Agama Islam itu mengajak manusia untuk mengikuti ajarannya berdasarkan dalil atau hujjah yang nyata harus:
1. Mengikuti apa yang difirmankan oleh Allah (Al Quran),
2. Mengikuti apa yang disabdakan Rasulullah (Hadits Shahih),
3. Dan dengan mengikuti pemahaman sahabat.
Qolallah, wa qola rasulullah 'ala fahmi sahabah.
Allah Ta'ala berfirman:
قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
"Katakanlah : Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah, dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf : 108).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
Imam Syafi’i pernah mengatakan :
'Setiap perkataanku yang ternyata bertentangan/menyelisihi hadits yang shahih, maka ambil hadits itu dan tinggalkan perkataanku”.
Islam adalah agama Dalil, agama Hujjah......
Untuk memahami Islam bukan dengan menggunakan pemahaman logika, mengikuti perasaan maupun akal pikiran seseorang.
Akal bisa salah, akal bisa berbohong dan akal bisa keliru dalam menarik kesimpulan.
Tetapi Al Quran dan Sunnah Rasulullah yang shohih adalah haq, selalu benar dan tidak pernah salah, dalam situasi apapun, kapanpun dan dimanapun.
Teruslah istiqomah agar selalu diberikan ilmu yang lurus oleh Allah untuk selalu berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman sahabat, jangan menyelisihnya walau tidak sesuai logika kita, agar kita tidak termasuk orang-orang musyrik.
Catan kajian Ustadz Muhtarom Hafizhahullahu ta’ala.
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.