Skip to main content

Siapakah Hamba Yang Shalih????

Telegram :

https://t.me/menebar_cahayasunnah

Hamba yang shalih itulah para kekasih Allah, dia yang telah merasakan kebahagiaan serta kelezatan, kenikmatan serta kekhusyu'an dan kerinduan serta kecintaan kepada Allah, yang telah memenuhi jiwa mereka yang bersih dari hati yang kotor dan berpenyakit... 

Hamba yang shalih tidak pernah sekalipun ia merasa aman dari adzab Allah, rasa takutnya mencabik-cabik hatinya, dan membuat mata mereka selalu banjir dengan air mata... 

Hamba yang shalih itu telah menjual bagian dunia yang hanya sekejap ini, untuk ditukar dengan negeri akhirat yang penuh dengan kebahagiaan yang kekal dan abadi... 

Hamba yang shalih itu berusaha mengikuti sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam & para sahabatnya dalam rangka memahami, mengamalkan serta mendakwahkan Islam... 

Hamba yang shalih itu adalah mereka yang selalu bertakwa, yang bibirnya selalu basah dalam membaca al-Qur'an, serta wajahnya agak pucat karena jarang tidur malam untuk shalat, ampunan Allah menjadi dambaannya & menangis karena takut kepada Allah pun telah menjadi suatu kebiasaannya... 

Saudaraku, sudah lama diri menjadi seorang muslim, lalu kapankah kita menjadi hamba yang shalih, bertakwa dan dicintai oleh Allah 'Azza wa Jalla...? 

Wahai saudaraku, janganlah merasa sudah shalih, tetapi sibukkanlah diri ini supaya bisa menjadi shalih. Betapa banyak orang yang menyangka dirinya telah berbuat kebaikan dan beramal dengan sungguh-sungguh, tapi pda hari Kiamat nanti ternyata wajahnya pun diseret ke dalam Neraka Jahannam... 

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an

Biografi Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah

BIOGRAFI ASATIDZAH SUNNAH INDONESIA🇲🇨 Ustadz Riyadh bin badr Bajrey, Lc Hafizhahullah Beliau hafizhahullah adalah Ustadz bermanhaj salaf asal Jogyakarta... Lulusan Fakultas Ushuluddin jurusan hadits Universitas Al Azhar Cairo Mesir Beliau mengisi kajian sunnah rutin kitab aqidah, manhaj, akhlak, hadits di beberapa masjid , tv dan radio sunnah, di beberapa wilayah diindonesia. Materi dakwahnya yg tegas menyampaikan aqidah, tentang bahaya  syirik, bid'ah, khurafat yg menjamur di tanah air, tentu banyak sekali para penentang yg memfitnah , membuli beliau sebagaimana kepada asatidz sunnah lainnya. Karena hanya dakwah salaf yang konsisten menyerukan umat kepada kemurnian islam, kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah yang difahami salafush sholih.