Skip to main content

SEBUAH RENUNGAN TENTANG REJEKI

 SEBUAH RENUNGAN 

 🌹Berapa banyak orang yang berusaha ingin mendapatkan apa yang ia impikan dengan membanting tulang, peras keringat, kaki di kepala dan kepala di kaki, Namun ternyata kadang apa yang ia inginkan tak dapat tercapai.

🌷Dan sebaliknya ada pula yang berusaha hanya biasa-biasa saja, Namun justru apa yang ia inginkan tercapai.

🍃Begitulah, karena semua atas izin dan kehendak Allah, maka semua dapat terjadi dan tidak terjadi.

🌴Karena itu hendaknya kita sebagai seorang hamba juga menyadari,

🍂Bahwa di atas segala yang kita usahakan, ada takdir Allah yang menjadi ketentuan-Nya. Bahwa dalam hidup, tak semua yang kita usahakan pasti akan terwujud.

🌷Karena sesungguhnya apa yang telah Allah tentukan untuk mu, Maka akan tetap menjadi milik mu, meskipun sesuatu itu sulit atau jauh.

🌹Demikian pula apa yang tidak Allah tentukan untuk mu, Maka akan tetap tidak akan menjadi milik mu, meskipun sesuatu itu mudah atau dekat.

🍃Tugas kita sebagai hamba hanya sebatas ikhtiar, adapun hasil akhir adalah milik Allah.

🌹Maka setelah kita melakukan ikhtiar jangan pernah lupa untuk berdo'a dan selanjut kita bertawakal.

🍃Dengan demikian kita akan menjadi seorang hamba yg ikhlas dan siap menerima segala kententuan dari Allah.

🌴Sebab seringkali seorang hamba terjerumus dalam keputus asaan dan kekecewaan karena ia hanya mengandalkan usahanya dan ia lupa bahwa selanjutnya ia jg harus bertawakal.

✍ Habibie Quotes, 12/11/21

Comments

Popular posts from this blog

Islam Bukan Agama Prasmanan

Bismillah Islam Bukan Agama Prasmanan Oleh : Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA Prasmanan, adalah sebuah istilah yang tidak asing di telinga kebanyakan kita. Yakni cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri hidangan yang sudah ditata secara menarik di beberapa meja.  Mana yang ia suka, ia ambil. Sebaliknya yang tidak ia suka; ia tinggalkan. Model penyajian makanan seperti ini banyak ditemukan dalam resepsi pernikahan dan yang semisal. Prasmanan dalam pandangan Islam boleh-boleh saja. Tentu selama yang disajikan adalah makanan dan minuman yang halal, serta tidak berlebih-lebihan. Lantas mengapa artikel ini berjudulkan, “Islam bukan agama prasmanan ?" Jawabannya karena sebagian kaum muslimin menyikapi ajaran Islam seperti prasmanan. Alias, mana ajaran yang ia suka; ia pakai. Adapun ajaran yang tidak ia sukai; maka ia tinggalkan. Pola prasmanan dalam beragama seperti ini tidak bisa diterima dalam Islam. Allah Ta’ala menegaskan : أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْك...

TINGGINYA RASA TAKUT KEPADA ALLAH TA’ALA

Bismillah Gambaran betapa tingginya rasa takut kepada Allah ta’ala.. padahal keadaan agamanya sangat istimewa. Diceritakan oleh Imam Bukhari rahimahullah : “Suatu ketika Hammad bin Salamah menjenguk Sufyan Ats-Tsauri (seorang ulama besar ahli hadits dari generasi tabi’ut tabi’in, wafat 97 H) saat beliau sakit.. Maka Sufyan Ats-Tsauri mengatakan : “Wahai Abu Salamah (kun-yah Hammad), apakah Allah MAU MENGAMPUNI orang sepertiku..?” Maka Hammad mengatakan : “Demi Allah, jika aku diminta memilih antara dihisab oleh Allah dengan dihisab oleh kedua orangtuaku, tentu aku memilih dihisab oleh Allah daripada dihisab oleh kedua orang tuaku, karena Allah ta’ala lebih sayang kepadaku daripada kedua orang tuaku..!” [Hilyatul Auliya’ 6/251] Pelajaran berharga dari kisah ini : 1. Sebaik apapun agama kita, kita harus tetap takut kepada Allah. 2. Takut kepada Allah adalah tanda baiknya seseorang. 3. Pentingnya teman yang shalih dan manfaatnya yang sangat besar bagi kita. 4. Pentingnya menyeimbangkan an...

Lailatul Qodar

Pengertian Lailatul qodar adalah malam kemuliaan yang hanya terdapat pada bulan ramadhan. Keutamaan Lailatul qodar , Allaah telah menerangkan dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5 yang artinya : "Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar." Waktu / malam Lailatul Qadr berada diantara sepuluh malam terakhir pada bulan ramadhan, dan lebih khusua lagi pada malam-malam yang ganjil. Rasulullaah bersabda, yang artinya : " Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan." ( HR. Bukhari dan Muslim) Oleh sebab itu pada malam-malam itu kita di anjurkan untuk memperbanyak amal soleh. Tanda-tanda Lailatul Qadr : 1. Pada malam lailatul qadr terasa sejuk, tidak panas, dan tidak dingin. Riwayat dari Jabir bi...