Thursday, November 4, 2021

Sahabat Nabi yang Kaya

 Sahabat Rasulullah yg paling kaya ialah Abdul Rahman bin Auf. Beliau dikatakan adalah "sahabat" yg paling terakhir masuk surga karena lamanya masa yg digunakan untuk menghisab beliau, seperti dari riwayat Aisyah ra yg pernah mendengar Rasullullah bersabda :

 "Kulihat Abdurrahman bin’Auf masuk surga dengan perlahan-lahan (merangkak)!”

(Hr Bukhari).

Kecintaan Abdurrahman bi Auf kepada Rasulullah ditunjukkan dalam beragam cara. Ketika perniagaannya sudah berkembang pesat, Abdurrahman diberi anjuran oleh Nabi : 

“Wahai, Abdurrahman , kamu sekarang menjadi orang kaya dan kamu akan masuk surga dengan merangkak. Pinjamkanlah hartamu kepada Allah agar lancar kedua kakimu.

(Hr Hakim).

Hal itu memacu semangat Abdurrahman bersedekah lebih giat lagi. Bahkan, disebutkan bahwa dalam hal ini, Abdurrahman bersaing dengan Utsman bin Affan, antara lain,membiayai pasukan Islam. Rasulullah berdoa :

 “Semoga Allah memberkahimu dalam apa yg kamu tahan dan kamu berikan.”


Dalam sebuah riwayat ada hadist yg mengabarkan Abdurrahman termasuk dalam 10 orang yg dijamin surga-Nya. Rasulullah bersabda saat memasuki rumah Aisyah : 

Wahai Aisyah, inginkah engkau mendengar kabar gembira?” 

Aisyah menjawab, “Tentu, ya Rasulullah.” 

Lalu Baginda bersabda, “Ada 10 orang yg mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu: Ayahmu (Abu Bakar), Umar masuk syuga, Utsman masuk surga, Ali masuk surga, Thalhah masuk surga, Az Zubair masuk surga, Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga, Said bin Zaid masuk surga, Abdurrahman masuk surga, Abu Ubaidah ibnul Jarrah masuk surga.”


Ketika ajal menjelang, Abdurrahman masih memikirkan bagaimana agar setiap hartanya berfaedah bagi kemajuan Islam. Ia berwasiat agar setiap Muslim peserta Perang Badar yg masih hidup diberi 400 dinar dari hartanya.

Adapun totalnya adalah sekitar 100 orang, Abdurrahman juga berwasiat agar sebagian besar hartanya diperuntukkan bagi ummahat al mukminin, yakni janda² Nabi. Terhadap hal ini, Aisyah mendoakan kebaikan baginya.

Abdurrahman meninggal dunia dalam usia 75 tahun. Jasadnya disholatkan dengan imam Khalifah Utsman bin Affan. Permakaman Baqi menjadi tempat peristirahatan terakhir salah seorang yg terjamin masuk surga ini.


Pernah suatu hari ketika para sahabat berkumpul, Abdurrahman bin Auf mendengarkan sabda Rasulullah bahwa kelak setelah dibangkitkan dan dihitungnya amal perbuatan manusia semasa hidup, orang yg kaya akan lebih lama menjalani perhitungan amal dibanding orang yg miskin dan saya sungguh bersama orang² fakir dan miskin.

Sejenak Abdurrahman bin Auf merenung dan berkata dalam hati, “Saya tidak mau berlama-lama saat yaumul hisab karena kekayaan yg saya miliki".

Abdurrahman bin Auf mengangkat tangan lantas berdoa : ” Ya Allah, jadikanlah hambamu ini orang yg miskin, agar kelak dapat selalu bersama Rasulullah”.

Ketika berita tentang para sahabat yg mau berhijrah ke kota Madinah sampai ke Abdurrahman bin Auf, sontak banyak harta bendanya dihibahkan ke mereka yg akan hijrah. Namun bukannya malah habis, kekayaan Abdurrahman bin Auf malah bertambah banyak lantaran usaha dagangnya semakin ramai. Melihat kekayaan semakin berlipat ganda, Abdurrahman bin Auf berjalan mondar-mandir karena gamang dan gusar. “Bagaimana caranya agar harta benda yg saya miliki habis dan tidak tersisa?.


Sesudah perang Tabuk, tumbuhan kurma siap panen yg ditinggalkan para sahabat menjadi busuk dan harganya anjlok. Kabar ini menyebar ke seantero kota Madinah dan sampai ke telinga Abdurrahman bin Auf. Mendengar kabar tersebut, Abdurrahman bin Auf menjual semua harta bendanya kemudian membuat pengumuman yg isinya, “Semua penduduk kota Madinah yg buah kurmanya busuk akan dibeli sesuai dengan harga buah kurma yg normal”. Sejurus kemudian warga kota Madinah berbondong² menjual kurma busuk ke tempat Abdurrahman bin Auf.

Semua kurma busuk warga kota Madinah dibeli oleh Abdurrahman bin Auf, hartanya pun habis tanpa sisa dan jatuh miskin. Lantas berkata dalam hati ” Alhamdulillah, doaku dikabulkan oleh Allah”.

Sehari kemudian, datang utusan dari negeri Yaman ke kota Madinah. Utusan ini menyebar pengumuman bahwa sedang mencari buah kurma busuk yg akan digunakan obat. Buah kurma busuk akan dibeli dengan harga 10 kali lipat dari harga buah kurma di pasaran. penduduk negeri Yaman sedang dilanda wabah penyakit aneh. Nenurut pemeriksaan tabib, wabah aneh tersebut akan cepat sembuh jika diobati dengan buah kurma busuk. Warga penduduk kota Madinah yg membaca edaran pengumuman, memberitahu utusan agar lekas pergi ke rumah Abdurrahman bin Auf. Di sanalah tempatnya buah kurma yg busuk.

Tanpa pikir panjang, utusan raja tersebut mengetuk pintu rumah Abdurrahman bin Auf lalu menjelaskan wabah apa terjadi di negeri Yaman. Semua kurma² busuk yg kemarin dibeli Abdurrahman bin Auf diangkut dan dibeli 10 kali lipat. Abdurrahman bin Auf semakin kaya raya. Jumlah kekayaannya belum ada yg menandingi karena kurma yg seharusnya tidak laku malah terjual dengan nominal harga yg fantastis.


Abdurahman bin Auf yg jelas² dijamin syurga saja di khabarkan Rasulullah masuk syurga secara berlahan (merangkak) sebab hartanya, padahal beliau mendapatkan hartanya dari jalan yg "حلال".

 Lantas bagaimana dengan kita yg belum mendapatkan "guaranteed" (jaminan) masuk syuga??.


Setelah kita mati maka kelak kita akan ditanya 5 perkara, saking lamanya sampe Rasulullah meng-ngabarkan peristiwa itu dalam sebuah hadist.

Dari Ibnu Mas’ud dari Rasulullah bahwa beliau bersabda : "Tidak akan bergerak tapak kaki anak Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara, yaitu umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan kemana dibelanjakannya, ilmunya sejauh mana diamalkan?"

(Hr Turmudzi).

ثم لتسألن يومئذ عن النعيم

“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yg kamu megah-megahkan di dunia itu).”

Qs At Takatsur: 8.

(Sirah Sahabat ra).

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.