Skip to main content

GHIBAH ADALAH DOSA BESAR

▪Berkata Asy Syeikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah :

👈🏻 الغيبة من كبائر الذنوب وتتضاعف إثماً وعقوبة كلما ترتب عليها سوء أكثر

❗ فغيبة القريب ليست كغيبة البعيد لأن غيبة القريب غيبة وقطيعة رحم

👈🏻 وغيبة الجار ليست كغيبة بعيد الدار لأن غيبة الجار منافية

 لقوله ﷺ‏ ((من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم جاره)).

Ghibah adalah dosa besar, dan menjadi berlipat ganda dosa serta hukumannya tatkala kejelekan yang didapatkan semakin banyak,

Maka ghibah terhadap kerabat berbeda dengan ghibah terhadap orang yang jauh hubungannya, karena ghibah terhadap kerabat adalah bentuk ghibah dan pemutusan silaturahmi,

Ghibah terhadap tetangga berbeda dengan ghibah dengan orang yang jauh rumahnya, karena mengghibahi tetangga meniadakan seperti apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia muliakan tetangganya"
_____
📕 Fatawa Nurun 'Alad Darb (8/28).
°=°=°=°=°=°
✍🏻 Ust. Fauzan Al Kutawy hafizhahullah

➡ Sebarkan artikel ini,
➡➡ Yang penting ikhlas insya Allah dapat pahala.



📧 Telegram:
https://t.me/fauzanalkutawy
___
♻ Ust. Fauzan Al Kutawy

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.