Skip to main content

IMAM SYAFI’I – MENETAPKAN SIFAT ALLAH DENGAN DALIL

*M A R I B A R A J A .COM*
http://bit.ly/2kgb801

📚Imam Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan di dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’ bahwa Imam Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan :

نُثْبِتُ هَذِهِ الصِّفَاتِ الَّتِيْ جَاءَ بِهَا الْقُرْآنُ وَوَرَدَتْ بِهَا السُّنَةُ وَنَنْفِيْ التَّشْبِيْهَ عَنْهُ كَمَا نَفَى عَنْ نَفْسِهِ فَقَالَ: لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْئٌ

“Kita menetapkan sifat-sifat Allah ini yang dijelaskan al-Qur’an dan Sunnah dan kita meniadakan tasybih (penyerupaan) dari-Nya sebagaimana Allah telah meniadakan tasybih itu dari diri-Nya sendiri, Allah berfirman: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengannya. (QS. Asy-Syura: 11)” (Siyar ‘Alaam An Nubala 20/341, ‘Itiqad Al Aimmah Al Arba’ah: 42) Alih bahasa atsar: Dede Manshurullah, Karawang

_____________________

🌙Demikianlah Imam Syafi’i menetapkan semua sifat-sifat Allah yang disebutkan di dalam 
Al-qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk-Nya.

🏷Ketika Allah dan Rasul-Nya mengabarkan bahwa Allah di atas langit istiwa’ (bersemayam) di atas ‘Asy-Nya, sebagaimana firman-Nya :

الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَىٰ

_Tuhan Yang Maha Pemurah Yang bersemayam di atas ‘Arsy._ (QS. Thaha: 5)

💡Maka kita sebagai mukmin berkewajiban untuk menetapkannya. 
Dengan mengatakan: “Allah di atas langit beristiwa’ 
(bersemayam) di atas ‘Asry, namun bersemayamnya Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya.”

👣Jangan mengaku bermadzhab Syafi’i tapi dalam masalah akidah tidak mau ikut Imam Syafi’i. 
Jika memang kita benar-benar jujur mengikuti jejak Imam Syafi’i, maka ikuti beliau juga dalam masalah akidah. 

*🔰Semoga bermanfaat.*

Ditulis oleh : _Zahir al-Minangkabawi_
Diterbitkan oleh : _Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja_

Telah diberi izin untuk reposting artikel dari maribaraja.com, bukti izin
https://drive.google.com/file/d/16OyibuWvwndnesjY_R5Orp_BcA4q6aG1/view?usp=drivesdk

*♻Silahkan dishare.*

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.