Sunday, November 28, 2021

MENGINGKARI AYAT ALLAH DI ATAS 'ARSY

 👇👇👇

*TIDAK LAYAK DIJADIKAN GURU : SIAPAPUN YANG MENGINGKARI AYAT ALLAH DI ATAS 'ARSY DAN MENAKWILNYA DNG MAKNA YG BATHIL, WALAU KETIKA BERDO'A, TANGAN DAN WAJAHNYA MENGHADAP KE ATAS*

Allah 'Azza Wa Jalla berfirman,

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Hanya milik Allah nama-nama yang Maha baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya itu. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

[ QS. Al-A'raf : 180 ]

Di dalam ayat yang mulia ini Allah 'Azza Wa Jalla memerintahkan untuk meninggalkan orang-orang yang menyimpang di dalam nama-nama-Nya, dan diantara bentuk penyimpangan adalah tidak mengimani sifat yang terkandung di dalam nama Allah tersebut.

Sebagai contoh, Allah bernama Al-'Aliy, Yang Maha Tinggi, diantara maknanya adalah Allah maha tinggi di atas segala sesuatu, di atas langit yang ke tujuh, di atas 'Arsy.

Dan aqidah ini juga berdasarkan dalil Al-Qur'an, As-Sunnah dan ijma' Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan inilah aqidah Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabat radhiyallaahu'anhum.

Maka siapa yang menyelisihi aqidah ini, ia termasuk golongan yang menyimpang, tidak layak dijadikan guru.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى

“Dan akan berpecah umatku menjadi 73 kelompok, semuanya di neraka kecuali satu, yaitu yang mengikuti aku dan para sahabatku.”

[HR. At-Tirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu’anhuma, Shohihul Jami: 9474]

KESEPAKATAN IMAM EMPAT MAZHAB BAHWA ALLAH ISTIWA DI ATAS 'ARSY DI ATAS LANGIT*

1. Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah berkata,

إن الله سبحانه وتعالى في السماء دون الأرض, فقال له رجل: أرأيت قول الله تعالى: وَهُوَ مَعَكُمْ (الحديد: آية 4)، قال : هو كما تكتب للرجل إني معك وأنت غائب عنه

"Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala di atas langit bukan di bumi. Maka seseorang bertanya kepada beliau : Bagaimana dengan firman Allah Ta'ala, "Dia (Allah) selalu bersama kalian."*

( QS. Al-Hadid : 4 )

Maka Beliau menjawab: Makna ayat tersebut sama dengan engkau menulis surat kepada sahabatmu: "Sungguh aku selalu bersamamu."

Padahal dia jauh darimu."* *[Al-Asma' was Shifaat, hal. 429]

2. Al-Imam Malik rahimahullah berkata,

الله في السماء وعلمه في كل مكان

"Allah di atas langit, dan ilmu-Nya di setiap tempat."* [At-Tamhid, 7/13]

3. Al-Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,

القول في السُّنة التي أنا عليها ورأيت أصحابنا عليها أهل الحديث الذين رأيتهم وأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة أن لا إله إلا الله , وأن محمداً رسول الله وأن الله تعالى على عرشه في سمائه يَقرُب من خلقه كيف شاء وأن الله تعالى ينزل إلى السماء الدنيا كيف شاء

"Pendapat yang sesuai Sunnah yang aku ikuti dan aku melihat sahabat-sahabat kami ahli hadits yang aku temui dan belajar dari mereka seperti Sufyan Ats-Tsauri, Malik dan selain mereka berdua juga beriman terhadap Syahadat Laa ilaaha illallaah dan Muhammad Rasulullah, dan bahwa Allah maha tinggi di atas 'Arsy-Nya yang ada di atas langit-Nya, maha dekat kepada makhluk-Nya dengan cara yang sesuai kehendak-Nya, dan bahwa Allah turun ke langit dunia (di sepertiga malam yang terakhir) dengan cara yang sesuai kehendak-Nya."* *[Al-'Uluw, hal. 120]

4. Dikatakan kepada Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah,

الله عز و جل فوق السماء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه في كل مكان؟ قال: نعم على العرش وعلمه لا يخلو منه مكان.

"Benarkah Allah 'Azza Wa Jalla di atas langit yang ketujuh, di atas 'Arsy-NYA, terpisah dengan makhluk-Nya, namun qudrah-Nya dan ilmu-Nya di setiap tempat ? Beliau menjawab : Ya benar, Allah di atas 'arsy-Nya, dan ilmu-Nya di setiap tempat."* *[As-sunnah karya Abdullah bin Al-Imam Ahmad, 1/280]

NUKILAN KESEPAKATAN SELURUH ULAMA AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH :

Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata,

هذه مذاهب أهل العلم وأصحاب الأثر وأهل السنة المتمسكين بعروقها المعروفين بها المقتدي بهم فيها من لدن أصحاب النَّبِيّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إلى يومنا هذا وأدركت من أدركت من علماء أهل الحجاز والشام وغيرهم عليها فمن خالف شيئًا من هذه المذاهب أو طعن فيها أو عاب قائلها فهو مبتدع خارج من الجماعة زائل عَنْ منهج السنة وسبيل الحق.

"Inilah pendapat-pendapat ulama, ahli hadits dan ahlus sunnah yang berpegang teguh dengan semua sunnah, yang dikenal sebagai ulama sunnah, yang dijadikan panutan umat, sejak masa para Sahabat Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam sampai zaman kita ini, serta semua ulama Ahlus Sunnah yang pernah aku temui dari kalangan ulama Hijaz ( Makkah, Madinah dan sekitarnya ), Syam dan selain mereka, semua sepakat atas aqidah ini.

Barangsiapa yang menyelisihi salah satu pendapat-pendapat yang telah disepakati ini, atau mencelanya, atau menyalahkan orang yang mengikutinya, maka ia adalah ahlul bid'ah, keluar dari al-jama'ah, menyimpang dari manhaj sunnah dan jalan yang benar..."

Kemudian beliau menyebutkan diantara yang disepakati ulama Ahlus Sunnah wal Jama'ah,

اللَّه تعالى عَلَى العرش فوق السماء السابعة العليا ويعلم ذلك كله وهو بائن من خلقه لا يخلو من علمه مكان.

"Allah Ta'ala di atas 'Arsy, di atas langit yang ketujuh yang tertinggi, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu, dan Allah terpisah dari makhluk-Nya, serta ilmu-Nya meliputi semua tempat."

[Thabaqot Hanabilah, 1/29]

By : Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray Hafidzahullah

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.