Skip to main content

Tauhid Rububiyah

Tauhid yaitu : meyakini ke esaan Allaah dalam perbuatan-Nya (tauhid Rububiyah),Nama-Nama dan Sifat-Sifat-Nya (tauhid Asma' was Sifat), serta beribadah hanya kepad-Nya (tauhid Uluhiyah).

Tauhid Rububiyah : yaitu mengesakan Allaah dalam segala perbuatan-Nya, dengan meyakini bahwa Allaah Lah yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikan, mengatur, dan menguasai segenap mahluk dengan sendirinya, tanpa ada yang membantu. 

Seluruh mahluk yang diciptakan oleh Rabb yangaha Esa melaksanakan tugas di alam semesta ini dengan teratur, rapi, dan serasi. Itu semua karena adanya satu aturan dan satu kehendak dari Allaah sendiri. Inilah yang dinamakan dengan tauhid dalam hal penciptaan (rububiyah).

Allaah berfirman dalam surat Ali - Imran : 26-27 yang artinya :

"Katakanlah, "wahai Allaah yang mempunyai kerajaan, engkau berikan kerajaan kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.  Engkau muliakan orang yang engkau kehendaki dan engkau hinakan orang yang Engkau Kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masukkan siang kedalam malam . Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab(batas)."

Allaah telah menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada sekutu/saingan yang menyamain-Nya. Dia juga menyatakan bahwa tidak ada sekutu dalam penciptaan, pengaturan, dan pemberian rezeki. Ini sesuai firman Allaah dalam surat Lukman : 11, yang artinya :

"Inilah ciptaan Allaah, maka perlihatkanlah olehmu kepada-Ku apa yang telah diciptakan oleh sembahan - sembahan(mu) selain Allaah"

Allaah berfirman dalam surat Al- Mulk :21, yang artinya:

"Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rezeki jika Allaah menahan rezeki-Nya?"

Firman Allah dalam surat Al-A'raf:54, yang artinya:

"Sesungguhnya Rabb kamu Allaah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah Allaah. Mahasuci Allaah, Rabb semesta alam."

Mari kita berusaha pandai bersukur dan memperbaiki ibadah kita.


Semoga bermanfaat...

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.