Sebuah Ekosistem Sosial pembentukan Imunitas Sosial untuk daya tahan dan mental anak hidup dalam masyarakat sosial yg lebih kompleks
Gunawan Trianto, M.Pd.
Guru di lembaga pendidikan Islam
Pembaca yang berbahagia...
Kami tulis ini sebagai hadiah bagi para orang tua yang akan menitipkan putra dan putrinya di pondok pesantren, dengan sebuah harapan yang mulia kelak sang buah hati menjadi anak yang Sholeh atau Sholehah penerus garis keturunan keluarga yang di ridhoi oleh Allah dan sukses dunia akherat
Pondok Pesantren adalah lingkungan yang dipenuhi oleh kebahagiaan, orang-orang yang pernah hidup dalam lingkungan ini InsyaaAllah akan menyatakan hal ini, bahkan tak jarang para alumni yang sudah lama hengkang terkadang muncul rasa rindu ingin kembali ke lembaran cerita di ruang-ruang kelas dan bilik-bilik asrama yang ada.
Sungguh indah hidup di lingkungan pondok. Namun kondisi ini juga tidak lantas membuat kita terbang di awan awan dan lupa kepada daratan, Bahwa lingkungan pondok tetaplah lingkungan kehidupan yang di isi oleh manusia dan bukan para malaikat.
Membangun kesadaran dini tentang hal ini adalah penting bagi para orang tua dan pihak pengelola, karena dari titik inilah semua cerita akan menjadi indah
Dari titik inilah kita mulai memandu derap langkah buah hati tercinta, bahwa kehidupan pondok adalah miniatur kehidupan sosial masyarakat nantinya.
Kelak sang buah hati akan tumbuh besar, dan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang lebih luas, lebih kompleks dan kadang-kadang lebih rumit.
Namun, sebelum kaki-kaki kecil itu berdiri dalam barisan Masyaarakat luas maka adalah hal yang baik jika mereka melewati terlebih dahulu hidup dalam ruang sosial yang lebih kecil dari itu namun karakter lingkungannya mirip atau hampir mendekati.
Tepuklah pundaknya dan kirimkan terus pesan optimisme
Bagi kita para orang yang akan menitipkan putra dan putrinya atau bahkan telah menitipkan putra dan putrinya di lingkungan pesantren.
Maka teruslah mengirim pesan optimisme dalam ruang hati mereka bahwa;
Tak kan lahir pelaut yang tangguh tanpa terjangan badai dan ombak
Sekali lagi lingkungan pondok adalah miniatur kecil dari lingkungan kehidupan masyarakat nantinya.
Hidup di pondok tentu tak mungkin bisa sama dengan hidup di rumah sendiri. makannya, minumnya, belanjanya, mandinya, belajarnya, dan bahkan istirahatnya
Dalam ekosistem ini berkumpullah semua anak-anak dari segala penjuru, membawa karakter, kebiasaan, sikap dan pola perilaku yang sesuai dengan latar belakang tempat asalnya masing-masing.
Membaur menjadi satu dalam lingkungan sekolah dan asrama, hidup bersama, berdampingan dan melalui hari demi hari dengan penuh suka cita.
Di dalamnya ada si ceria yang suka menyapa, si penolong yang suka membantu, si penyabar yang baik hati, si taat yang patut di tiru, bahkan sampai kepada si pemilik empati yang penuh perhatian terhadap semua teman dan kawan.
Namun sekali lagi pesantren bukanlah lingkungan dalam cerita 1001 malam. Tak hanya cerita tentang lingkungan dengan anak-anak baik namun harus di akui di dalamnya ada juga si usil yang suka menjahil, si biang kerok yang menyakitkan hati, serta si pengganggu yang sering iseng.
Sejatinya tak ada yang menginginkan kehadiran mereka, Namun jika kita renungi dengan hati Sepertinya dari mereka inilah Allah jadikan salah satu sumber imunitas untuk daya tahan dan kekuatan buah hati kita nantinya.
Bapak ibu keluarga muslim...
Sejatinya tak ada satu nelayanpun yang ingin berlayar bersama terjangan ombak dan badai. Namun ini bukanlah pilihan karena jika direnungi ini adalah salah satu cara Allah membuat mereka kuat di tengah samudra yang lebih luas nantinya
Oleh karenanya jangan cepat memberikan reaksi, jika kelak datang berita tak enak dari sang buah hati, atau jika sangat buah hati mengaduh sedih tentang keadaan teman-temannya, lingkungan pesantrennya dan gangguan yang mungkin datang kepadanya, atau bahkan kelak di hari pertama, atau pekan pertama atau mungkin bulan pertama sang buah hati minta pamit undur diri karena tak tahan lagi berpisah jauh dari ayah, ibu, adik dan saudara-saudaranya.
Untuk sebuah daya tahan dan kekuatan jangka panjang
Bapak ibu orang tua muslim...
Sekiranya kita datang membawa gunting untuk menolong kupu-kupu kecil agar mudah keluar dari kepompongnya maka InsyaaAllah si kupu-kupu kecil akan keluar namun ternyata hal tersebut tak cukup membuat sayapnya kuat untuk terbang dan bertahan hidup "ba'dallahu Subhanahu Wata'ala"
Karena ternyata usaha susah payah yang dia lakukan untuk bisa keluar dari kepompong dengan penuh kesusahan adalah salah satu cara Allah menguatkan kepakan sayapnya si kupu-kupu kecil agar kuat terbang mengitari indahnya dunia dan alam raya.
Jika suatu hari nanti...
Jika sekiranya suatu waktu nanti sang buah hati datang mengadu karena digangu temannya maka hadirlah untuk menguatkannya. Jangan terlalu cepat membela dan mencari alibi. Namun sebaiknya ajak dia mengevaluasi diri kenapa hal itu bisa terjadi, apakah betul murni gangguan tanpa ada sebab, ajaklah dia terus menceritakan keadaan yang terjadi sampai nanti menemukan titik solusi dan memberikan beberapa cara kepadanya agar bisa terhindar dari masalah ini. Jangan lupa berikan dia penguatan bahwa dia akan bisa melewati hal ini InsyaaAllah dengan dibarengi doa dan menjaga ketaqwaan kepada Allah
Inilah proses penambahan imunitas bagi sang buah hati, biidznillahi ta'ala. Sejatinya setiap gangguan yang datang adalah salah satu cara Allah memberikan kepada kita daya tahan dan kekuatan mental. Dan InsyaaAllah ini akan bagi kehidupan masa depannya kelak.
Apalah jadinya Nabi Yusuf jika dia tetap dalam dekapan ayah tercinta
Relakanlah buah hati di pesantren, bersabarlah dan titpkanlah dia kepada Allah
Comments
Post a Comment
Selalu Berkomentar yang Baik sebab Semua akan dimintai Pertanggung Jawaban di Akhirat Kelak.