Skip to main content

NASEHAT USTADZ KHALID BASALAMAH YANG MASIH BERDENGUNG DI TELINGA SAYA SAMPAI SEKARANG || BY. REZA AL-MAKASSARY


BY. REZA AL-MAKASSARY

Antum dan antunna mungkin sudah tidak asing dengan beliau yah?, beliau adalah da'i kelahiran Makassar tahun 70 an, keluarga besar beliau ada di Makassar, sampai sekarang ada di Makassar, dan beliau juga setiap tahun datang ke Makassar gitu kan.
Beliau dikenal sebagai da'i/penceramah yang ramah dan santun kepada semua orang, tidak pernah saya dengar dari beliau dalam ceramah beliau ada kata-kata mencaci maki individu tertentu atau ormas tertentu, kalau memang ada maka beliau sering sampaikan dan minta maaf KALAU MEMANG ADA gitu kan, tapi pada kenyataannya memang SETAU SAYA tidak pernah beliau mengeluarkan kata-kata kotor dari mulut beliau hafizhahullahu ta'aala.
Saya pribadi (Reza Al-Makassary) hijrah ke manhaj salaf itu lewat perantara ceramah beliau, saya sekitar kurang lebih 4 tahun yang lalu itu tidak tau apa-apa tentang apa itu Bid'ah, apa itu syirik, apa itu tauhid dan apa itu manhaj. Tapi seiring berjalan-nya waktu, ada teman saya yang ajak saya buat hijrah, saya di putarkan ceramah beliau tentang wajibnya beribadah sesuai dalil dari Al-Qur'an dan Hadits. Awalnya memang saya agak asing mendengarnya, karena memang waktu itu saya masih sangat awwam mana ngerti soal itu, dengar kata-kata bid'ah saja saya baru dengar pas dengar ceramah Ustadz Khalid. Tapi alhamdulillah lama-lama saya dengar ceramah beliau masya Allah hati saya jadi tenang, damai dan merasa seolah-olah saya ini baru masuk Islam atau Muallaf gitu kan, soalnya saya baru kali itu mengetahui, "Ooh jadi inikah yang dinamakan islam yang sempurna, ooh ternyata islam itu sudah sempurna, tidak butuh penambahan san juga tidak butuh pengurangan", itu semua saya faham lewat ceramah beliau hafizhahullahu ta'aala.
Thoyyib, mungkin antum dan antunna juga sudah sering dengar berita tentang beliau yang kajiannya di bubarkan, dan di tuduh dengan tuduhan yang macam-macam kan??, ada banyak tuduhan yang dilontarkan kepada beliau dan antum pun kalo cari di sosial media antum bakal temukan adaa saja orang yang membenci beliau.
Tatkala beliau di usir dari kajian, saya tidak pernah dengar bahwasanya beliau marah, sedih atau apalah, tetapi saya melihat beliau dari klarifikasinya di youtube, beliau tampak biasa saja, tidak ada raut wajah yang memperlihatkan bahwa beliau tertekan atau dendam atau apalah segala macam.
Bahkan ketika beliau ditanya terkait kejadian beliau yang di usir dari kajian, maka beliau menanggapi atau merespon dengan baik, malahan beliau menasehatkan agar tidak terbawa emosi apalagi sampe ribut-ributan gitu kan. Dan yang paling saya senangi ketika beliau berkata:
"Kebodohan balas dengan kepintaran, jangan balas kebodohan dengan kebodohan. Emosi, jawab dengan kebijaksanaan, keterburukan akhlak, jawab dengan kedewasaan."
Kata-kata beliau inilah yang sampai sekarang berdengung di telinga saya, bahkan saya pribadi memahami maksud dari perkataan beliau ini yaitu sebagai berikut:
● Kebodohan itu hendaklah dibalas dengan kepintaran, artinya tatkala kita melihat seseorang bertindak bodoh kepada kita maka kita hendaknya balas dengan kepintaran, karena jika kita membalas kebodohan seseorang dengan kebodohan juga, maka kapan pintarnya gitu kan..??
● Emosi itu dijawab dengan kebijaksanaan, artinya jika seseorang meluapkan emosinya kepada kita, maka jangan kita tanggapi dengan emosi juga, karena jika emosi dibalas dengan emosi tentu tidak akan ada habisnya. Adapun jika kita balas emosinya orang lain dengan kebijaksanaan seperti diam, senyum dan semacamnya itulah yang Ustadz Khalid maksud dengan kebijaksanaan.
● Keterburukan akhlak dijawab dengan kedewasaan, artinya adalah jika kita melihat ada orang yang bertindak sewenang-wenang kepada kita, maka kita balas dengan kedewasaan. Maksudnya begini, jika kita sedang di hadapkan dengan orang yang buruk akhlaknya atau orang perilakunya jelek, maka kita jangan meresponnya dengan keterburukan akhlak pula, tapi kita hendaknya balas dengan kedewasaan. Kalo memang dia tidak faham bagaimana bersikap dewasa maka kenapa bukan kita yang bersikap dewasa???.
Kesimpulannya adalah setiap masalah haruslah dihadapi dengan sebaik-baik mungkin, tidak tergesah-gesah dalam bertindak apalagi sewenang-wenang menyalahkan orang yang menurut kita salah.
Demikian, allahu a'lam.
Jeneponto Sulawesi Selatan 13 September 2021. Oleh Reza Al-Makassary.
Source : https://www.facebook.com/groups/520977831865695/permalink/874262209870587/

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.