https://t.me/menebar_cahayasunnah
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
“Maa Syaa' Allah, pasti Ustadz tenar ni, followernya banyak sekali”
“Ini baru ustadz yang bener, followernya aja segitu banyaknya”
Sebagian (kecil) ustadz dan aktifis dakwah ada yang tujuan utamanya adalah menjadi terkenal dan mengumpulkan massa, pengikut atau follower. Tentunya agar lebih mudah menggandeng follower dan meraih massa dengan cepat harus tahu apa yang “di inginkan oleh pasar”.
Karenanya tidak heran kalau ustadz yang agak laku sekarang adalah:
1. Ustadz yang bisa melucu, kalau bisa melawak yang membuat terpingkal-pingkal walaupun wibawa jatuh
2. Ustadz yang bisa nyanyi juga kalau perlu
3. Ustadz yang, ehem agak ganteng dan muka menjual sedikit
4. Ustadz yang doyan cerita-cerita yang membuat takjub, merasa aneh, pintar memotivasi walaupun bahannya ceramah tidak Islami.Dll. Masih banyak lagi
Dan yang perlu kita perhatikan bersama adalah, keberhasilan dakwah bukan dengan banyaknya pengikut atau banyaknya yang berhasil kita dakwahi. Akan tetapi bukan berarti juga ustadz atau aktifis dakwah yang banyak di ikuti adalah sesat. Akan tetapi cara dan niatnya yang perlu diperhatikan.
Berikut sedikit pembahasan mengenai masalah ini:
👋 TAHUKAH ANDA ADA NABI YANG TIDAK PUNYA FOLLOWER/PENGIKUT SAMA SEKALI...?
Keberhasilan dakwah bukan di lihat dari banyaknya pengikut, jika tolak ukurnya adalah keberhasilan dalam segi jumlah, maka nabi yang hanya punya pengikut satu orang atau tidak punya pengikut sama sekali bisa dibilang dakwahnya gagal.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
مَا صُدِّقَ نَبِيٌّ (مِنَ الأَنْبِيَاءِ) مَا صُدِّقْتُ، إِنَّ مِنَ الأَنْبِيَاءِ مَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُ مِنْ أُمَّتِهِ إِلاَّ رَجُلٌ وَاحِدٌ
“Tidaklah seorang Nabi (dari para Nabi) di benarkan sebagaimana aku di benarkan, sesungguhnya di antara para Nabi ada yang tidak di benarkan oleh ummatnya kecuali hanya oleh satu orang.” [1]
👋 BAHKAN ADA YANG TIDAK PUNYA PENGIKUT SAMA SEKALI.
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
…عرضت علي الأمم، فرأيت النبي و معه الرهط، والنبي و معه الرجل والرجلان والنبي ليس معه أحد
“Di perlihatkan kepadaku umat-umat, lalu aku melihat seorang Nabi bersamanya ar-rahth (sekelompok orang yang terdiri dari 3-10 orang), dan seorang Nabi bersamanya seorang dan dua orang, dan seorang Nabi tidak ada bersamanya seorangpun…..” [2]
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy berkata:
وفي الحديث دليل واضح على أن كثرة الأتباع وقلتهم ، ليست معيارا لمعرفة كون الداعية على حق أو باطل ، فهؤلاء الأنبياء عليهم الصلاة والسلام مع كون دعوتهم واحدة ، ودينهم واحدا ، فقد اختلفوا من حيث عدد أتباعهم قلة وكثرة
“Kandungan hadits menunjukkan dalil yang tegas bahwa banyak dan sedikitnya pengikut bukanlah tolak ukur untuk mengetahui apakah seorang da'i di atas kebenaran atau di atas kebatilan. Mereka para nabi saja, dakwah dan agama mereka satu (sama), akan tetapi berbeda dalam jumlah pengikut mereka.” [3]
👋 BANYAKNYA JUMLAH FOLLOWER BUKANLAH TOLAK UKUR KEBENARAN
Bahkan jumlah yang banyak dan kata-kata banyak dalam syari'at mayoritasnya kurang baik. Jika kita mengikuti kebanyakan manusia maka kita bisa “terpleset”.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan tidaklah kebanyakan manusia itu beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya” (Qs. Yusuf : 103)
Dan firman Allah Ta’ala:
وَ إْن تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللهِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi Ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.“ (Qs. Al-An’am : 116)
Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala menafsirkan:
يخبر تعالى عن حال أكثر أهل الأرض من بني آدم أنه الضلال، كما قال تعالى: {ولقد ضل قبلهم أكثر الأولين} [الصافات:71]
“Allah memberitakan bawah keadaan mayoritas penduduk bumi dari anak Adam adalah dalam kesesatan (tidak mendapat petunjuk yang benar) sebagaimana pula firman Allah “Sungguh Telah sesat juga kebanyakn orang sebelum kalian.” (Qs. As-Shaffat: 71)” [4]
📚 CATATAN:
Begitu juga bagi kita semua yang banyak tergila-gila dengan banyaknya Follower di Medsos, seperti FB, IG, Telegram, Twitter dll. Lalu banyak Yang Baperan setelah di Puji hingga akhirnya muncullah Zina hati, Riya, Ujub, dll.
~~~~~~
[1] as-Silsilah ash-Shahihah 1/684
[2] HR. Bukhari dan Muslim
[3] as-Silsilah ash-Shahihah 1/684
[4] Tafsir Ibni Katsir 3/322, Darut Thayyibah, 1420 H, syamilah
🌹 والله اعلم بالصواب وهو ولي التوفيق والهداية
🌹 وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
🌹 سبحانك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
Demikian Faedah Ilmiyah dan Mau’izhoh Hasanah pada hari ini. Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita di atas sunnah Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dengan Dalil Yang Shohih sesuai dengan pemahaman para ulama salaf.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
••┈┈┈┈┈◎🌻🌻📚🌻🌻◎┈┈┈┈┈••
Rabu, 13 Sya'ban 1443 H / 16 Maret 2022 M
SILAHKAN DI SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala
••┈┈┈┈┈◎🌻🌻📚🌻🌻◎┈┈┈┈┈••
Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barangsiapa menunjukkan satu kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya." [HR. Muslim dari Abu Mas'ud Al-Anshori Radhiyallaahu 'anhu]
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.