Bukan hanya benda-benda seperti uang dan ijazah saja yang bisa dipalsukan, bahwa IBADAH pun dengan mudahnya dapat palsukan.
Ibadah, kalau kita ibaratkan uang, maka haruslah uang yang asli, karena hanya uang asli lah yang laku buat transaksi yang sah.
Uang yang asli hanya dikeluarkan oleh pihak berwenang, yakni pemerintah.
Kalau ada uang kok diproduksi sendiri, entah secara perorangan ataupun kelompok, apalagi nggak jelas siapa yang memproduksi, maka jelas itu uang palsu...!!.
Kalau ada tatacara ibadah kok yang menciptakan dan memerintahkan bukan pihak yang berwenang, apalagi kalau ada ibadah yang tak jelas darimana asalnya, maka pasti itu ibadah palsu...!!.
Dan yang berhak dan berwewenang menciptakan, menentukan, dan memerintahkan ibadah dan tatacaranya hanya Allah Ta'ala dan Rasul-Nya
Untuk mengetahui mana ibadah yang asli dan mana yang palsu, lihat saja uang sebagai contoh :
--- Untuk membedakan mana uang asli dan yang palsu adalah dengan mencari perbeda'an yang khas, bukan malah mencari persama'annya. Karena jelas kedua jenis uang ini kelihatan serupa.
--- Demikian pula dalam hal menentukan antara ibadah yang asli dari Qur'an dan Sunnah dengan ibadah yang abal-abal yang tak jelas darimana asalnya, maka keduanya harus dilihat perbeda'annya, bukan persama'annya
Hanya saja syetan seringkali membisikkan pada kita dengan satu bisikan yang memabokkan :
“Udahlah lah gak usah membesar--besarkan perbeda'an. Toh semua tujuannya sama. Cari saja persamannya saja".
Kalau dalam hal uang kita bersikap begitu, yakni yang dilihat adalah persama'annya, maka kita akan mudah menjadi sasaran empuk para pengedar uang palsu.
Demikian juga dalam ibadah, kalau kita hanya melihat persama'annya, maka akan mudah terjatuh dan tertipu oleh para pengedar ibadah palsu yang menawarkan amalan ibadah yang mengada-ada alias abal-abal alias palsu.
Makanya kita harus hati-hati hidup di zaman yang penuh dengan KEPALSUAN ini, karena antara ibadah asli yang sesuai syari'at dengan ibadah abal-abal mmg mirip, hampir serupa.
Oleh karena itu, yang bener itu seharusnya perbeda'annya lah yang diperhatikan dalam menentukan ibadah asli atau palsu. Jika sebuah ibadah kok beda dan tidak sama dengan tuntunan shahih, beda dengan yang diamalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat, maka itu ibadah palsu...!!.
Mulai sekarang, kita perbaiki islam kita (ibadah kita) agar kelak di yaumul hisab, islam dan amal ibadah kita dinyatakan asli (sesuai tuntunan shahiih), dan berlaku buat tiket masuk surga. InsyaAllah.
Kita pastikan islam dan ibadah kita sudah sesuai tuntunan, yang sesuai dengan Qur'an dan sunnah menurut pemahaman salaful ummah, serta jauh dari segala hal yang mengada-ada dalam ibadah.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Barakallahu fiikum
No comments:
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.