Skip to main content

CACAT YANG MENGHALANGI SAHNYA QURBAN

 🌍 BimbinganIslam.Com

📆 Jum'at, 01 Dzulhijjah 1443H/ 01 Juli 2022 M

👤 Ustadz Abu Rufaydah Lc, M.A

📗 Kitāb Ahadits Asyr Dzilhijjah wa Ayyami Tasyriq

🔊 Halaqah 09 : Cacat Yang Menghalagi Sahnya Qurban 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله و الحمد الله وصلاة و السلام على رسول الله  وعلى  آله وأصحابه أجمعين 

_Pembahasan berikutnya dari Kitab Ahadits Asyr Dzilhijjah wa Ayyami Tasyriq yaitu tentang:_

عيوب الأضحية المانعة من الإجزاء

▪︎ _Cacat Hewan Kurban yang Membuat tidak Sah_

عن الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ رضي الله عنه قال: قام فينا رسول الله  ‏

_Dari Al-Barā' ibnu Āzib radhiyallāhu 'anhu berkata, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah Kami._

Lalu Beliau bersabda: 

أَرْبَعٌ لاَ تَجُوزُ فِي الأَضَاحِي الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لاَ تَنْقَى

_Ada empat cacat yang tidak diperbolehkan  pada hewan kurban,_

الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا 

_⑴ Buta sebelah dan jelas sekali kebutaanya._

وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا 

_⑵ Sakit dan tampak jelas sakitnya._

وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا

_⑶ Pincang dan tampak jelas pincangnya._

وَالْكَسِيرُ الَّتِي لاَ تَنْقَى

_⑷ Kurus sampai-sampai tidak mempunyai sumsum tulang._

(Hadīts ini diriwayatkan oleh Ashhabul Khamsah  dan dishahīhkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

Teman-teman BiAS yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 

Hadīts ini menunjukkan bahwa, jika ada salah satu ada pada hewan kurban aib-aib yang disebut di atas, maka penyembelihan hewan kurban itu menjadi tidak sah.

_▫️Di antara aib itu :_

الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا

_⑴ Buta sebelah dan sangat tampak (jelas) butanya._

Yang dimaksud buta yang disampaikan yaitu _matanya sampai keluar atau terjungkil._ Namun jika matanya hanya sekedar putih dan tidak bisa hilang maka itu tetap sah.

Karena apa? Karena kalau matanya agak keputihan artinya dia bisa atau masih mampu untuk melihat dan tidak buta secara total, namun jika kedua matanya sampai buta (dua-duanya) ini jelas lebih parah. Makanya disampaikan di sini kalau salah satunya buta dan tampak kebutaannya maka tidak sah apalagi dua-duanya.

 وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا

_⑵ Sakit yang sakitnya jelas._

Kata para ulama barometer dari sakitnya itu adalah التي ظهرت عليها آثار المرض yaitu yang _tampak sakitnya dan bisa berdampak kepada kurus yang jelas sekali kurusnya._ Tidak ada dagingnya, tidak ada sumsumnya dan seterusnya.

وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا 

_⑶ Pincang yang tampak jelas pincangnya._

Berkaitan dengan pincang ini apakah pada bagian depan ataupun juga pada bagian belakang, karena terpotong atau karena sakit dan lain sebagainya yang dirasa di situ ada cacat yang membuat sulit untuk berjalan maka hewan ini tidak sah untuk dikurbankan.

وَالْكَسِيرُ الَّتِي لاَ تَنْقَى

_⑷ Kurus hingga tidak memiliki sumsum, kalau kurus apalagi tidak ada sumsumnya sudah jelas tidak ada dagingnya. Namun jika masih ada dagingnya kemudian juga tidak kurus-kurus banget maka itu tidak mengapa._


Dari hadīts ini, teman-teman yang dirahmati Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 

Agama kita ingin memberikan, mengajarkan kepada kita ketika berkurban, ketika _bersedekah maka berikanlah yang terbaik._ Apalagi jika kurban ini ditujukan kepada Allāh Tabāraka wa Ta'āla. 

Wallāhu Ta'āla A'lam wa A'lam 


Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.