Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata dalam kitab Al-Fawaa’id tatkala menjelaskan tentang Syajarotul Ikhlaash (Pohon Keikhlasan):
“Tahun itu bagaikan sebatang pohon, bulan-bulannya adalah dahan, hari-harinya adalah ranting, jam-jamnya adalah daun, dan nafas (detak jantung) adalah buahnya. .
Barangsiapa yang waktu-waktunya diisi dengan ketaatan, maka buah dari pohon yang ia miliki akan bagus. Akan tetapi barangsiapa yang waktu-waktunya dihabiskan dalam kemaksiatan maka pohonnya akan berbuah pahit..
Hanya saja untuk mengetahui buah mana yang manis atau pahit dapat diketahui pada musim panen ketika semua buah dipetik, yaitu pada hari yang dijanjikan (kiamat)..
Ikhlas dan tauhid bagaikan sebatang pohon di dalam hati manusia, dahannya adalah amal perbuatan, sedang buahnya adalah kehidupan yang bahagia di dunia dan kenikmatan yang abadi di akhirat..
Sebagaimana pohon yang ada dalam surga yang terus berbuah, tak pernah berhenti, juga tidak terlarang diambil, buah dari pohon tauhid dan ikhlas di dunia ini demikian pula; tidak pernah terputus buahnya dan tidak pernah terlarang dicicipi.
Dan demikian pula Syirik, dusta, dan riya’ adalah pohon di dalam hati manusia. Buahnya di dunia ini adalah rasa takut, kegelisahan, kesempitan hati, dan gelapnya hati..
Sedangkan buahnya di akhirat adalah zaqqum (makanan ahli neraka) dan azab yang kekal. Kedua pohon inilah yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an surat Ibrahim..”
(Lihat Al-Fawaa’id, hal. 214).
Semoga Bermanfaat
Baca Juga : Artikel Terbaru Kami Disini
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.