Skip to main content

PERTOLONGAN ALLAH DEKAT, HUBUNGAN KITA YANG AMAT JAUH*


*ﺑِﺴْـــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ*

*MUTIARA NASEHAT,

Sejarah mencatat, jumlah kaum muslimin dalam perang Yarmuk pada era kekholifahan Abu Bakr Ash-Shiddiq tidak sebanding dengan jumlah musuh dari kalangan Romawi.*

*Pasukan kaum muslimin berjumlah 27.000 orang, sementara di lain pihak pasukan Romawi (Nashroni) berjumlah 120.000 orang.*

*Melihat situasi yang tidak imbang seperti itu kaum muslimin meminta kepada Abu Bakr Ash-Shiddiq agar dikirimkan bantuan tambahan personil pasukan.*

*Sang kholifah pun mengirimkan surat kepada mereka sebagai balasan yang isinya patut kita renungkan bersama. Abu Bakr berkata:*

*أن اجتمعوا وكونوا جندا واحدا فأنتم أنصار الله والله ينصر من ينصره ويخذل من يكفره ولا يؤتى مثلكم عن قلة ولكن من تلقاء الذنوب فاحترسوا منها*

*"Hendaklah kalian semua berkumpul menjadi satu pasukan karena setiap kalian hakikatnya penolong agama Allah dan Allah akan menolong siapa yang menolong agama-Nya dan tidak akan menolong orang yang kufur kepada-Nya. Pasukan seperti kalian tidak akan dikalahkan hanya karena jumlah yang sedikit. Sejatinya yang menyebabkan kalian kalah adalah dosa-dosa kalian maka menjauhlah kalian darinya." (Hiqbah Minat Tarikh hlm. 80)*

*Maka pertempuran berlangsung dengan sengit dan kaum muslimin berhasil memukul mundur pasukan Romawi dan membabat habis mereka hingga lari tunggang-langgang. Perang berakhir dan kemenangan berpihak kepada kaum muslimin.*

*Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa syarat memperoleh pertolongan Allah adalah dengan menolong agama-Nya. Tolong dulu baru kalian akan ditolong.*

*Dan hal paling utama yang harus kita tolong dari agama Allah adalah tauhid dan sunnah (petunjuk Nabi ﷺ dalam beraqidah). Ini yang menjadi pokok dan fondasi beragama.*

*Sedangkan dosa paling besar yang harus kita jauhi adalah syirik dan bid'ah keduanya menggugurkan amalan ketaatan dan merusak hubungan kita dengan Allah.*

*Jika perkara tersebut tidak menjadi perhatian kaum muslimin sementara yang menjadi prioritas hanya persatuan jasad dan kelompok, maka jangan harap turun pertolongan Allah dan kemenangan-Nya.*

*📂 Manhajulhaq*

•┈┈┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈┈┈•

*♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini dan tidak mengubah tulisan,* *semoga bermanfaat.*
*Jazakumullahu khoiron.*

══════ ❁✿❁ ══════

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.