Kalau Kajian Seperti Itu Sesat, Yang Tidak Sesat Seperti Apa? Apa Standarnya? Siapa Pembuat Standarnya ???
https://t.me/menbar_cahayasunnah
✍️ Oleh Siswo Kusyudhanto
Bismillah
Ada seorang teman alumni sekolah saya yang merupakan seorang tokoh sebuah Ormas besar mengatakan kepada saya bahwa kajian para ustadz yang mendakwahkan pemahaman Salafiyah dianggap sesat dan saya diminta meninggalkan kajian seperti itu.
Padahal sejauh ini saya ikuti kajian para ustadz dan Syaikh mereka mendakwahkan pentingnya Tauhid dan bahaya Syirik, mendakwahkan mulianya amalan Sunnah dan menasehati agar menjauhi amalan bid'ah, mendakwahkan muamalah halal dan mengajak meninggalkan muamalah riba atau haram, mengajarkan akhlak mulia dan mengajak meninggalkan akhlak buruk dan seterusnya.
Dan semua materi kajian juga disampaikan diatas dalil sahhih dari Al-Qur'an dan hadits, bukan ngarang2 sendiri.
Kalau kajian seperti itu dianggap sesat terus yang enggak sesat kajian kayak apa yaa ?
Jadi makin paham bahwa memang benar yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wa Sallam bahwa pada suatu saat ajaran Islam yang murni malah dianggap aneh, asing bagi pemeluknya sendiri karena banyaknya terjadi kesyirikan, kebid'ahan, maksiat dan penyelewengan agama, Allahua'lam.
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz
Soal:
Apa arti dari hadits:
بدأ الإسلام غريباً وسيعود غريباً كما بدأ فطوبى للغرباء
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang asing”
Jawab:
Artinya bahwa islam dimulai dalam keadaan asing sebagaimana keadaan di Mekkah dan di Madinah ketika awal-awal hijrah. Islam tidak diketahui dan tidak ada yang mengamalkan kecuali sedikit orang saja. Kemudian ia mulai tersebar dan orang-orang masuk (Islam) dengan jumlah yang banyak dan dominan di atas agama-agama yang lain.
Dan Islam akan kembali asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya. Ia tidak dikenal dengan baik kecuali oleh sedikit orang dan tidak diterapkan sesuai dengan yang disyariatkan kecuali sedikit dari manusia dan mereka asing.
Dan hadits lengkapnya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
فطوبى للغرباء
“Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing” (HR. Muslim).
dan dalam riwayat yang lain :
قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
Rasulullah- Shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya “wahai rasulullah siapa yang asing itu (al-Ghuraba)?” Rasulullah- Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”.
Dan dalam lafadz yang lain:
هم الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي
”mereka adalah orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang dirusak manusia”
Kita memohon kepada Allah – Subhanahu wata’ala agar menjadikan kita dan juga saudara kita kaum muslimin seluruhnya bagian dari mereka dan Dialah sebaik-baik tempat meminta.
Sumber: https://muslim.or.id/26949-makna-hadits-islam-itu-asing-dan-akan-kembali-asing.html
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.