Saudaraku kaum muslimin rohimakumulloh
Pada pembahasan yang lalu telah disampaikan, bahwa kecintaan kita terhadap Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam seperti dalam perintah yang tersebut di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, adalah *kecintaan yang sifatnya/hukumnya “wajib”.
Dan telah dijelaskan pula, bahwa kecintaan seorang muslim kepada Nabinya, tentu ada bentuknya, ada bukti dan juga tanda-tandanya. Bukan sekedar pengakuan di lisan belaka.
Ya, lalu apa bentuknya ? Apa bukti dan tanda-tanda-nya ?
Saudaraku kaum Muslimin rohimakumulloh
Ketahuilah, diantara bukti dan tanda-tanda kecintaan seorang muslim terhadap Nabinya, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama kita, adalah sebagai berikut :
*PERTAMA :* Hendaknya kita benar-benar mengimani beliau sebagai Rosul (utusan) Alloh, mengagungkan beliau, memuliakan beliau, meneladani beliau dan mendahulukan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas seluruh ucapan siapa pun, serta mengagungkan Sunnah-Sunnah beliau.
Dalilnya adalah, firman Alloh ta’ala :
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (١٥٨)
_“Katakanlah : "Hai manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah kepada kalian semuanya, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Robb (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya), dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk."_ (QS Al-A’rof : 158)
Juga firman Alloh ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (١)
_“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendahului Alloh dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”_ (QS Al-Hujurot : 1)
Makna ayat : _(“Janganlah kamu mendahului Alloh dan Rosul-Nya”)_, yaitu orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan Rasul-Nya. Dan tidak boleh beramal apapun, sebelum Alloh dan Rosul-Nya menetapkan perintahnya !
Ini adalah bentuk pengagungan terhadap Alloh dan Rosul-Nya.
Alloh Subahanahu wa Ta’ala juga berfirman :
لقد كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ حَسَنَةٞ لِّمَن كَانَ يَرۡجُواْ ٱللَّهَ وَٱلۡيَوۡمَ ٱلۡأٓخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut (mengingat) Allah.” (QS Al-Ahzab : 21)
*KEDUA :* Mentaati beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam semua apa yang beliau perintahkan.
Dalilnya adalah, firman Alloh ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَلَا تُبۡطِلُوٓاْ أَعۡمَٰلَكُمۡ ٣٣
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan janganlah kalian merusakkan (pahala) amal-amal kalian.” (QS Muhammad : 33)
Juga firman Alloh ta’ala :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ ذَٰلِكَ خَيۡرٞ وَأَحۡسَنُ تَأۡوِيلًا
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah dia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa’ : 59)
Ketahuilah pula, bahwa *mentaati Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam itu, sama saja dengan kita mentaati Alloh subhanahu wa ta’ala,* sebagaimana dinyatakan Alloh ta'ala dalam firman-Nya :
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا (٨٠)
“Barangsiapa mentaati Rasul, maka sesungguhnya dia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu (wahai Nabi Muhammad) untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”(QS An-Nisa’ : 80)
*KETIGA :* Menjauhi semua perkara yang beliau larang.
Dalilnya adalah, firman Alloh ta’ala :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٧)
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya Alloh sangat keras hukumannya.”(QS Al-Hasyr : 7)
Artinya, hendaknya kita mentaati apa saja yang diperintah oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, semampu kita. Dan menjauhi apa saja yang dilarang oleh beliau !
Dan disebutkan dalam hadits *Abu Huroiroh* rodhiyallohu anhu, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :
مَا نَهَيتُكُم عَنهُ فَاجْتَنِبُوه, ومَا امَرْتُكُم بِهِ فَأتُوا مِنْهُ مَاسْتَطَعْتُمْ ....
“Apa saja yang aku larang kalian darinya, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan, maka kerjakanlah semampu kalian ….” (HR *Imam Al-Bukhori* dan *Muslim*)
*KEEMPAT :* Membenarkan semua berita atau kabar yang beliau sampaikan. Karena Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam itu tidaklah berbicara dari hawa nafsunya. Semua perkataan beliau, terbimbing oleh wahyu Alloh yang telah diwahyukan-Nya kepada beliau.
Dalilnya adalah, firman Alloh ta’ala :
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (٣) إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى (٤)
“Dan tidaklah yang diucapkannya itu adalah menurut kemauan hawa nafsunya. Tetapi ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”(QS An-Najm : 3-4)
Dalam hadits dari *Abu Sa’id Al-Khudri* rodhiyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
اَلا تَأمِنُونِي وَأنا أمينٌ مَنْ فِي السَمَاء ؟ يَأتِيْنِي خَبَرُ السَمَاء صَبَاحًا وَمَسَاءً ....
“Tidak percayakah kalian kepadaku, padahal aku ini adalah orang kepercayaan Dzat yang ada di langit (yaitu Alloh ta’ala). Telah datang kepadaku kabar-kabar/berita dari langit, setiap pagi dan sore hari…”(HR *Imam Al-Bukhori* no. 4094 dan *Imam Muslim* no. 1064)
*KELIMA :* Dan kita tidak beribadah kepada Alloh subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan tata cara ibadah yang telah Nabi shollallohu alaihi wa sallam syari’atkan dan yang beliau ajarkan kepada kita kaum Muslimin.
Atau dengan kata lain, kita harus Ittiba’ (mengikuti) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua syari’atnya, tidak boleh membuat-buat cara sendiri dalam beribadah kepada Alloh ta’ala !
Dalilnya adalah, firman Alloh ta’ala :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٣١)
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, *maka ikutilah aku,* niscaya Alloh akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS Ali Imron : 31)
*Jika ibadah itu tidak mengikuti apa yang dicontohkan Rosululloh, atau membuat-buat cara ibadah sendiri, yang tidak pernah diajarkan oleh Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, maka amalannya akan sia-sia dan tidak diterima oleh Alloh subahanhu wa ta’ala.*
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam juga pernah bersabda :
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
_"Barangsiapa membuat-buat perkara baru dalam agama ini dengan sesuatu yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalannya tersebut terolak (tidak diterima oleh Alloh) !"
(HR *Imam Al-Bukhari* dan *Imam Muslim*)
Dalam lafadz lainnya, beliau juga bersabda
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
“Barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka amalannya tersebut tertolak (yakni tidak diterima oleh Alloh).”_
(HR *Imam Muslim*, dari Aisyah rodhiyallohu anha).
Demikianlah, *cara yang benar dalam mencintai Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.*
Semoga kita diberi kemampuan untuk mengamalkan seperti cara tersebut di atas, hingga kita semua benar-benar *menjadi umat Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam yang benar-benar tulus dalam mencintai beliau.*
Wallohu a’lamu bis showab....Wallohul Waliyyul Muttaqin
Semoga penjelasan yang sedikit ini bermanfaat untuk semuanya, barokallohu fiikum
*Surabaya*, Jum'at pagi yg sejuk, 11 Robi'ul Awal 1444 H / 7 Oktober 2022 M
✍🏻 Akhukum fillah, *Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby*
Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.