Skip to main content

MENGAPA NABI ADAM BUKAN TERMASUK RASUL

Ada pertanyaan yang ditujukan kepada Ulama' yang duduk di *Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi* terkait perbedaan antara Nabi dan Rasul : 

▶  *_Apa perbedaan antara para Nabi dan para Rasul?_*

✍  Mereka menjawab,

_*"Nabi* adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah tentang suatu syariat tapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya._

_*Adapun Rasul* adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syariat dan diutus kepada manusia untuk menyampaikan syariat dan hukum yang diwahyukan kepadanya._

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

📚
*Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa*
*Abdullah bin Ghadyan selaku Anggota*
*Abdurrazzaq `Afifi selaku Wakil Ketua*
*Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku Ketua*
*Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 2/438* *Pertanyaan Pertama dari Fatwa Nomor:14465*

🔰🔰

Ulama' yang duduk di Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi pernah ditanya tentang Rasul pertama,

_"Jumlah para Rasul adalah 313 orang. *Yang pertama* adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad ‘Alaihimus Shalatu was Salam._

▶  *_Apakah sebelum Nuh ada Rasul atau tidak?_*


✍  Mereka menjawab : 

_*Nuh adalah Rasul pertama* yang diutus kepada penduduk bumi setelah Adam, sebagaimana dinyatakan dalam hadits yang panjang tentang syafaat dalam kitab ash-Shahihain,_

أن المؤمنين أتوا نوحا فقالوا أنت أول رسول أرسله الله إلى أهل الأرض، فاشفع إلى ربنا 

*_"Sesungguhnya kaum mukminin mendatangi Nabi Nuh seraya berkata : "Engkau adalah Rasul pertama yang diutus oleh Allah kepada penduduk bumi, maka mintakanlah syafaat kepada Tuhan kami". ._*


Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa

📚
*Abdullah bin Qu'ud selaku Anggota* 
*Abdullah bin Ghadyan selaku Anggota*
*Abdurrazzaq `Afifi selaku Wakil Ketua Komite*
*Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku Ketua*
*Fatawa al-Lajnah ad-Daimah 3/277* *Pertanyaan Ketujuh dari Fatwa Nomor6147*

 🔰🔰

Untuk memperjelas kami akan *membawakan petikan salah satu hadits* yang dimaksud oleh Ulama' Lajnah Daimah 


▫  Dari Anas bin Malik adhiyallahu anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Allah mengumpulkan kaum mukminin pada hari kiamat dan mereka berkata," 

_*alangkah baiknya bila kita meminta syafaat yang akan menyampaikan harapan kita ke Rabb kita sehingga sehingga Allah mengeluarkan kita dari tempat yang berat ini.*_ 

Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata : 

*_Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa bisa beristirahat dari tempat yang berat ini._* 

Adam berkata : 

*_aku tidak berhak demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan dirinya. (Adam berkata): akan tetapi datanglah kepada NUH, KARENA IA ADALAH RASUL PERTAMA YANG ALLAH UTUS kepada penduduk bumi._* 

Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh….

(H.R Bukhari no.7410 dan Muslim no.193 dan yang lainnya)


Dengan pengertian di atas tidak ada masalah dengan keterangan bahwa Nuh adalah *Rasul pertama yang diutus di bumi*


🌐  Redaksi salamdakwah.com

Oleh : Mutiara Risalah Islam
>>>>>>>>🌺🌺<<<<<<<<

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...