"Siapa yang bangun di malam hari lalu membaca "Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Alhamdulillahi wa subhaanallah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah" (Tidak ada ilah yang berhaq disembah kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah yang memiliki kerajaan dan bagin-Nya segala pujian dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah dan Mahasuci Allah dan tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Mahabesar dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Dia") Kemudian dilanjutkan dengan membaca "Allahummaghfirlii" ("Ya Allah ampunilah aku") atau berdoa, maka akan dikabulkan baginya. Jika dia berwudhu lalu shalat maka shalatnya diterima". (HR. Bukhari: 1086) - http://hadits.in/bukhari/1086
Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja. Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.