Skip to main content

BURUK AKHLAK KARENA CERAI

*▶️Syaqiq al-Balkhi* memiliki isteri yang buruk akhlaknya, pedas lisannya dan buruk perilakunya kepada suami.

❓Ada yang bertanya kepada beliau : "Mengapa anda tidak menceraikannya padahal dia sering menyakiti anda dengan keburukkan akhlaknya?".

✅Jawaban beliau :

إِنْ كَانَتْ سَيِّئَةَ الْخُلُقِ فَأَنَا حَسَنُ الْخُلُقِ وَلَوْ فَارَقْتُهَا صِرْتُ مِثْلَهَا وَمَعَ هَذَا أَخَافُ أَلَّا يُمْسِكَهَا أَحَدٌ غَيْرِي لِسُوْءِ خُلُقِهَا

*💛Meski dia adalah wanita yang buruk akhlaknya namun aku adalah seorang suami yang bagus akhlaknya. Andai kuceraikan aku akan menjadi orang yang buruk akhlaknya seperti dirinya. Di samping itu jika kuceraikan aku khawatir tidak ada yang kuat menjadi suaminya selain diriku karena demikian buruk akhlaknya💛*

📗 Al-Jawahir al-Lu'luiyyah hlm 291, Darul Minhaj Jeddah. 

⁉️Realita menunjukkan bahwa suami isteri itu tidak mesti semisal dalam kualitas perilaku. Terkadang dijumpai suami seorang yang lembut dan berakhlak mulia namun isterinya kebalikannya. Demikian juga sebaliknya. 

‼️Laki-laki yang shalih itu belum tentu berjodoh dengan wanita shalihah dan sebaliknya. 

*⚠️Kondisi pasangan kita paska pernikahan itu suatu hal yang 'gelap'. Boleh jadi sebelum nikah lembut namun berubah kasar setelah menikah*

```🕋Inilah pentingnya istikharah dan doa sebelum menentukan pilihan menikah dengan seseorang```

🍒Ada dua pertimbangan Syaqiq al-Balkhi untuk tidak menceraikan isterinya yang memiliki akhlak dan perilaku yang buruk.

_◑ Menceraikan isteri itu akhlak yang buruk. Suami yang berakhlak mulia itu menjadi berakhlak yang jelek gara-gara menceraikan isteri tanpa alasan yang kuat_

Demikian juga minta cerai adalah akhlak yang buruk. 

Isteri yang bagus akhlaknya dinilai berakhlak yang buruk jika minta cerai tanpa alasan yang kuat. 

◐ Kasihan dengan nasib isteri. Beliau khawatir jika menceraikan isterinya tidak ada laki-laki yang kuat menjadi suaminya karena demikian buruk akhlaknya. Akhirnya wanita tersebut hidup tanpa ada laki-laki yang melindungi dan bertanggung jawab menikahinya. 

🍎Inilah rasa cinta yang luar biasa dari Syaqiq kepada isterinya. 

🤲 Semoga Allah jadikan pasangan hidup penulis dan semua pembaca tulisan ini pasangan yang menyebabkan kebahagiaan di dunia dan akherat. 

*✍️ Aris Munandar, SS, MPI*

*🏘️ Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta*

*NB :*

📮 Silahkan dishare sebanyak-banyaknya. Moga Allahﷻ catat sebagai amal jariyah. 

⛔ Dilarang mengubah teks tulisan dan yang berkaitan dengannya tanpa izin dari penulis.


*◉◉ ▪️═══ ༻❀○❁○❀༺ ═══▪️◉◉*

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.