Skip to main content

Terlihat Seperti Pengobatan Islami Tetapi Hakikatnya Kesyirikan

 Ⓜ️𝐞𝐝𝐢𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐟

*بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

📚  Terlihat Seperti Pengobatan Islami Tetapi Hakikatnya Kesyirikan

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Kita patut senang dan bersyukur jika dewasa ini metode pengobatan semakin berkembang, banyak pintu yang mengantarkan kaum muslimin mendapatkan kesehatan. Namun dari sekian metode pengobatan tersebut, kaum muslimin harus benar-benar waspada terhadap pengobatan yang berkedok agama yang dilakukan oleh para dukun yang ajarannya justru bertentangan dengan syariat.

Penampilan yang terkesan Islami, berpakaian layaknya ulama dengan gamis dan jenggot, ditambah simbol-simbol yang digunakan diambil dari ayat-ayat suci Al-Quran, semakin menambah tipu muslihat para dukun yang tidak sesuai syariaf dalam menjalankan aksinya. Akhirnya orang-orang awam semakin terkecoh.

Terkadang ritual yang dipergunakan berupa amalan-amalan dzikir berbahasa Arab yang tidak ada tuntunannya dari Al-Quran maupun Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian juga dengan terapi menjalani ritual yang tidak ada syariatnya tetapi diklaim sebagai syariat Islam seperti puasa mutih, puasa 100 hari, dan sebagainya.

Di antara cara yang digunakan oleh para dukun dalam mengatasi pasiennya yang terkena sihir adalah mengobatinya/menghilangkan sihirnya dengan sihir pula. Inilah yang disebut nusyrah yang hukumnya haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang nusyrah, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

هُوَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ

“Nusyrah itu termasuk perbuatan syaithan.” (HR Abu Dawud, no. 3868 dan Ahmad, 3/294)

Di antaranya juga dengan memindahkan penyakit pasien kepada hewan ternak seperti kambing, ayam atau telur ayam, dan sebagainya. Bahkan terkadang mengelabui dengan melakukan operasi bedah tanpa pisau lalu keluar darah, nampak sakti padahal ada triknya (semacam sulap) yang bisa dipelajari. 

Jika kita mengetahui bahwa “Ustadz” atau “Tabib” tersebut adalah dukun yang justru menyelisihi syariat, maka hendaknya kita menjauhinya sejauh mungkin, tidak boleh mendatanginya apalagi mempercayainya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda untuk orang yang sekadar mendatanginya,

 مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ؛ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa mendatangi peramal lalu ia bertanya tentang sesuatu kepadanya, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh malam.” (HR Muslim no. 2230)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda untuk orang yang mendatangi dan mempercayainya,

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ سَاحِراً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ؛ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang sihir lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” (HR Al-Bazzar no. 1931, dishahihkan oleh Al-Albani)

Artikel www.muslimafiyah.com 

(Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma'had Al Ilmi Yogyakarta)

⚠️𝐀𝐌𝐁𝐈𝐋 𝐈𝐋𝐌𝐔 𝐌𝐄𝐃𝐈𝐀 𝐒𝐀𝐋𝐀𝐅

____________________

𝐁𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐥𝐥𝐚𝐡𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐮𝐦

𝑨𝒅𝒎𝒊𝒏

Ⓜ️𝐞𝐝𝐢𝐚  𝐒𝐚𝐥𝐚𝐟

📗.......................✍️

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...