Skip to main content

Arisan Keyakinan

 *Arisan Keyakinan : Haram*

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Pernah mengikuti arisan...?

Secara umum arisan diperbolehkan...

Selama tidak ada unsur penipuan, pengurangan hak dan lainnya dari pelanggaran syariat...

Namun ada satu arisan yang dilarang selama-lamanya...

Yaitu arisan Keyakinan.

Allah Subhana wa ta'ala berfirman,

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

"Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.

Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku" (QS. al-Kafirun : 1-6).

Ada banyak penegasan berulang di surat ini...

Juga penutup ayat yang sangat lugas :

"Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.."

Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Katsir dan banyak ahli tafsir rahimahumullah menyampaikan asbabun nuzul (sebab turunnya) ayat ini :

Dahulu orang-orang musyrik dengan kebodohannya, mereka meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau mau menyembah sesembahan-sesembahan mereka selama setahun..

Kemudian.. Nanti bergantian mereka akan menyembah Rabb yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sembah (Allah) selama setahun berikutnya..

Maka turunlah ayat ini..

Itulah sebentuk arisan keyakinan..

Saling sembah saling ucap selamat atas tuhan yang berbeda secara bergantian...

Saat orang kafir berkata, 

"Kita bertoleransi dalam berhari raya...

Bila bulan lalu kami ucapkan selamat Idhul Fitri, besok kalian harus menyampaikan selamat Natal padaku.."

Katakan TIDAK...!!!

Ingat...! Seorang muslim hanya mengakui satu sesembahan yang hak, yaitu Allah...

Tidak mendua apalagi tiga (trinitas)

Maka tidak selayaknya kaum Muslimin turut serta dalam Natal...

Walau hanya sekedar ucap selamat...

Sumber : Sahabat ilmu

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...