Sunday, August 17, 2025

DAGING TUBUH YANG TUMBUH DARI SESUATU YANG HARAM, SURGA TAK LAYAK BAGINYA!


Dalam gemuruh kehidupan dunia yang fana, manusia sering terbuai oleh kilau duniawi hingga lupa menakar bekal untuk kehidupan abadi.

Harta yang tampak menggiurkan tak selalu berasal dari sumber yang diberkahi; dan tidak jarang, jalan yang haram justru dihiasi dengan kemudahan yang menipu.

Di tengah gelombang godaan inilah, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang laksana pelita yang menerangi, menuntun umat agar tak tersesat dalam gelapnya tipu daya dunia.

Dari Ka‘b bin ‘Ujrah, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ، إِنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ وَدَمٌ نَبَتَا عَلَى سُحْتٍ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Wahai Ka‘b bin ‘Ujrah, tidak akan masuk surga daging dan darah yang tumbuh dari sesuatu yang haram; neraka lebih pantas baginya."

(Hadits Riwayat Ibnu Hibban dalam Shohih-nya no. 55677, dan dishohihkan oleh Syaikh Syuaib al-Arna'uth)

Hadis yang diriwayatkan oleh Ka‘b bin ‘Ujrah ini merupakan peringatan tegas bagi setiap insan yang merindukan surga, namun lengah menjaga kesucian rezekinya.

Rasulullah menyampaikan bahwa daging tubuh manusia dan darahnya yang tumbuh dari sesuatu yang haram, tidak akan layak memasuki surga, karena neraka lebih pantas baginya.

Betapa dalam makna yang tersimpan dalam sabda ini bahwa keberkahan hidup bukan hanya terletak pada banyaknya harta, tetapi pada bersihnya sumber dan halal cara meraihnya.

■ Faedah dari Hadis ini:

Berikut beberapa petikan faedah yang bisa diambil dari hadis tersebut:

1. Pentingnya Kehalalan dalam Makanan dan Penghasilan:
Hadis ini menegaskan bahwa makanan dan penghasilan yang haram memiliki dampak buruk, tidak hanya secara fisik, tetapi juga spiritual.
Harta haram bisa menjadi penghalang masuknya seseorang ke dalam surga.

2. Pengaruh Makanan terhadap Hati dan Amal:
Daging dan darah yang tumbuh dari sesuatu yang haram menunjukkan bahwa apa yang dikonsumsi akan menjadi bagian dari tubuh, dan bila berasal dari sumber haram, maka ia dapat menggelapkan hati, merusak amal, dan menjauhkan dari kebaikan.

3. Peringatan Keras terhadap Perolehan Harta yang Tidak Halal:
Sabda Nabi -shallallahu 'alaihi wasallam- ini merupakan ancaman nyata, bukan sekadar imbauan bahwa mereka yang hidup dari harta haram, meskipun secara lahiriah terlihat makmur, sejatinya tengah berjalan menuju murka Allah dan siksa neraka.

4. Menunjukkan Kasih Sayang Rasulullah kepada Umatnya:
Dengan menyampaikan nasihat ini kepada Ka‘b bin ‘Ujrah, Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- menunjukkan rasa kasih sayang dan kepedulian beliau agar umatnya tidak tertipu oleh kenikmatan semu duniawi yang bersumber dari jalan haram.

5. Surga adalah Tempat yang Suci, Hanya untuk Orang yang Suci:
Hadis ini memberikan pelajaran bahwa surga bukanlah tempat bagi mereka yang tidak menjaga kesucian jiwa dan raga, termasuk dari aspek rezeki.
Hanya mereka yang menjaga diri dari yang haram yang layak memasuki tempat penuh kenikmatan itu.

Gowa, 27 Syawwal 1446 Hijriyah


✏️ Ustaz Abdul Qodir Abu Fa'izah Al-Bughisiy hafizhahullah

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Mengapa Shalawat Nariyah Dilarang?