Saturday, May 28, 2022

Wanita baik untuk lelaki baik


https://www.instagram.com/p/CeF01emPbwx/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Pada suatu hari di kota Kuffah, Tsabit sedang berjalan melintasi kebun apel.

Ketika dia melihat apel terjatuh, kemudian mengambilnya dan memakan apel tersebut.

Baru satu gigitan, tiba-tiba dia sadar bahwa apel itu bukan miliknya dan itu adalah perbuatan terlarang dalam islam.

Akhirnya Tsabit mencari pemilik kebun, dan nampaklah sesorang di kebun tersebut.

Kemudian dengan segera Tsabit mendekatinya dan meminta kehalalan atas bagian apel yang telah dimakannya dan mengembalikan sisa apelnya.

Namun ternyata laki-laki itu bukanlah pemilik kebun tersebut, melainkan hanya pekerja saja.

Akhirnya Tsabit meminta untuk ditunjukan rumah pemilik kebun tersebut, dan ternyata untuk sampai di sana dibutuhkan perjalanan sehari semalam.

Setelah sampai di rumah pemilik kebun, Tsabit langsung mengutarakan maksud kedatangannya, yaitu meminta kehalalan atas apel tersebut.

Ternyata pemilik apel tidak mau memaafkan perbuatan Tsabit. Kecuali bila Tsabit mau menikahi putrinya.

Dan putrinya dikatakan adalah seorang yang _*buta, bisu, tuli dan lumpuh*

Bagai tersambar petir, Tsabit sangat kaget, karena permintaan dari pemilik kebun adalah dia harus mau menikahi anaknya, yang ternyata buta, bisu, tuli dan lumpuh.

Namun, karena tidak ingin menjadi penyesalan dan penderitaan di akhirat, akhirnya, Tsabit menerima tawaran itu.

Sang pemilik kebun mengatakan :

"Besok kembalilah ke sini untuk menikahi putriku. Semua keperluan aku yang menyiapkan!".

Setelah ijab qobul, Tsabit masuk ke dalam kamar.

Meskipun tahu istrinya seorang yang buta, bisu, tuli dan lumpuh, Tsabit tetap saja memberi salam tatkala mau masuk.

Ternyata dari dalam kamar ada suara jawaban seorang wanita, dan munculah sosok wanita yang sangat cantik sambil mendekat padanya.

Karena terlihat bingung dan gugup, wanita itu mengatakan :

"Aku adalah istrimu, apa yang ayah katakan tentangku, maknanya adalah :

Bisu, aku selalu menjaga lisanku dari perkataan- perkataan kotor dan haram.

Tuli : aku selalu berusaha untuk tidak mendengarkan hal-hal yang diharamkan syariat.

Buta : kedua mataku selalu dijaga dari melihat sesuatu yang haram.

Lumpuh : aku tidak pernah melangkahkan kedua kakiku pada tempat-tempat maksiat.

Itulah maksud perkataan ayah padamu."

Dinukil dari :

Komik Imam Abu Hanifah

( Ulama 2 Dinasty )

Penulis : Dui Abu Salman

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Lisan Salah Satu Pintu Setan