Tuesday, July 19, 2022

WAJIB MEMAHAMI DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA


https://t.me/menebar_cahayasunnah

Oleh :

Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Dari ‘Ubâdah bin ash-Shâmit[1] Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ شَهِدَ أَنْ لَاإِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ ، وَالْـجَـنَّـةَ حَـقٌّ ، وَالنَّارَ حَـقٌّ ، أَدْخَلَهُ اللهُ الْـجَنَّـةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ.

Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allâh saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; dan bahwa ‘Isa adalah hamba Allâh dan Rasul-Nya dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya; dan bahwa surga adalah benar adanya dan neraka adalah benar adanya, maka Allâh pasti memasukkannya ke dalam surga bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya.

*TAKHRIIJ HADITS*

Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh:

1. Ahmad, V/313

2. Al-Bukhâri, no. 3435

3. Muslim, no. 28 [46]

4. An-Nasâ`i dalam Amalul Yaum wal Lailah, no. 1138, 1139

5. Abu ‘Awanah, I/9

6. Ibnu Mandah dalam Kitab al-Îmân, no. 44

7. Al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, no. 55

8. Al-Bazzar dalam Musnad-nya, no. 2682, 2695

9. Ath-Thabrani dalam Kitab ad-Du’a, no. 1476

*SYARAH HADITS*

Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ شَهِدَ أَنْ لَاإِلٰـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ

Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allâh saja

Yaitu orang yang mengucapkan syahadat dengan mengetahui maknanya, meyakininya, dan mengamalkan konsekuensinya secara lahir dan batin. Karena tidak cukup hanya dengan melafazhkan syahadat saja tanpa mengetahui maknanya. Begitu juga mengucapkan syahadat dengan mengetahui maknanya, tetapi tidak mengamalkan konsekuensinya, maka ini juga tidak cukup. Yang wajib adalah mengucapkan, mengetahui, meyakini dan mengamalkan konsekuensi kalimat yang agung ini, yaitu dengan mengesakan Allâh dalam beribadah dan meninggalkan peribadahan kepada selain Allâh. Inilah makna syahadat Lâ ilâha illallâh.

Jika seseorang tidak mengucapkan kalimat syahadat tersebut, maka dia tidak dihukumi Islam, walapun ia mengetahuinya dengan hatinya dan beribadah kepada Allâh dalam amalannya, akan tetapi dia enggan untuk mengucapkan kalimat syahadat. Seseorang tidak dihukumi sebagai seorang Muslim, sampai ia mengucapkan kalimat syahadat, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوْا الصَّلَاةَ، وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذٰلِكَ عَصَمُوْا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى.

Aku diperintah memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allâh dan bahwa Muhammad adalah utusan Allâh, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka darah dan harta mereka terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisab (perhitungan) mereka diserahkan kepada Allâh”[2]

Begitu juga orang yang mengucapkan kalimat syahadat dengan lisannya tetapi dia tidak meyakini dengan hatinya, maka ia juga bukan seorang Muslim, tetapi seorang munafik. Orang munafik mengucapkan kalimat Lâ ilaha illallâh tetapi mereka berada di neraka yang paling bawah. Mengapa? Karena mereka tidak meyakini maknanya.

Untuk Lanjut baca : https://almanhaj.or.id/13347-wajib-memahami-dua-kalimat-syahadat-dan-konsekuensinya-2.html


No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Hikmah Berqurban