Beribadah kepada Allah 'azza wa jalla harus memenuhi dua syarat:
1. Ikhlas karena Allah ta'ala.
2. Mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallaahu'alaihi wa sallam.
Walau seseorang telah ikhlas dalam beribadah tapi tidak mengikuti petunjuk Nabi Muhammad shallallaahu'alaihi wa sallam maka ibadahnya tertolak.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa yang mengada-adakan perkara baru dalam perkara (agama) kami ini yang tidak ada padanya maka ia tertolak.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
Dalam riwayat Muslim,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهْوَ رَد
"Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.” [HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
Dan petunjuk Nabi Muhammad shallallaahu'alaihi wa sallam terdapat dalam dalil-dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Inilah pentingnya menuntut ilmu agama, mempelajari petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad shallallaahu'alaihi wa sallam, agar kita beribadah berdasarkan dalil.
Dan bahayanya ikut-ikutan cara beribadah hanya karena dilakukan oleh orang banyak dan diwariskan turun temurun padahal tidak ada dalilnya.
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.