Telegram :
https://t.me/menebar_cahayasunnah
Takbir terbagi menjadi dua, takbir yang mutlak dan yang muqoyyad, apa maknanya?
1. Takbir mutlak:
adalah takbir yang dilantunkan tidak terikat dengan apapun, dianjurkan dibaca setiap saat, baik pagi maupun petang, sebelum shalat maupun selepasnya, di rumah maupun di pasar, di setiap waktu.
2. Takbir muqoyyad:
yaitu takbir yang dilakukan secara terikat setiap selepas shalat fardhu.
Takbir mutlak dianjurkan di sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah dan pada keseluruhan hari tasyriq, dimulai semenjak masuknya bulan dzulhijjah (yaitu terbenamnya matahari di akhir bulan dzulqo’dah) sampai akhir hari tasyriq, yaitu dengan terbenamnya matahari di tanggal 13 dzulhijjah.
Adapun takbir muqoyyad, dimulai dari waktu fajar di hari arafah sampai terbenamnya matahari di akhir hari tasyriq, jika selepas salam dari solat fardhu, kemudian membaca istighfar terlebih dahulu 3 kali, kemudian membaca allahumma antas salam, wa minkas salam, tabarakta ya dzal jalali wal ikram, baru kemudian memulai bertakbir.
Ini dilakukan bagi orang yang tidak sedang beribadah haji, adapun untuk yang sedang berhaji, ia baru memulai takbir muqoyyad dari waktu dhuhur di hari sembelihan (tanggal 10 dzulhijjah).
(Dikutip dari fatwa Islamqa yang diampu Syaik Sholeh Al-Munajjid التكبير المطلق والمقيد : فضله ووقته وصفته)
Dari sedikit paparan diatas, mari kita isi dan kita hidupkan lagi sunnah yang mulai terlupakan ini, karena banyak dari kalangan kaum muslimin yang menganggap bahwa takbir di bulan dzulhijjah hanyalah ketika mendekati hari iedul adha saja, padahal sebagaimana penjelasan para ulama yang kita kutip, takbir dzulhijjah dimulai semenjak masuk bulan tersebut, ini yang dinamakan takbir mutlaq, dan berlangsung hingga akhir hari tasyriq, semoga bermanfaat.
Ustadz Setiawan Tugiyono, M.H.I حفظه الله
Yuk bantu share ke teman-teman agar sama-sama mendapatkan manfaat dan aliran pahala :)
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.