Sejarah adalah kejadian yang benar-benar
sudah pernah terjadi pada masa lalu. Sejarah
merupakan suatu hal yang tidak bisa
dilepaskan dari sisi kehidupan manusia. Tanpa
sejarah manusia tidak akan bisa mengetahui
asal usul suatu peristiwa ataupun tidak bisa
mengembangkan sesuatu berdasarkan kejadian
pada masa lampau. Naah, anak-anakku… perlu
diketahui juga
bahwa dari kejadian yang sudah terjadi di masa
lampau juga banyak meninggalkan
bentuk-bentuk peninggalan sejarah. Mau tahu?
Yuk, kita simak beberapa bentuk peninggalan
sejarah berikut ini :
1. Masjid
Agama Islam masuk ke Indonesia pada
sekitar abad ke-11, sejak saat itulah mulai
berkembang agama terbesar di Indonesia ini.
Salah satu bukti berkembangnya agama Islam
adalah dengan banyaknya jumlah masjid yang
tersebar di Indonesia. Masjid Agung Demak
merupakan contoh
masjid kuno yang dibangun oleh Raden Patah
dari Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu
Kerajaan Demak. Masjid ini masuk dalam
salah satu jajaran masjid tertua di Indonesia.
Masjid ini dibangun tahun 1401 M. Dahulunya
masjid ini adalah tempat berkumpulnya para
pendakwah dalam menyebarkan agama Islam
di tanah Jawa. 2. Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan
Islam yang sudah ada di negeri ini, bahkan
sebelum negeri ini berdiri. Pondok pesantren
memiliki peranan yang luas baik di dalam
pondok pesantren itu sendiri ataupun dalam
masyarakat. Diantara peranan pondok
pesantren yang lain adalah selalu menjadi
garda terdepan dalam mengusir segala bentuk
penjajahan yang pernah ada di negeri ini.
Pesantren selalu menjadi garda terdepan dalam
membela kebenaran dan menolak segala
bentuk kezhaliman. Jumlah pesantren di
Indonesia saat ini sekitar 27.044 dengan
jumlah santrinya sekitar 18 juta.
3. Arab Pegon
Sejarah perkembangan Islam di Nusantara
tak bisa dilepaskan dari peran tulisan dan
karya
tulis. Terlebih tulisan Arab Pegon yang
merupakan sarana untuk mentransfer ilmu
agama dengan perantara dunia tulis-menulis
kitab keilmuan Islam yang dilakukan oleh para
ulama penyebar Islam di Nusantara kala itu.
Huruf Pegon sendiri diyakini dikembangkan
pada tahun 1400-an oleh Syaikh Imam Nawawi
Al-Bantani. Arab Pegon disebut pula Arab Pego
atau
Arab Jawi, yaitu tulisan yang menggunakan
huruf Arab atau huruf hijaiyah. Tetapi dalam
praktik bahasanya menggunakan bahasa Jawa
atau bahasa daerah lainnya yang sesuai dengan
selera orang yang ingin menggunakannya.
4. Al- Qur’an Tulisan Tangan
Diantara bentuk peninggalan sejarah yang
lain adalah Mushaf Al-Quran yang ditulis
tangan oleh ulama asal kuningan yang hidup
pada abad ke-19 Syekh Daqo dan Kiai Hasan
Maulani. Demikian, Allahu a’lam…
Semoga bermanfaat
Baca juga : Kajian Sunnah Terbaru Klik Disini
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.