Skip to main content

Kapan Waktu Dzikir Pagi Dimulai

Waktu Dzikir Pagi

Pertanyaan : Sebaiknya zikir pagi dimulai jam berapa?

Jawaban :

Bismillah, Walhamdulillah was-Sholatu was-Salamu ‘ala Rasulillah,

Saudara-saudari yang kami muliakan, berzikir pada waktu pagi dan petang merupakan sebuah ibadah yang sangat mulia yang disyari’atkan oleh Allah ﷻ, sebagaimana Allah ﷻ berfirman :

واذكر اسم ربك بكرة وأصيلا

“Dan sebutlah nama Tuhanmu (berdzikir) pada waktu pagi dan petang” (QS. Al-Insan : 25)

Syaikh Sa’di rahimahullah menyebutkan bahwa ayat ini merupakan perintah untuk berzikir pada permulaan siang dan penghujungnya, sehingga termasuk di dalamnya Sholat-sholat fardhu dan sholat-sholat Sunnah, zikir dan tasbih, tahlil, dan bertakbir pada waktu-waktu ini. 
(Taisirul karimir Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan: 901).

Dalam ayat lain, Allah ﷻ berfirman :

فسبحان الله حين تمسون وحين تصبحون

“Bertasbihlan kepada Allah pada petang hari dan pada pagi hari” (QS. Ar-Ruum : 17)

Adapun dalil-dalil secara khusus dari Sunnah Rasulullah ﷺ mengenai perintah zikir pagi dan petang sangat banyak sekali, di antaranya adalah :

عن عثمان بن عفان رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من عبد يقول في صباح كل يوم ومساء كل ليلة بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم ثلاث مرات إلا لم يضره شيء رواه أبو داود والترمذي وقال حديث حسن صحيح

“Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : Jika seorang hamba berkata pada setiap waktu pagi dan sore harinya “Bismilahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wala fis sama’I wa Huwas Sami’ul ‘Alim” (Dengan nama Allah yang tidak ada satupun bahaya di bumi maupun di langit dengan nama-Nya tersebut, dan IA Maha mendengar dan Maha mengetahui), sebanyak 3 kali, maka tidak ada satupun yang bisa membahayakan dirinya (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi dan beliau mengatakan bahwa derajatnya Hasan Shahih) (Syarah Riyadhus Shalihin : 5/544)

Dalam ayat dan hadits tersebut terdapat perintah dari Allah ﷻ tentang zikir pada waktu pagi dan petang, Adapun mengenai waktu zikir pagi, secara bahasa ‘bukroh’ (بكرة) artinya adalah awal hari, yaitu antara Subuh sampai terbit matahari.

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah mengatakan :

وأذكار الصباح تكون في أول النهار قبل الصبح أو بعد صلاة الصبح أو بعد طلوع الشمس كله واسع والحمد لله

“dan zikir-zikir pagi dilakukan pada permulaan hari/siang, bisa sebelum Subuh, atau setelah sholat Subuh, atau setelah matahari terbit, seluruh waktu ini luas dan segala puji bagia Allah” (binbaz.org.sa).

Begitu juga Syaikh Sholeh Fauzan hafizhohullahu Ta’ala mengatakan :

وكذلك الصباح, إذا طلع الفجر, إذا أتى بالأذكار بعد طلوع الفجر وبعد ارتفاع الشمس, إلى أن تتوسط الشمس في كبد السماء, كل هذا وقت لأذكار الصباح

“… dan begitu juga dengan waktu pagi, jika fajar telah terbit, apabila seseorang membaca zikir setelah terbitnya fajar dan setelah matahari meninggi, sampai matahari berada di pertengahan jantungnya langit, maka seluruh waktu ini tepat untuk zikir-zikir pagi” (alfawzan.af.org.sa).

Namun, tentunya dari waktu-waktu tersebut ada waktu yang lebih afdhal agar kita membaca zikir pagi, sebagaimana Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rahimahullah mengatakan :

فأفضل ما تكون الأذكار في الصباح ما بين صلاة الفجر وطلوع الشمس

“Maka waktu yang lebih baik untuk zikir-zikir pagi adalah: antara sholat Subuh sampai dengan terbitnya matahari (secara sempurna) (Fatawa Nuur alad Darbi : 24/2)

Senada dengan ini, dalam fatawa Asy-Syabakah Al-Islamiyyah disebutkan bahwa :

وقت الصباح يبدأ من نصف الليل الأخير إلى الزوال، وأفضل وقت لأذكار الصباح الإتيان بها بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس

“Waktu pagi dimulai semenjak pertengahan ujung dari waktu malam, dan waktu yang afdhal untuk zikir-zikir pagi adalah detelah sholat Subuh sampai terbitnya matahari secara sempurna” (Asy-Syabakah Al-Islamiyyah: 10/1161)

Sehingga, dengan demikian waktu zikir pagi sangatlah luas, maka siapapun yang berada pada waktu tersebut terutama antara sholat Subuh sampai terbitnya matahari secara sempurna hendaklah ia memperbanyak zikir kepada Allah ﷻ sesuai dengan cara dan bacaan yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. 
Semoga kita senantiasa dijaga oleh Allah ﷻ di setiap waktu.

Adapun waktu berdasarkan jam, tentu saja disesuaikan dengan waktu setelah sholat subuh pada masing-masing daerah.

Wallahu A’lam

-----

Dijawab Oleh :
Ustadz Hafzan Elhadi, Lc. M.Kom

(Alumni Fakultas Syari’ah Universitas Imam Muhammad ibn Saud Al Islamiyyah, Cab. Lipia Jakarta)

Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android.
Download Sekarang !!



Shared from Konsultasi Syariah for android http://bit.ly/KonsultasiSyariah

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.