Monday, May 2, 2022

LEMAH SARWAT (MUDIK, PULANG KAMPUNG ITU URUSAN DUNIA)


https://www.facebook.com/100004184357956/posts/2248720905277366/

Masih saja ada orang bodoh yang membawakan perkataan si Lemah Sarwat di tahun 2018 mengenai Pulang Kampung adalah Bid'ah.

Maka saya jelaskan sekali lagi. Lemah Sarwat ! Perkara pulang kampung itu adalah perkara dunia, bukan perkara agama, dan sehingga tidak ada Bid'ah syar'iyyah yang diharamkan dalam perkara dunia, karena hukum asal dunia adalah halal dan boleh sebelum datang dalil yang melarangnya dan mengharamkannya. Dan perkara dunia dikembalikan kepada urusan masing-masing manusianya selama tidak melanggar batasan-batasan syariat.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya berkata : telah menceritakan kepada kami Affan berkata : telah menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata : Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

"JIKA SESUATU ITU MENYANGKUT URUSAN DUNIA KALIAN MAKA ITU URUSAN KALIAN, tetapi jika menyangkut urusan agama kalian maka kembalikanlah kepadaku. (Apabila sesuatu itu berasal dari perkara dunia kalian, maka itu adalah urusan kalian. Dan apabila sesuatu berasal dari perkara agama kalian, maka itu adalah urusanku).”

- HR. Ibnu Majah no. 2462 | no. 2471, Ibnu Hibban no. 22 dan Ahmad no. 23773. Lafazh di atas milik Ibnu Majah

Dan pulang kampung bagi yang bekerja jauh dari orang tuanya, itu adalah hal yang bermanfaat yaitu membahagiakan orang tua yang sudah lama tidak berjumpa, dan membahagiakan orang tua adalah salah satu bagian berbakti kepada keduanya dan amalan paling utama setelah shalat 5 waktu.

Telah menceritakan kepadaku Sulaiman : telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Walid (dalam jalur lain disebutkan) : telah menceritakan kepadaku Abbad bin Ya'qub Al Asadi : telah mengabarkan kepada kami Abbad bin Al 'Awwam, dari Asy Syaibani, dari Al Walid bin 'Aizar dari Abu 'Amru dan Asy Syaibani dari Ibn Mas'ud radliallahu 'anhu, bahwa seorang laki-laki pernah bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, amalan apa yang paling utama? ' Nabi menjawab,

"Shalat tepat pada waktunya, BERBAKTI KEPADA ORANG TUA, dan jihad fi sabilillah."

- HR. Bukhari no. 6980 | Fathul Bari no. 7534

DAN Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat-sangat menganjurkan untuk bersungguh pada amalan-amalan yang bermanfaat bagi seseorang.

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair mereka berdua berkata : telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Rabi'ah bin 'Utsman dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“BERSUNGGUH-SUNGGUHLAH PADA PERKARA-PERKARA YANG BERMANFAAT BAGIMU, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah."

- HR. Muslim no. 4816 | Syarh Shahih Muslim no. 2664, Ibnu Majah no. 76, 4158 | no. 79, 4618 dan Ahmad no. 8436, 8473. Lafazh dan sanad di atas milik Muslim.

DAN KALAU MENGATAKAN TIDAK ADA SAHABAT YANG PULANG KAMPUNG, JUSTRU terdapat hadits bahwa ada seseorang sahabat yang pulang kampung setelah mendapatkan domba/kambing dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadhir At Taimi : telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits : telah menceritakan kepada kami Humaid, dari Musa bin Anas dari bapaknya radhiyallahu 'anhu, dia berkata,

"Tidak pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya. Pada suatu hari datang kepada beliau seorang laki-laki, lalu diberinya seekor kambing di antara dua bukit. Kemudian orang itu PULANG KE KAMPUNGNYA dan berseru kepada kaumnya; "Hai, kaumku! Masuk Islamlah kalian semuanya! Sesungguhnya Muhammad telah memberiku suatu pemberian yang dia sendiri tidak takut miskin."

HR. Muslim no. 4275 | Syarh Shahih Muslim no. 2312

Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Humaid dari Musa bin Anas dari Anas berkata;

"Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah diminta tentang sesuatu kecuali beliau pasti memberikannya. Maka datanglah seorang laki-laki yang MEMINTA kepada beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk memberikan orang tersebut domba hasil zakat antara dua bukit banyaknya. Kemudian orang tersebut PULANG KEPADA KAUMNYA (DI KAMPUNG) dan mengatakan; "Wahai kaumku masuklah kalian ke dalam Islam, karena Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam apabila memberi tidak membuat orang takut jatuh miskin."

- HR. Ahmad no. 11609

Itu untuk hal meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia pulang kampung untuk melakukan amal yang paling utama yaitu mendakwahkan dan mengajak orang kampungnya masuk Islam. Apalagi untuk hal yang bermafaat yaitu bekerja jauh dari orang tuanya yang berada dikampung kemudian pulang kampung, karena memang bisanya dilakukan setahun sekali, untuk melakukan amal yang juga paling utama, yaitu membahagiakan orang tua ?

Gelar dan titel itu tidak menjadikan atau syarat utama sebagai orang diberi hidayah dan petunjuk dalam pemahaman yang benar.

Atha bin Yussuf

No comments:

Post a Comment

Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.

Bab Was Was syaithon Bagian 2