaimana cara membedakan antara yang haq dan yang batil, mengetahui apa yang harus kita kerjakan di dalam kehidupan ini. Ilmu merupakan sifat dari Allah Subkhanahuwata'ala sedangkan kebodohan adalah sifat dari hamba-Nya yang tidak mau belajar dan berguru.
Dalam kehidupan ini ilmu memegang peranan yang sangat penting. Secara umum ilmu dibedakan menjadi dua kategori, pertama ilmu Agama, kedua ilmu umum. Ilmu agama meliputi ilmu taukhid, fikih, tafsir, tasawuf dan segala ilmu yang bersumber pada Al Qur'an dan hadis Rasulullah saw serta ijtihad para ulama sholihin, sedangkan Ilmu umum meliputi berbagai tingkatan keilmuan seperti sains, hukum, sosial budaya, ketatanegaraan dan lain sebagainya. Semua itu memiliki fungsi dan peran yang penting dalam rangka mewujudkan manusia yang unggul dan berkualitas baik secara mental spiritual maupun secara skill individu.
Sejak zaman Nabi Adam alaihi salam, Allah Subkhanahuwata'ala, telah mengajari tentang berbagai pengetahuan yang bisa menjadi bekal manusia dalam mengarungi kehidupan di alam dunia. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ.
قَالُوا۟ سُبْحَٰنَكَ لَا عِلْمَ لَنَآ إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ
Artinya : “ dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!", mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Baqoroh : 31-32)
Allah Subkhanahuwata'ala., memberikan ilmu pengetahuan secara langsung kepada Nabi Adam alaihi salam, tentang nama-nama benda seluruhnya sehingga ketika diturunkan ke dunia Nabi Adam alaihi salam sudah mengetahui bagaimana caranya menjadi khalifah di muka bumi ini.
Kemudian Allah Subkhanahuwata'ala., juga memberikan pelajaran kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam., melalui malaikat Jibril as. Allah Subkhanahuwata'ala memerintahkan kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam untuk ‘membaca’ sebagaimana di terangkan dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
اِقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ-1
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ - ٢
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ - ٣
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ - ٤
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ - ٥
Artinya : “ bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al- Alaq : 1-5)
Perintah untuk membaca bisa diartikan juga sebagai perintah untuk belajar. Kata ‘kalam’ Maksudnya adalah Allah mengajar manusia dengan perantaraan ‘baca tulis’. Dengan demikian membaca, manulis dan mempelajari ilmu, baik itu ilmu agama maupun ilmu umum berdasarkan ayat di atas hukumnya wajib.
Lebih lanjut menuntut ilmu memiliki beberapa kemuliaan, yaitu sebagai berikut :
1. Allah Subkhanahuwata'ala., akan mengangkat derajat orang yang berilmu
Orang yang menuntut ilmu memiliki kedudukan yang mulia disisi Allah Subkhanahuwata'ala., dan baginya dijanjikan akan diangkat deratnya oleh Allah Subkhanahuwata'ala., sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an sebagai berikut :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : “ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.Mujadilah : 11)
2. Menjadi orang yang baik/ bijaksana
من يُرِدْ الله بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ
Artinya : “Siapa yang Allah kehendaki kebaikan kepada seorang hamba maka Ia akan difahamkan tentang agamnya.” ( HR. Muttafaq Alaihi dari Muawiyah bin Abi Sufyan Radhiallahu anhuma
3. Orang yang menuntut ilmu akan dipermudah jalanya menuju surga
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فيه عِلْمًا سَهَّلَ الله له بِهِ طَرِيقًا إلى الْجَنَّةِ
Artinya : “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim:2699)
4. Keutamaan ilmu melebihi ibadah
فضل العلم أحب إلي من فضل العبادة و خير دينكم الورع
Artinya : “Keutamaan ilmu lebih aku sukai dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah bersikap wara (HR.Al-Hakim, Al-Bazzar, At-Thayalisi, dari Hudzaifah bin Yaman Radhiallahu Anhu. Disahihkan Al-Albani dalam sahih al-jami’:4214)
Dalam riwayat lain, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
Artinya :“Sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu dibanding ahli ibadah, seperti keutamaan bulan dimalam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR.Abu Dawud (3641), Ibnu Majah (223),).
Begitu banyak keutamaan ilmu bagi umat manusia sehingga amatlah rugi apabila ada diantara seseorang yang enggan untuk menuntut ilmu. Allah Subkhanahuwata'ala., sangat memuliakan orang yang berilmu bahkan dalam hadits Rasulullah saw., menyatakan bahwa orang-orang berilmu (ulama) adalah pewaris para nabi.
Orang yang mau menuntut ilmu tidak hanya dihitung sebagai amalan ibadah namun juga bernilai jihad fii sabilillah, Berkata Abu Darda’ Rahimahullah:“Barangsiapa yang menyangka bahwa berangkat menuntut ilmu bukan amalan jihad, maka sungguh ia telah kurang pandangan dan akalnya.” (Miftahu daris sa’adah:1/122)
Mudah-mudahan Allah Subkhanahuwata'ala, selalu membing kita semua agar mampu mempelajari ilmu dan mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Wallahu'alam..
#FotoDokumenAnsorBanserRantingKedungranduRamadhan1443H
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.