Saturday, March 12, 2022

Tidak Boleh Taat (Kepada Pemimpin) dalam Kemungkaran

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4820007621401339&id=100001764454087

Dari Ali bin Abi Tholib, beliau berkata,

أن النبي ﷺ بعث جيشا وأمر عليهم رجلا فأوقد نارا وقال ادخلوها فأرادوا أن يدخلوها وقال آخرون إنما فررنا منها

"Bahwa Nabi ﷺ mengutus satu pasukan dan mengangkat atas mereka seorang panglima. Kemudian panglima itu menyalakan api (lantaran marah) lalu menyuruh pasukannya, “Masuk kalian ke dalam kobaran api ini!” Maka sebagian pasukan itu berkeinginan memasukinya (demi menaatinya), tetapi sebagian yang lain menolaknya sembari berkata, “Sesungguhnya dari api ini (neraka) kita lari.” 

فذكروا للنبي ﷺ فقال للذين أرادوا أن يدخلوها لو دخلوها لم يزالوا فيها إلى يوم القيامة وقال للآخرين لا طاعة في معصية إنما الطاعة في المعروف

Lantas mereka laporkan kejadian itu kepada Nabi ﷺ, maka beliau menyinggung orang-orang yang ingin memasuki api tersebut, “Kalau sekiranya mereka masuk ke dalam api itu, niscaya mereka tidak akan keluar darinya sampai hari kiamat.” Dan kepada sebagian yang lain beliau mengatakan, “Tidak ada ketaatan dalam maksiat, ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma’ruf.”

(HR. Al-Bukhori 7257 dan Muslim 1840)

Al-Imam Al-Qurthubi menjelaskan,

يعنى بالمعروف هنا: ما ليس بمنكر ولا معصية فيدخل فيه الطاعات الواجبة والمندوب إليها والأمور الجائزة شرعا

"Hal ma'ruf yang dimaksudkan di sini adalah bukan perkara yang mungkar, bukan pula maksiat. Maka tercakup di dalam hal yang ma’ruf ini ketaatan dalam perkara-perkara yang wajib, yang dianjurkan, dan yang diperbolehkan menurut syariat. (Al-Mufhim 4/41)

Adapun dalam perkara yang mungkar menyelisihi syariat dari kesyirikan, kekufuran, kebid'ahan, menyuruh berbuat zalim, memulai salam atau mendoakan keselamatan kepada orang kafir, berlaku curang, menipu, riba, korupsi, memudhorotkan diri sendiri dan orang lain, atau bentuk kemaksiatan yang lain, maka harom menaatinya, tidak perlu mencontoh perilaku mungkar tersebut, siapapun penguasanya.

Sehingga Nabi ﷺ tegaskan dengan ibarat, "Kalau sekiranya mereka masuk ke dalam api itu, niscaya mereka tidak akan keluar darinya sampai hari kiamat.."

Demikian yang dijelaskan oleh para ulama. Maka ketaatan kepada penguasa muslim terikat dengan ketaatan kepada Allah dan Rosul-Nya ﷺ.

Yang ma'ruf harus didukung dan yang mungkar harus dicegah. Jangan menggeneralisir apa-apa serba ma'ruf, apa-apa serba mungkar. 

Karena segala sesuatunya harus diukur dengan akal yang lurus dan ditimbang dengan kaidah syariat. Semoga para pemimpin kaum muslimin diberi petunjuk oleh Allah kepada hidayah tawfiq.

https://t.me/manhajulhaq 

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Bab Was Was syaithon Bagian 2