Skip to main content

Hadits Palsu Tentang Sholawat

Hadits Maudhu' (Palsu)

Dalam riwayat lain, Ibnu Hajar membawakan dalam Nataij al-Afkar dari jalur perawi:

•'Aun bin 'Umarah dari Sakan al-Burjumi dari Hajjaj bin Sinan dari •'Ali bin Zaid bin Jud'an dari Sa'id bin al-Musayyib dari • Abu Hurairah, beliau berkata:

Rasulullah sallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sholawat ke atasku adalah cahaya ketika berada di Sirat. Barang siapa yang bersholawat ke atasku pada hari Jum'at sebanyak 80 kali diampunkan baginya akan dosa-dosanya selama 80 tahun."

(Ibnu Hajar dalam Nataij al-Afkar)

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata:

"Keempat-empat perawi tersebut ('Aun, •Sakan, Hajjaj dan 'Ali bin Zaid) adalah Dha"if."

(Al-Hafiz Ibnu Hajar dalam Lisan al-Mizan)

Dari Abu Hurairah :

Barangsiapa sholat Ashar pada hari Jum'at, kemudian sebelum berdiri dari tempatnya membaca:

"Allahumma shalli 'ala muhammadinin nabiyyil ummiyyi wa 'ala aalihii wa shahbihii wa sallim

tasliimaa"

80 kali, maka dosanya diampuni sebanyak 80 tahun dan dicatat sebagai ibadah 80 tahun.

(HR. Ibn Shahin in at-Targhib fi Faaa'il al-A'mal hal. 14)

Hadith ini Juga Tidak Shahih, diantara ulama yang menilainya Dha'if ialah:

• Imam ad-Daraqutni

Al-Hafid Ibnu Hajar

Imam as-Sakhawi

Imam al-Munawi dan

Syeikh al-Albani

(Nataa'ij al-Afkaar 5/56, Qaul Badi' hal. 284, Faidhul Qadir 4/249 dan Silsilah Hadith Dhaif 8/274)

Allahu'alam

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...